Merdeka.com - Kabar persalinan ibu bernama Heni (30) membuat warganet di media sosial heboh. Perempuan asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini sebelumnya mengaku tak sadar tengah mengandung hingga melahirkan seorang.

Ia mengaku baru merasakan gejala kehamilan saat 1,5 jam sebelum melahirkan. Sontak, peristiwa ini menjadi pertanyaan banyak orang. Rupanya, peristiwa ini bukanlah dianggap sesuatu yang aneh di dunia medis.

Berikut ulasan selengkapnya.

Penjelasan Medis

Ahli Obstetri Ginekologi, Prof. Budi Wiweko menjelaskan bahwa kehamilan yang dialami oleh Heni tersebut merupakan suatu hal normal. Kehamilan yang tidak disadari oleh sang ibu ini disebut dengan istilah ‘cryptic pregnancy’ atau kehamilan tersembunyi.

"Dikenal dengan istilah cryptic pregnancy atau kehamilan tersembunyi. Sebenarnya kehamilannya tidak tersembunyi, namun kehamilannya tidak dirasakan oleh ibunya," jelasnya saat dihubungi pada Selasa (21/7).

Kehamilan Normal

Kehamilan jenis ini memang jarang ditemukan, namun bukan berarti tidak mungkin terjadi pada perempuan normal. Guru Besar FKUI tersebut yakin Heni mengalami kehamilan normal lantaran bayi yang dilahirkannya memiliki berat dan panjang normal.

"Berat bayinya sekitar 3 kilogram. Ini merupakan kehamilan normal 9 bulan. Tapi dia tidak sadar. Dalam dunia kedokteran hal ini bisa saja terjadi. Tidak banyak memang, namun sah-sah saja," tambahnya.

Kehamilan Tersembunyi

Pada kehamilan tersembunyi, memang benar sang ibu tidak akan merasakan gejala kehamilan seperti mual, muntah, siklus mens, hingga bertambahnya berat badan. Pada umumnya, perempuan yang mengalami jenis kehamilan ini memiliki gangguan pematangan sel telur.

Dengan kata lain, siklus menstruasinya tidak teratur. Rentang durasinya yakni antara tiga hingga enam bulan lamanya. Bisa saja, darah yang dianggap oleh Heni tersebut bukanlah menstruasi, namun akibat dari pendarahan hingga flek yang dapat terjadi pada ibu hamil.

Ahli Psikologi Perlu Tahu Keadaan Ibu

Dari sisi psikologis, psikolog spesialis ibu dan anak, Dr. Adriana Ginanjar mengaku perlu diketahui informasi lebih lanjut mengenai berbagai aspek dari psikologis Heni.

"Kita tidak berkomunikasi langsung dengannya. Kita tidak tahu bagaimana riwayatnya, riwayat keluarganya, dan hubungannya dengan suaminya. Jadi sangat banyak faktornya. Kita kan masih menginvestigasi. Yang jelas ini bukan keanehan," jelasnya.

Ibu Tak Merasakan Kehamilan

Dokter spesialis Obstetri Ginekologi Rumah Sakit Mitra Keluarga, Boy Abidin juga menjelaskan bahwa mungkin saja bagi perempuan tidak merasakan pergerakan janin ketika mengandung seperti Heni.

"Bisa saja letak plasentanya di dinding depan dari rahim sehingga menutupi janin. Hal ini membuat para ibu tidak merasakan adanya pergerakan janin," paparnya.

Tumbuh Kembang Bayi Dikhawatirkan

Kendati dirasa normal, namun Boy juga mengkhawatirkan tumbuh kembang bayi yang dilahirkan Heni. Pasalnya, bisa saja sang bayi tidak mendapatkan gizi yang optimal.

"Biasanya pada wanita-wanita hamil yang tidak menyadari akan kehamilannya, maka tumbuh kembang bayinya tidak maksimal karena gizinya tidak dicukupi. Selama kehamilan, tidak ada perawatan kehamilan yang ia jalani secara optimal," tegasnya.

Siklus Haid Perlu Dicatat

"Penting untuk edukasi ke masyarakat khususnya perempuan. Wajib mencatat siklus haid setiap bulan. Tulis juga keluhannya nyeri atau tidak. Bila haidnya telat, catat juga. Apakah 2 bulan sekali, apakah 3 bulan sekali, atau bahkan tidak datang-datang. Nah kalau ada kelainan bisa ke dokter," pungkasnya.