Luhut Tak Percaya Kini jadi Punya Harta

Lahir di kawasan Toba, Sumatera Utara, Luhut rupanya hidup cukup sederhana. Tak terkira, menduduki jabatan militer yang strategis membuatnya banjir pengalaman berharga.

Hingga suatu ketika, Luhut menjadi sosok publik figur yang banyak dikenal masyarakat luas. Bekerja dan berkiprah selama lebih dari 20 tahun, kini Luhut berubah menjadi sosok yang bergelimang harta.

Kendati demikian, Luhut seolah tak percaya. Kemampuan dirinya yang dapat mengantarnya pada kesuksesan dan materi justru membuatnya kagum.

Luhut lantas mengutarakan hal tersebut kepada sang istri. Mantan Kodiklat TNI AD itu masih tak percaya dengan kondisinya yang semula tak memiliki apapun hingga kini mencapai sukses.

"True story, saya bilang ke istri saya 'mam, kok kita bisa begini (jadi punya banyak uang) ya," ungkapnya.

Tetap Hidup Sederhana

Kendati hidup dengan materi yang berlimpah, eks Duta Besar RI Berkuasa Penuh Untuk Singapura itu tak mau bermewah-mewahan.

Dia bersama sang istri disebutnya tetap hidup sederhana dan bersahaja. Sikap keduanya sama sekali tak berubah sejak memutuskan guna hidup bersama di bawah ikatan pernikahan.

Selayaknya sang istri, putra putri Luhut turut berlaku demikian. Disebutnya, hal tersebut lantaran didikan dirinya bersama sang istri.

"Soalnya istri saya bersahaja juga , ndak berubah. Anak-anak saya juga sama, karena itu didikan juga," ceritanya.

Anak-anak Ikuti Didikan Ortu

Hidup sederhana meski mampu membeli segalanya. Hal itu seolah ditanamkan Luhut bersama sang istri kepada setiap putra putrinya hingga menjelang dewasa.

Sebut saja sang putra Luhut yang mengikuti jejaknya di tubuh militer baret merah, Kopassus. Siapa lagi jika bukan seorang perwira TNI AD bernama Letnan Kolonel (Inf.) Paulus Pandjaitan.

Memiliki jabatan mentereng, rupanya sosok Paulus justru hidup sederhana. Disebut sang ayah, Paulus menjadi contoh bagaimana didikan Luhut mampu membuat sang putra tetap bersahaja kendati merupakan seorang perwira TNI bergengsi.

tniad.mil.id

"Bapak ibunya bersahaja, mereka juga ikut. Kamu lihat saja anak saya yang Kopassus," ungkap Luhut.

Anak Luhut Tinggal di Asrama Kopassus

Meski dapat memilih tinggal di rumah mewah serba emas, Paulus tak bersikap demikian. Paulus lebih memilih untuk hidup dan menyatu di asrama Kopassus.

"Dia tinggalnya di Kopassus, di asrama," cerita Luhut.

Bahkan, Luhut mengungkap jika dia bisa saja memberikan bantuan cuma-cuma bagi sang putra. Membelikan sebuah hunian mewah misalnya. Namun, hal tersebut ditolak Paulus.

"Apa saya ngga bisa beli (rumah)? Saya bisa beli rumah di Menteng, sangat bisa. Tapi dia ndak mau," ungkap Luhut.

"Ndak pah, di sini (asrama) saja," tiru Luhut.