Fakta Baru Terungkap, George Floyd Positif Covid-19
Merdeka.com - Kematian George Floyd mengundang duka mendalam bagi sebagian besar warga Amerika Serikat. George Floyd menghembuskan napas terakhir akibat lehernya ditindih oleh lutut seorang polisi yang membekuknya.
Padahal saat itu, Floyd sudah merintih tidak bisa bernapas kepada sang polisi. Akibat kejadian naas tersebut, warga Amerika murka dan melakukan aksi unjuk rasa di hampir seluruh wilayah. Namun, belakangan fakta baru terungkap, George Floyd dikatakan positif Covid-19.
Teruji Positif Covid-19
Melansir dari Liputan6.com, Jumat (5/6/2020), George Floyd teruji positif terinfeksi Covid-19. Hal ini berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan pada jenazah Floyd. Akan tetapi, dikatakan infeksi virus corona ini bukan menjadi penyebab kematiannya.
Dikutip dari Time, Jumat (5/6/2020), fakta baru itu juga tercantum dalam laporan setebal 20 halaman penuh. Laporan tersebut baru dibuka oleh Kantor Pengujian Medis Wilayah Hennepin kepada publik.
Berasal dari Sampel Cairan Tenggorokan
Dalam laporan itu juga, tercatat sampel cairan tenggorokan pada jenazah Floyd dinyatakan positif Covid-19. Sebelumnya, pada tanggal 3 April 2020 atau hampir delapan pekan lalu, George Floyd telah teruji positif Covid-19.
©2020 Merdeka.com/shutterstock
Kepala penguji medis Hennepin, dr. Andrew Baker, menyimpulkan hasil uji postmortem 'cenderung menunjukkan status positif tanpa gejala dari infeksi yang terjadi sebelumnya.'. Akan tetapi, dalam laporan autopsi tidak ada indikasi infeksi virus Covid-19 berperan dalam kematian George Floyd.
Petugas Medis Tak Pernah Memberi Tahu
Sementara itu, pernyataan yang berbeda datang dari salah satu dari dua tim penguji medis yang melakukan autopsi mandiri pada jenazah George Floyd atas permintaan keluarga. Dr. Michael Baden mengaku pada New York Times, jika petugas medis Hennepin tidak pernah memberi tahu informasi tersebut.Baik itu kepada tim medis autopsi ataupun petugas pemakaman George Floyd terkait adanya virus Covid-19 pada jenazah. Bahkan, laporan itu juga memuat pernyataan resmi jika henti jantung (cardiopulmonary arrest) saat leher tertindih lutut polisi menjadi penyebab kematian George Floyd.
Faktor Tambahan Atas Kematian Floyd
Tidak hanya itu saja, dalam laporan yang sama juga tercatat adanya sejumlah faktor tambahan. Hal itu sebagai 'syarat penting' atas kematian pria kulit hitam asal Amerika George Floyd.
©istimewa
Dalam laporan tercatat sejumlah faktor penyebab kematian Floyd. Mulai dari penyakit jantung, tekanan darah tinggi, mabuk obat 'fentanyl' dari penggunaan obat keras pereda nyeri hingga konsumsi metamfetamin.
Petugas Berwenang: Kematian Floyd Karena Pembunuhan
Sedangkan, petugas berwenang menyatakan kematian George Floyd disebabkan oleh pembunuhan. Empat polisi telah dipecat akibat insiden penangkapan yang berakhir kematian tersebut. Termasuk dengan Derek Chauvin, petugas yang menindih leher Floyd dengan lututnya sudah menjadi tersangka.Polisi Minneapolis, Derek Chauvin akhirnya ditangkap dan didakwa pasal pembunuhan atas kematian George Floyd. Derek Chauvin ditangkap dan dikenakan pasal pembunuhan tak berencana menyusul kematian George Floyd yang tak bersenjata dalam proses penahanan.Dikutip dari BBC oleh Liputan6.com, Jaksa Wilayah Hennepin, Mike Freeman mengatakan Derek Chauvin didakwa melakukan pembunuhan tingkat tiga atau third-degree murder. Berdasarkan pengaduan pidana, Derek Chauvin dituduh menyebabkan kematian George Floyd 'dengan melakukan tindakan yang sangat berbahaya bagi orang lain'. Polisi Minneapolis itu juga diduga lalai sehingga 'menciptakan risiko yang tidak masuk akal serta mengambil risiko menyebabkan kematian atau kerusakan tubuh yang besar'.
Kematian George Floyd
Melansir dari Liputan6.com, Senin (1/5/2020), dalam video yang beredar di media sosial terdengar rintihan George Floyd. Saat itu George Floyd telah mengeluh kesakitan, 'Tolong, tolong, saya tidak bisa bernapas', dan 'Aku tidak bisa bernapas. Tolong, lutut di leher ku'.
©YouTube
Tak hanya itu, George Floyd juga mengatakan "Perutku sakit. Leher ku sakit. Tolong, tolong. Aku tidak bisa bernapas" dan berbagai kalimat yang sempat terucapkan kala polisi melakukan aksinya.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Fakta Sosok Febryanti Mulyadi, Kanit PPA Polres Klaten yang Viral
Penampilannya saat tak memakai seragam polisi tampak berbeda bikin pangling.
Baca SelengkapnyaPutri Mendiang Glenn Fredly Dilarikan ke Rumah Sakit, Idap Radang Paru-paru & Demam Hingga 40 Derajat
Pada bulan Desember yang lalu, terjadi kejadian yang mengharukan di mana si kecil Gewa harus segera dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Polisi Temukan Gudang Penyimpanan Ijazah Palsu Gibran
Beredar klaim polisi menemukan gudang penyimpanan ijazah palsu milik Gibran
Baca SelengkapnyaViral Detik-Detik Rumah Tiba-Tiba Ambruk, Ternyata Begini Faktanya
Viral detik-detik rumah tiba-tiba ambruk. Ternyata begini faktanya.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca Selengkapnya