Merdeka.com - Polemik seputar Vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, masih terus bergulir. Sebab, vaksin tersebut belum memperoleh restu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melanjutkan uji klinis fase II karena dinilai tak memenuhi kaidah penelitian ilmiah.

Meski begitu, nyatanya tak sedikit tokoh Tanah Air yang justru menyatakan dukungan terhadap adanya Vaksin Nusantara tersebut. Beberapa di antaranya bahkan bersedia untuk menjadi relawan dan menyuntikkan vaksin langsung ke tubuh mereka.

Yang terbaru, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto juga turut serta menjadi relawan Vaksin Nusantara. Berikut ulasannya:

Suntikkan Vaksin Nusantara ke Titiek Soeharto

Setelah sebelumnya Terawan diketahui menyuntikkan Vaksin Nusantara ke mantan Ketum Golkar Aburizal Bakrie, kali ini ia terlihat kembali menyuntikkan vaksin tersebut ke Titiek Soeharto.

Dilansir dari unggahan di Instagram pribadinya @titieksoeharto, ia nampak membagikan potret saat dirinya tengah disuntik Vaksin Nusantara langsung oleh Terawan.

Instagram/@titieksoeharto ©2021 Merdeka.com

"RSPAD, 30 April 2021. Alhamdulillah, hari ini saya mendapatkan suntikan vaksin Nusantara setelah seminggu lalu sample darah saya diambil dan diproses di laboratorium RSPAD," tulis Titiek dalam keterangan unggahan.

Dalam keterangan unggahannya, Titiek juga menyampaikan dukungan dan apresiasinya terhadap seluruh tim Vaksin Nusantara. Tak hanya itu, ia juga meminta doa dari seluruh masyarakat agar vaksin tersebut bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya.

"In Syaa Allah.... mohon doanya... semoga vaksin ini dpt meningkatkan kekebalan daya tubuh sy dlm menghadapi pandemi ini," tuturnya.

Soal Polemik Vaksin Nusantara

©2021 Merdeka.com

Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait polemik Vaksin Nusantara yang dikembangkan mantan Menteri Kesehatan Terawan. Jokowi meminta semuanya agar diselesaikan dengan mekanisme ilmiah.Dia melihat banyak pihak dari berbagai bidang keilmuan ikut mengomentari Vaksin Nusantara dan kemudian menggelinding menjadi polemik."Sudahlah. Ini kan urusan ilmiah, biarlah sesuai dengan mekanisme ilmiah. Mestinya perdebatannya itu perdebatan ilmiah. Ini masak politikus ngurusin vaksin, lawyer ngurusin vaksin, apa urusannya?" Kata Jokowi di Jakarta, Selasa (20/4) lalu. Jokowi mengatakan, setiap penelitian ada tahapan-tahapannya. Saat disinggung Jokowi akan berpihak ke mana, Jokowi tegas menjawab bahwa dirinya secara pribadi mendukung riset.

Pendapat Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin juga mengatakan bahwa kontroversi Vaksin Nusantara harus bisa dibicarakan pada tataran ilmiah. Apalagi perdebatan-perdebatan soal vaksin berbasis sel dendritik ini bersifat saintifik."Saya bukan ahlinya, tapi dari yang saya pelajari, vaksin ini termasuk Vaksin Nusantara sifatnya sangat scientist, sangat ilmiah," ucap Budi dalam forum diskusi pada Minggu, 18 April 2021."(Perdebatan Vaksin Nusantara) Jangan dilakukan pada tataran media atau tataran politik. Saya pikir enggak cocok. Biarkan para ilmuwan berdebat pada tataran ini (ilmiah)," imbuhnya. Berdasarkan informasi, BPOM memang belum mengeluarkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) uji klinis fase II. Hal ini dikarenakan komponen yang digunakan di dalam penelitian disebut tak sesuai pharmaceutical grade. Menanggapi hal tersebut, BPOM diketahui membuat nota kesepakatan dalam Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Kesehatan dan TNI AD soal nasib vaksin Nusantara.Disebutkan jika Vaksin Nusantara yang digagas Terawan itu diputuskan hanya dilakukan guna kepentingan penelitian. Sehingga, proses vaksin Nusantara ini bukan uji klinis vaksin untuk dimintakan izin edar oleh BPOM.