Gaduh Sumbangan Rp2 T, Akhirnya Terungkap Jumlah Saldo di Rekening Anak Akidi Tio
Merdeka.com - Teka-teki amal dengan nominal Rp2 triliun dari mendiang Akidi Tio yang disampaikan anak keturunannya, kian bergulir. Putri bungsu almarhum, Heryanty statusnya kembali diperiksa polisi, termasuk juga dokter keluarga, Hardi Darmawan.
Bahkan ada tim khusus dari kepolisian, bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menelusuri, lantaran ada indikasi kriteria mencurigakan dan dugaan penipuan.
Selain itu terungkap fakta baru bahwa saldo tabungan Heryanty, ternyata tidak mencapai jumlah Rp2 triliun.
Simak ulasan informasinya berikut ini, yang telah dihimpun oleh merdeka.com, Rabu (4/8).
PPATK Sampai Harus Turun Tangan
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Dian Ediana Rae mengatakan pihaknya saat ini masih menelusuri sumbangan Rp2 triliun yang diberikan dari keluarga mendiang Akidi Tio untuk menangani Covid-19.
PPATK sampai harus terlibat lantaran nominal yang terlalu besar. Apalagi seiring waktu kian tercium kecurigaan.
"Ini sebetulnya kenapa PPATK harus turun tangan yang pertama bahwa transaksi dalam jumlah besar seperti ini setelah kita hubungan dengan profiling si pemberi atau sebagai profiling, ini adalah inkosistensi, ini adalah tentu saja ada masuk kriteria mencurigakan seperti ini," kata Dian Ediana seperti dikutip dari kanal YouTube PPATK, Selasa (3/8).
Tak Ada Latar Belakang Penghasilan Besar
Putri Akidi Tio Usai Diperiksa Polisi, Irwanto
Dian menambahkan, uang sebesar itu melibatkan sejumlah pejabat negara. Apalagi pemberi amal tak memiliki latar belakang pengusaha yang mendapatkan banyak penghasilan.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa pihaknya turun tangan dalam hal ini karena penerima bantuan ialah bagian dari kategori PEP (Politically exposed person).
"Menerima masuk dalam kategori PEP atau kategori PPATK itu adalah kategori dari pusat ke daerah berbagai level, yang memang merupakan suatu person yang kita anggap sensitif yang kita klarifikasi terkait transaksi-transaksi seperti ini," terangnya.
PEP merupakan orang yang memiliki atau pernah memiliki kewenangan publik.
Mencegah Sistem Keuangan untuk Main-Main
Anak dan Dokter Keluarga Akidi Tio Diamankan Terkait Sumbangan Rp2 Triliun ©2021 Merdeka.com
Kepala PPATK menilai pemberian janji kepada pejabat negara merupakan hal yang serius. Seharusnya pemberian tersebut dipastikan terlebih dahulu benar terjadi dan tidak mencurigakan. Karena itu pihaknya saat ini terus meneliti.
"Nanti kita meneliti, seadainnya ini jadi terealisasi Rp2 T itu tugas berat PPATK dari mana uang Rp2 T itu, jadi kalau misalnya jelas profile mungkin sudah bisa clear, tapi begitu nanti tidak bisa diklarifikasi mungkin nanti persoalan PPATK yang sangat serius," paparnya.
Kemudian bila uang amal itu tak terealisasi maka akan terjadi pencederaan. Dikhawatirkan akan menganggu integritas pejabat terkait dengan dugaan sistem keuangan.
"Dalam konteks bahwa sistem keuangan tidak boleh dipakai untuk main-main untuk kejahatan, itulah sebabnya kami melakukan penelitian dari awal sampai sekarang, dan sampai nantinya sampai hasil analisis PPATK yang ujungnya akan kita serahkan pihak kepada Kapolri," pungkasnya.
Saldo Tabungan Tak Sampai Rp2 Triliun
©2021 Merdeka.com
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengungkapkan, saldo tabungan putri bungsu mendiang Akidi Tio berdasarkan hasil penelusuran penyidik ke Bank Mandiri Palembang.
Bank BUMN itu terseret kasus ini lantaran bilyet giro Heryanty tercatat menggunakan bank tersebut.
"Hasil koordinasi pengecekan ke Bank Mandiri sesuai dengan bilyet giro kemarin, klarifikasi bank bahwa saldo di rekening tersebut tidak cukup (Rp 2 triliun)," kata Supriadi, Selasa (3/8).
Namun, Kombes Supriadi enggan menuturkan nominal pasti saldo tabungan Heryanty. Menurutnya, hal itu adalah wewenang bank dan privasi nasabah.
"Rahasia bank. Dari bank menyatakan saldo tidak cukup, bisa dipastikan saldo yang ada tidak cukup, itu saja," sambungnya.
Mengenai adanya nama anggota Polda Sumsel yang tertulis dalam bilyet giro, Supriadi membenarkannya. Penerima uang ialah Kepala Bidang Keuangan Polda Sumsel yang rekeningnya dibuka oleh Heryanty dengan tujuan memudahkan transfer.
"Penerimanya dibukakan rekening Bank Mandiri atas nama Kabid Keuangan sesuai yang ada di bilyet gironya," tandasnya.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPATK Ungkap Transaksi Mencurigakan Triliunan Rupiah Jelang Pemilu 2024
Angka transaksi mencurigakan tersebut mencapai triliunan rupiah dari ribuan nama.
Baca SelengkapnyaTransaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan
Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaPria Ini Bagikan Kisahnya Jadi Anak Tunggal dari Proses Bayi Tabung, Semua Keinginannya Bisa Terwujud
Pria ini bagikan kisah jadi anak tunggal bayi tabung. Semua keinginan tercapai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Gadungan yang Ngaku Berpangkat AKP Ini Tipu Wanita hingga Rp 165 Juta, Begini Nasibnya Kini
Polisi gadungan melakukan penipuan hingga ratusan juta. Kini diamankan pihak. kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi: Santri asal Tebo Dianiaya Karena Menagih Utang Rp10 Ribu
Andri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaDitagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya
Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Ahmad Muhdlor Ali: Semoga jadi Awal Kebaikkan Sidoarjo
Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaKesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis
Riski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaPPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024 Naik Lebih dari 100%, Nilainya Triliunan
PPATK mengungkap temuan transaksi keuangan mencurigakan di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya