Eks Ketua Yakuza Jepang Bongkar Fakta Mengejutkan dari Dunianya, Utamakan Kebersihan

merdeka.com Sekitar 3 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Siapa yang tidak tahu Yakuza. Salah satu profesi populer di Jepang zaman dulu ini pun masih eksis hingga sekarang. Akan tetapi, jumlah anggota Yakuza perlahan mulai berkurang. Yakuza sendiri kerap kali mendapat imej negatif dari publik. Sebab, profesi ini lekat dengan sesuatu hal berbau kekerasan.

Siapa sangka, eks ketua Yakuza bernama Yuyuma muncul ke hadapan publik baru-baru ini. Bahkan, Yuyuma melakukan wawancara eksklusif di akun YouTube Nobita From Japan. Pernah menjabat sebagai ketua Yakuza selama 10 tahun, Yuyuma mengetahui banyak sekali fakta mengejutkan dari dunianya yang tak pernah diketahui orang.

Penasaran dengan fakta-fakta mengejutkan dari eks ketua Yakuza? Melansir dari akun YouTube Nobita From Japan, Selasa (22/9/2020), simak ulasan informasinya berikut ini.

Awal Masuk Yakuza

Di awal video, Yuyuma menceritakan bagaimana dia bisa terjun di dunia Yakuza. Rupanya dia awalnya bekerja sebagai pengelola keuangan toko yang dioperasikan oleh Yakuza. Yuyuma juga mengatakan alasan dirinya masuk Yakuza karena mengidolakan ketua Yakuza saat itu.

eks ketua yakuza jepang bongkar fakta mengejutkan

"Aku bekerja sebagai tukang kayu sejak SMP. Ketika umur 18 aku kena serangan jantung dan punggungku patah, jadi aku tak bisa kerja sebagai tukang kayu lagi. Jadi waktu itu aku bekerja sebagai pengelola keuangan di sebuah toko yang dioperasikan oleh ketua Yakuza," ungkap Yuyama dalam pengenalannya.

"Sebelumnya aku pernah gabung geng motor dan sering bertengkar. Sementara itu, ketua dari Yakuza tersebut adalah sosok yang terkenal karena kekerasannya di daerah Fukuoka. Aku join Yakuza karena aku mengidolakannya," sambungnya.

Belajar Etika dan Tata Krama

Yakuza dikenal sebagai sosok preman yang memiliki banyak sekali wanita. Namun siapa sangka, hal tersebut hanya bisa didapatkan oleh para bos. Sedangkan, para bawahan diharuskan untuk belajar perihal etika dan tata krama. eks ketua yakuza jepang bongkar fakta mengejutkan

"Dasarnya, kita memulai sebagai bawahan, jadi kita harus mengikuti orang lain untuk belajar tentang etika dan tata krama. Contohnya, ada cara yang benar untuk memegang baki. Kita belajar cara menaruh teh, di mana menaruh handuk basah, melipatnya dan lain-lain," ungkap Yuyama.

Utamakan Kebersihan

Tak hanya itu, Yakuza ternyata selalu mengutamakan kebersihan. Padahal dunia Yakuza bagi sebagian orang terlihat urakan, kotor dan kasar. Diungkapkan oleh Yuyuma, mereka sangat mengutamakan kebersihan di atas segalanya. Karena hal tersebut mampu memberikan penilaian tersendiri bagi Yakuza. eks ketua yakuza jepang bongkar fakta mengejutkan

"Dunia Yakuza itu harus benar-benar bersih. Toiletnya juga harus super bersih juga. Contohnya misal ada Yakuza lain yang mengunjungi kita dan mereka lihat toilet kita, mereka bisa menilai Yakuza macam apa kita ini. Mereka akan berpikir bisa mengalahkan kita," paparnya.

Budaya Tato

Bagi yang tertarik dengan dunia Yakuza tentu sudah mengerti bila setiap anggota mereka memiliki tato di tubuhnya. Ternyata hal itu bukan tanpa alasan yang tak jelas. Itu merupakan budaya Yakuza yang sudah ada sejak zaman dulu hingga saat ini. eks ketua yakuza jepang bongkar fakta mengejutkan

"Budaya tato itu dimulai dari nelayan. Banyak nelayan yang sering dibuang ke lautan, jadi mereka tato an supaya bisa diidentifikasi ketika mayatnya diangkat dari air. Cerita lainnya itu dimulai dari era Edo. Dulu para tahanan akan ditato di bagian lengannya ketika di dalam penjara. Nah untuk menutupi tato itu, mereka melukis tato lain di atasnya. Dan itu jadi budaya dari para Yakuza," terang pria yang kini bekerja sebagai arsitek itu.

Budaya Potong Jari

Salah satu budaya Yakuza yang cukup menarik perhatian yakni hukuman potong jari atau Yubitsume. Hukuman ini berlaku bagi siapa saja anggota Yakuza yang melanggar aturan. Padahal dikatakan oleh Yuyuma, hal itu bukan lah sebuah peraturan tertulis."Tidak ada aturan khusus yang mengharuskanmu untuk memotong jari karena melakukan sesuatu. Contohnya, aku dulu memotong jari kelingking kiriku karena sebuah alasan. Waktu itu, ada bos yang sungguh aku idolakan. Satu hari, aku berbohong padanya tentang sebuah hal kecil. Tapi karena aku sangat menyukainya, aku tidak tahan dengan fakta bahwa aku telah bohong dan mengkhianatinya. Jadi aku memotong jariku," ungkap Yuyama yang kini sudah tak punya lagi jari kelingking. eks ketua yakuza jepang bongkar fakta mengejutkan

"Tapi itu hanya satu contoh saja. Contoh lainnya, ada orang yang merasa tak sanggup karena terus-terusan ditekan sebagai seorang Yakuza dan kabur karena dia tak bisa membayar kebutuhan. Lalu ketika dia kembali, dia diminta untuk bertanggung jawab. Jadi dia memotong jarinya," tambahnya. "Apakah kamu tau pisau pahat yang digunakan tukang kayu? Taruh jarimu seperti ini, laku letakkan pisau pahat di atasnya dan ditekan sampai jarinya putus. Setelahnya pastikan membalutnya dengan karet di jari tersebut, kalau tidak, maka akan banyak darah yang keluar. Sebenarnya rasa sakitnya bervariasi dari satu orang ke lainnya. Kalau aku sendiri memotongnya dengan caraku sendiri. Aku tidak pakai pisau pahat, tapi pisau biasa. Mungkin kalau normalnya itu akan terasa sakit, tapi karena aku punya rasa untuk tanggung jawab, aku tak merasakan sakit sama sekali," papar Yuyama.

Korbankan Tubuh untuk Bos

Masuk ke dalam salah satu kelompok besar membuat anggotanya harus tunduk pada aturan. Tak hanya itu, anggota Yakuza juga harus dan wajib menuruti segala perintah dari bos, entah itu baik ataupun buruk. Terkadang, mereka juga diminta untuk mengorbankan nyawanya demi melindungi sang atasan. eks ketua yakuza jepang bongkar fakta mengejutkan

"Contohnya jika bosmu menyuruhmu untuk membunuh seseorang, kamu bisa membunuh karena merasa punya kewajiban. Tapi kalau kamu sedang bertengkar biasa dan ingin membunuhnya, maka kamu tidak akan bisa melakukannya dengan mudah. Pesona sebagai Yakuza itu adalah rela mengorbankan tubuh kita untuk si bos," ujarnya.

(mdk/tan)

ATAU

Geser ke atas Berita Selanjutnya