Merdeka.com - Raih mimpimu setinggi langit. Kalimat tersebut tentu sering kali terdengar dalam kehidupan. Setiap orang berhak menentukan mimpinya dan kerja keras untuk mewujudkannya. Seperti pria WNI di Amerika Serikat ini.

Dia menceritakan susahnya masuk militer di Amerika Serikat. Segala upaya dan kerja keras yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil. Meski gagal di US Air Force (AU), dia berhasil masuk di US Navy (AL). Penasaran dengan cerita WNI yang susah masuk militer Amerika Serikat?

Melansir dari akun YouTube Gabriel Bawono, Kamis (4/3), simak ulasan informasinya berikut ini.

Ingin Masuk US Air Force (AU)

Pria asal Indonesia ini menceritakan pengalamannya ingin masuk militer di Amerika Serikat. Awalnya dia ingin masuk U.S. Air Force atau Angkatan Udara. Ada berbagai pertimbangan yang mendukung keinginannya itu juga.

YouTube @Gabriel Bawono ©2021 Merdeka.com

"Waktu aku memutuskan buat masuk militer, pilihan pertamaku itu masuk Air Force. Kenapa aku pilih Air Force? Pertama, aku tahu sepupuku ada di Air Force, jadi references satu-satunya cabang militer ya cuma Air Force. Kalau buat melanjutkan pendidikan buat lanjut kuliah memang lebih mudah di Air Force. Karena balance antara kerja sama kehidupan di luar kerja itu lebih mudah dijalani dibanding cabang lain. Itu pemikiranku pertama," jelasnya.

"Terus research sedikit eligible buat pekerjaan apa, ternyata enggak banyak. Tapi aku mutusin buat ketemu recruiter nya saja. Pokoknya ya cari jalan, cari jalan biar gimana caranya bisa masuk Air Force. Sambil cari tahu pekerjaan yang bisa aku ambil itu apa saja. Pertama aku lebih tertarik di bidang-bidang yang aktif secara fisik dan bisa ditransfer ke dunia luar. Bilamana aku enggak, misalnya enggak lanjut kuliah, aku sudah ada training," sambungnya.

Ingin Kerja Jadi Pemadam Kebakaran

Salah satu keinginannya yakni menjadi pemadam kebakaran. Dia kemudian menyiapkan dan datang ke recruiter yang ada di Air Force. Siapa sangka, dirinya ternyata kelebihan berat badan. Meski begitu, dia masih ada harapan untuk masuk ke Air Force. Sayang, sang recruiter menjadi tidak responsif saat mengetahui dia pemegang Green Card.

YouTube @Gabriel Bawono ©2021 Merdeka.com

"Pilihan pertama ku tuh pemadam kebakaran, kenapa? Aku bisa membayangkan diriku menjadi pemadam kebakaran setelah keluar dari militer. Kenapa? Karena itu pekerjaan yang aktif. Atif secara fisik dan tidak memerlukan bachelor degree. menguntungkan bila kamu punya degree di bidang Fire Science atau Public Safety as you di situ degree nya atau Paramedic itu menguntungkan. Tetapi beberapa Fire Department itu enggak perlu. Balik lagi kerjaan yang aku pengin firefighter," katanya."Oke jadi gini, aku mutusin 'Oke, aku tertarik Air Force' ketemu recruiter. Aku telepon recruiter nya, beberapa hari kemudian ketemu. Aku datang ke kantor recruiter nya, ketemu recruiter nya, langsung disuruh timbang, diukur berat badan sama tinggi. Dicek langsung sama dia, aku overweight. Tinggiku 173 cm, tapi mereka ngukurnya pakai inchi aku 68 inchi. Aku ditimbang berat badannya 210 pounds, 95 kilo," paparnya.

Masuk US Navy (AL)

Mengetahui tak ada harapan lagi, dia memutuskan untuk mencari bidang lainnya di militer. Hingga pada akhirnya dia memilih mencoba masuk ke U.S. Navy (Angkatan Laut). Beruntungnya, sang recruiter tidak mempermasalahkan statusnya sebagai pemegang Green Card.

YouTube @Gabriel Bawono ©2021 Merdeka.com

"Berikutnya aku coba Navy (AL). Kalau di Navy, aku masukkin kaya application online, bukan application sih, kaya contact online. Nanti bakal aku masukkin informasiku, contact information ku online di website recruiter nya Navy. Terus besoknya langsung ditelepon sama recruiter nya pusat. Sama dia, aku diarahin ke Kantor Recruiter di Victoria. Wah waktu aku ketemu recruiter Navy itu beda banget. Maksudnya energinya beda, first impression nya beda," lanjut Gabriel."Dan ternyata di Navy ada pemadam kebakaran. Tapi yang bikin aku senang sama Navy itu karena aku ketemu recruiter nya. Recruiter nya orangnya pintar, orangnya memang benar-benar kerja keras dan dia kerja keras buat memproses dokumenku. Karena kalau sebagai pemegang Green Card, paper work nya itu jauh lebih banyak dibanding citizen," jelasnya lagi.

Pemegang Green Card

Green Card USA yakni kartu penduduk permanen. Melansir dari laman resmi usa.gov, Green Card dapat memberikan keuntungan kepada kalian salah satunya berupa status imigrasi resmi di Amerika Serikat. Namun, sebagai pemegang Green Card yang ingin masuk militer terdapat extra background check dan ekstra dokumen yang harus dimasukkin.

YouTube @Gabriel Bawono ©2021 Merdeka.com

"Memang sebagai pemegang Green Card, ada extra background check dan extra dokumen yang harus dimasukkin. Tapi untung aku ketemu recruiter di Navy ini karena memang sama dia dikerjain, benar-benar dikerjain. Sampai pada akhirnya aku dapat kontrak. Jadi intinya sih, kalau mau proses masuk militer di Amerika sebagai pemegang Green Card harus sabar. Enggak bakal langsung dapat recruiter yang mau ngerjain, itu enggak bakal langsung dapat," sambungnya.

Video Cerita Pemuda WNI Susah Masuk Tentara AS

Berikut video cerita pemuda WNI yang susah masuk tentara di Amerika Serikat.