Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dr Tirta: Viralkan GeNose Temuan UGM Biar WHO Baca, Semoga Pak Jokowi Mau Coba

Dr Tirta: Viralkan GeNose Temuan UGM Biar WHO Baca, Semoga Pak Jokowi Mau Coba dr Tirta, Dokter Muda yang Jadi Relawan Hadapi Virus Corona. Instagram @dr.tirta ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro mengatakan Pemerintah saat ini masih terus mendorong penelitian yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam membuat metode tes cepat Covid-19 yang diberi nama GeNose.

Metode ini dikatakan dapat menjadi sebuah solusi screening yang lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan metode rapid test yang selama ini digunakan. Selain itu, metode tes cepat ini dikatakan mampu menekan biaya yang jauh lebih murah dengan akurasi mencapai 97 persen.

Dalam konferensi pers usai menjalani rapat bersama Presiden Jokowi, Bambang mengatakan jika metode GeNose ini, kini tengah menjalani proses uji klinis tahap I di Rumah Sakit di Yogyakarta.

Penemuan metode baru tes cepat Covid-19 ini tentu saja menarik perhatian banyak masyarakat Indonesia, salah satunya Dr. Tirta. Ia bahkan meminta para pengikutnya di Instagram untuk mem-viralkan kabar penemuan GeNose tersebut. Berikut informasi selengkapnya:

Unggahan Dr. Tirta

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, ia membagikan beberapa tangkapan layar artikel yang membahas tentang metode GeNose. Dalam unggahannya tersebut, ia menuliskan harapan agar pihak Kementerian Kesehatan Indonesia bisa dengan cepat membantu proses sertifikasi untuk GeNose jika sudah selesai dilakukan uji klinis.

Lebih lanjut, dr. Tirta mengatakan jika metode ini bisa menjadi solusi yang tepat agar masyarakat Indonesia bisa merasakan metode test-nya sendiri tanpa import. Lebih lagi, metode ini dikatakan lebih efisien dan terjangkau.

"Jika sukses, geNose bisa membuat warga Indo merasakan testnya sendiri. Ga impor2," tulisnya.

dokter tirta sisa hidupnya tinggal sebentar

YouTube @Deddy Corbuzier ©2020 Merdeka.com

Ajak Follower-nya Untuk Memviralkan Kabar Tersebut

Sebagai salah satu alumni dari Fakultas Kedokteran UGM, dr. Tirta mengaku dirinya cukup bangga dan berharap banyak dengan penemuan tersebut. Ia berharap, dengan metode tes cepat ini nantinya masyarakat Indonesia bisa merasakan test dengan nyaman. "Semoga dengan alat ini, warga Indonesia bisa test dengan nyaman, selayaknya test penyakit lain," tulis Tirta. Lebih lanjut, di akhir tulisannya ia mengajak followers-nya di Instagram untuk memviralkan penemuan GeNose tersebut agar bisa sampai ke telinga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ia juga menyarankan agar Presiden Jokowi dan pihak BNPB ikut mencoba alat test cepat tersebut. "Semoga pak @jokowi dan @bnpb_indonesia juga ikutan mencoba alat ini :) biar ga tergantung ama impor alat dr negara laen," tulisnya. "Yok kita viralkan penemuan ugm ini. Biar @who baca," pungkas dr. Tirta.

Metode GeNose Disebut Efektif dan Efisien

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro, menilai metode ini dapat menghasilkan skrining dan deteksi yang lebih efektif dibandingkan rapid test (tes cepat). Metode GeNose ini diklaim mampu mendeteksi virus corona dalam waktu tak sampai dari dua menit."GeNose ini intinya mendeteksi keberadan virus Covid-19 dengan menggunakan embusan napas. Pendekatan ini bisa menghasilkan upaya skrining dan juga deteksi yang lebih cepat. Tidak sampai dua menit setelah kita menyimpan embusan," jelas Bambang dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi, Senin (12/10).Lebih lanjut, Bambang juga mengungkapkan jika GeNose memiliki tingkat akurasi yang tinggi mendekati angka 100 persen. Maka dari itu, GeNose bisa menjadi solusi screening yang nantinya akan mengurangi ketergantungan terhadap PCR test.

Ada Inovasi Lain

Selain GeNose, Bambang mengatakan ada inovasi lain yang sedang dikerjakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan diberi nama RT-LAMP. Dia menuturkan, metode ini nantinya bisa mendeteksi virus dengan waktu di bawah saru jam tanpa menggunakan laboratorium BSL 2."Rapid swab test ini tentunya juga bisa menjadi solusi bagi rumitnya testing yang menggunakan PCR ya. Jauh lebih cepat, lebih murah dan juga tingkat akurasinya sangat bisa dipertanggungjawabkan," ujar Bambang.

Harapannya GeNose Bisa Diproduksi Massal Bulan November

Saat ini, metode ini masih menjalani proses uji klinis tahap I. Namun, sejumlah tahapan masih harus dilalui sebelum alat ini dapat mulai diproduksi secara massal. Setelah dilakukan uji klinis, GeNose harus menjalani proses uji diagnosis yang rencananya akan mulai dilakukan. "Harapannya November sudah mulai bisa produksi massal, setelah alat ini dipresentasikan ke Kementerian Kesehatan. Ada prosedur-prosedur yang harus dilalui, dan ini butuh waktu," papar anggota tim peneliti GeNose, Dian Kesumapramudya.Dian mengungkapkan uji diagnosis memerlukan sebanyak 1.600 subjek dengan 3.200 sampel. Sampel ini akan diambil dari sembilan rumah sakit, termasuk di antaranya RSUP dr. Sardjito, Rumah Sakit Akademik UGM, dan RSPAU Hardjolukito.Dian menyampaikan sebelum dilakukan uji diagnosis, alat ini telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid, dan menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.

Dian menambahkan, dikarenakan alat ini menggunakan sistem artificial intelligence, semakin banyak tes yang dilakukan maka tingkat akurasi juga akan semakin meningkat.

(mdk/khu)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio

Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio

Pemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Janji Prabowo-Gibran: Rakyat Bisa Cek Kesehatan Gratis Tiap Tahun

Janji Prabowo-Gibran: Rakyat Bisa Cek Kesehatan Gratis Tiap Tahun

Prabowo-Gibran menjanjikan rakyat pengecekan kesehatan gratis setiap tahun.

Baca Selengkapnya