Debat Pemobil Diminta Perlihatkan SIM, Polisi Ditanya Balik Surat Perintah Razia

Merdeka.com - Seorang pria pengendara mobil viral di media sosial. Hal tersebut lantaran sebuah video yang menampilkan aksinya saat berselisih dengan dua anggota polisi.

Dalam video itu, pria tersebut diminta menunjukkan SIM. Kemudian pengendara bertanya balik soal Surat Perintah Razia (SPT) justru ada debat panjang.

Lantas, seperti apa momennya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Belok ke Hotel, Diikuti Polisi

Melansir dari akun Instagram @undercover.id, seorang pemobil dihampiri dua anggota polisi lalu lintas. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tersebut berlangsung di daerah Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara.

Pemobil tersebut mengaku tengah berbelok ke halaman hotel, tempat dirinya bersinggah. Kala itu, dia justru dihampiri petugas dengan sepeda motor. Seketika, dia terkaget.

Instagram @undercover.id ©2022 Merdeka.com

"Alasan bapak menghentikan saya minta surat, apa ini?" tanyanya.

"Kami ingin pemeriksaan pak," tegas salah satu petugas.

"Oke, berarti razia ya. Bukan karena ada pelanggaran kasat mata, bukan OTT," jelasnya kembali.

"Ya," singkat salah satu petugas.

Polisi Diminta SPT

Lantaran merupakan razia tertib berkendara, pemobil tersebut tak segan untuk kembali memperjelas. Sebelum menunjukkan bukti surat-surat secara lengkap, pemobil tersebut meminta SPT yang dikantongi dua petugas itu terlebih dulu.

"Oke, bisa lihat SPT?" tanyanya.

"Bisa," balas petugas.

"Boleh, bawa ke sini pak. Surat perintah razianya bawa sini, saya tunggu bapak di sini. Saya nggak kemana-mana, memang saya di sini, memang saya lagi menginap di sini," jelas pemobil tersebut.

Dua petugas tersebut seketika bereaksi. Salah satunya pergi meninggalkan lokasi.

Polisi Tanya soal SIM

Sisa satu petugas yang kala itu berada di lokasi bersama pemobil. Petugas tersebut lantas meminta pemobil untuk kembali menunjukkan surat-surat berkendara berupa Surat Izin Mengemudi (SIM).

"SIM bapak ada?" tanya petugas.

Instagram @undercover.id ©2022 Merdeka.com

Mendapat perintah tersebut membuat pemobil kembali meradang. SPT yang diminta tak kunjung datang, dia justru menunjukkan soal kesalahan petugas tatkala melakukan razia yang dianggapnya tak sesuai dengan regulasi. Petugas mengakui.

"SPT bawa ke sini dulu. Katanya tadi kan razia resmi ya, sesuai undang-undang. Bapak tahu nggak hukumnya? Plang razia seharusnya dari posisi bapak razia berapa meter? Itu salah pak, seharusnya plang razia 50 meter. Bener nggak? Bener kan?" ungkapnya.

"Iya," singkat petugas.

Diminta ke Pos Polisi

Tak berselang lama, petugas yang lain kembali ke lokasi. Pemobil justru diminta untuk turut serta menghadap ke pos polisi terdekat.

"Ke sana saja (pos polisi), bapak," terang salah satu petugas.

Instagram @undercover.id ©2022 Merdeka.com

Mendengar hal tersebut, pemobil kian merasa heran. SPT yang kala itu tak ditunjukkan petugas membuatnya semakin ragu dengan tugas polisi di lokasi.

"Nggak, surat SPT saja bawa ke sini. Saya nggak minta komandan bapak ke sini. Nanti kalau ada SPT, apa yang bapak mau saya kasih. Mau surat, kunci roda, segitiga pengaman, dan lainnya," ujarnya.

Debat soal Izin Merekam

Belum usai soal SPT, pemobil kembali dirisaukan soal izin merekam video yang kala itu dilakukannya. Perintah untuk meminta izin dari sang petugas justru didebatnya kembali.

Saat ditanya soal peraturan, petugas kembali berkelit. Bahkan, tak ada penjelasan yang konkret. Pemobil kembali geram.

"Saya memang menginap di sini, pak. Bukan berarti saya ke sini mau menghindar, nggak," tuturnya.

"Kalau bapak merekam, harus ada izin. Bapak minta izin nggak tadi?" terang petugas.

"Alasannya apa minta izin? Undang-undangnya apa coba? Hayo apa? Nggak ada pak minta izin, presiden di sini terus direkam saja boleh," jelasnya.

Berikut video selengkapnya.

A post shared by KRITIS, INFORMATIF, EDUKATIF (@undercover.id)