Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Irjen Andi Rian Saat Jadi Kapolsek Hampir Kehilangan Nyawa Melawan Perampok

Cerita Irjen Andi Rian Saat Jadi Kapolsek Hampir Kehilangan Nyawa Melawan Perampok Cerita Irjen Andi Rian Saat Jadi Kapolsek Hampir Kehilangan Nyawa Melawan Perampok. Youtube Humas Polda Kalsel ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Andi Rian menceritakan pengalaman masa mudanya semasa bertugas sebagai Kapolsek saat nyaris meregang nyawa karena menangkap seorang perampok.

Peristiwa yang terjadi 30 tahun yang lalu tersebut bermula saat Irjen Andi Rian ditugaskan sebagai Kapolsek Batulicin dan hendak menindaklanjuti laporan terkait adanya perampokan di kawasan keamanannya.

Semasa bertugas permasalahan perampokan menjadi hal yang banyak terjadi di Batulicin dan pelaku yang dikenal bernama Utuh Pendekar Mata Satu.

Di tangan Utuhlah Irjen Andi Rian hampir kehilangan nyawa karena pisau yang hendak disabetkan ke tubuhnya. Melansir dari kanal Youtube Humas Polda Kalsel, Kamis (9/3) simak kisahnya berikut ini.

Pengalaman Awal Karir Irjen Andi Rian

Karir perjalanana Irjen Andi Rian berawal saat dirinya lulus dari Akademi Kepolisian sebagai Perwira Remaja pada 1991.

Dirinya ditempatkan di Polres Kotabaru, Kalimantan Selatan selama tiga tahun. Selama satu tahun ia bertugas di Samapta dan dua tahun sebagai Kapolsek Batulicin.

Pada saat itu Batulicin menjadi daerah yang rawan terhadap kejahatan. Irjen Andi Rian mengungkapkan bahwa Polsek Batulicin potensi kejahatannya tinggi adalah perampokan.

"Kalau kita tahu sekarang kan Batulicin sudah kabupaten sendiri ya bagian dari tanah bumbu nah saat itu masih jadi satu dengan Kotabaru dan menjadi salah satu Polsek yang potensi kejahatannya cukup tinggi gangguan Kamtibmasnya yang paling banyak itu paling banyak adalah perampokan.

Mengungkap Sosok Utuh, Residivis Perampok

Irjen Andi Rian bercerita pengalaman paling mengesankan saat pertama kali bertugas sebagai Kapolsek setelah ditunjuk pada tanggal 23 Agustus 1993.

Tak lama dari pertama kali bertugas, ia menerima laporan adanya perampokan pada hari itu juga. Lokasi peristiwa terjadi sekitar 42 kilometer dari Kantor Polsek dan berada di atas gunung.

"Pada saat itu saya masih ingat saya pertama kali bertugas sebagai Kapolsek pada 23 Agustus 1993. Nah pada saat pertama kali saya melaksanakan tugas, saya dilaporin oleh anggota yang ada di Polsek bahwa pada hari itu juga ada perampokan di lokasinya kurang lebih 42 kilometer dari kantor polsek, di atas gunung," tutur Irjen Andi Rian.

Menurut laporan yang ia dapat dari anggota bahwa pelaku adalah seorang residivis perampokan bernama Utuh Pendekar Mata Satu. Pelaku bernama mata satu lantaran memiliki kecacatan mata sebelah kanan.

Menyamar Jadi Supir Truk Kayu

Berdasarkan penyelidikan dan informasi yang diperoleh, pelaku saat itu berada di sebuah daerah bernama Mantewe. Dirinya dengan sigap bersama anggota bergerak menuju lokasi keberadaan pelaku untuk pengamanan.

"Pada saat itu kami berempat, saya kemudian ada satu anggota saya Suwondo, kemudian yang kedua adalah Brigadir Wahyana, kemudian yang satu lagi terakhir Brigadir Heriyanto," tutur Irjen Andi Rian.

Sang jenderal bintang dua yang kala itu masih muda seketika membawa mobil truk untuk menyamar ke lokasi keberadaan Utuh.

"Pada saat itu mungkin karena faktor masih muda, waktu itu usia saya 24 tahun jadi saya langsung nyupir mobil truk itu seolah-olah mencari kayu. Begitu kita sampai di persimpangan kilometer 42, anggota mengatakan 'komandan itu ada di warung'," tandasnya.

Irjen Andi Rian sontak turun dari mobil dan berpura-pura membeli rokok sembari melihat ciri-ciri dari pelaku. Melihat ciri-ciri yang sama ia mendekati pelaku dan memastikan kebenarannya. Terlebih kala itu banyak informasi yang beredar bahwa banyak orang yang sakti di lokasi tersebut.

Hampir Meregang Nyawa Saat Bertugas

Informasi yang banyak ia dapat terkait kesaktian pelaku kejahatan adalah bisa menghilang, kebal, dan bisa mencium kehadiran polisi dari jarak ratusan meter.

"Bisa menghilang, kemudian ia kebal, katanya yang bersangkutan juga punya kemampuan bisa mencium kehadiran polisi dari jarak ratusan meter, bahkan informasi itu saya dapat dari polisi," ucapnya.

Irjen Andi Rian yang menyamar dengan merokok dengan spontan memanggil nama Utuh hingga membuat Utuh curiga dan melompat untuk kabur dan berlari.

"Utuh berhenti-berhenti! Gak berhenti, akhirnya saya beri tembakan peringatan sekali, saya yakin kena tapi masih lari. Saya tetap kejar perlahan dia melambat saya berhasil tarik rambutnya," lanjutnya.

"Begitu saya tarik rambutnya dia mutar saya baru sadar dia bawa pisau mau ngarahkan ke saya, alhamdulillah anggota saya Brigadir Heryanto orangnya tinggi sudah nempel dengan saya itu yang nangkap pisaunya," tutur Irjen Andi Rian.

Setelah berhasil menangkap Utuh, ia menginstruksikan anggotanya untuk mengikat tangan pelaku dengan baju dan kaki pelaku dengan celana.

Mendapat Ilmu dari Perawat Rumah Sakit

Pengalaman berharga lain yang dirasakan oleh Irjen Andi Rian adalah saat mengetahui kelemahan dari kesaktian seseorang adalah dengan sebuah pelepah pisang.

Kala itu ia melihat seorang korban kecelakaan yang hendak dijahit tidak bisa ditembus jarum sebelum jarum tersebut ditusuk ke dalam pelepah pisang.

"Sebelum saya datang ke Kotabaru pernah ditugaskan di fungsi lalu lintas pada saat itu, kebetulan waktu itu kita menolong orang yang mengalami kecelakaan. Nah pada saat dibawa ke rumah sakit oleh perawat mau dijahit ada luka itu jarum gak bisa masuk," ujar Irjen Andi Rian.

"Saya diam saya lihat terus susternya pergi gak lama lima menit kembali, tusuk lagi masuk. Saya tanya sama suster, 'suster emang kenapa pergi terus balik lagi terus bisa dijahit lagi?', 'iya pak biasa orang Banjar di sini banyak yang buntal (punya ilmu)', 'lah terus suster tadi ke mana?', 'saya ke belakang pak cari pohon pisang. Pohon pisang itu daunnya saya tusuk ke pohon pisang baru jarumnya bawa ke sini bisa masuk', dari situ sebagai anak muda ini sesuatu yang menarik kan," tambahnya.

Pengalaman itu yang ia lakukan saat mengamankan Utuh. Dirinya meminta anggotanya untuk mencari pelepah pisang dan memasukkan ke dalam mulut Utuh.

"Pelepahnya ini kemudian saya menganggap untuk melemahkan yang bersangkutan yasudah masukin aja ke mulutnya. Saya masukin mas, saya tarik habis giginya lepas semua. Habis itu yang bersangkutan lemas udah gak ada tenaga," tuturnya.

(mdk/thw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'

Kenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'

Mengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.

Baca Selengkapnya
Momen Mengerikan Istri Jenderal Maruli Simanjuntak Kena Pedang Dayak oleh Suami 'Sakit Banget'

Momen Mengerikan Istri Jenderal Maruli Simanjuntak Kena Pedang Dayak oleh Suami 'Sakit Banget'

Istri Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak kesakitan saat terkena pedang Dayak di kakinya, ekspresi orang-orang jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Sosok Kopda Hendrianto Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB, Baru 9 Bulan Tugas di Papua

Mengenal Sosok Kopda Hendrianto Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB, Baru 9 Bulan Tugas di Papua

Mendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak

Baca Selengkapnya
Cerita Cewek Cantik Kasih Gaji Pertama ke Orangtua tapi Ditolak, Alasan Sang Ibu jadi Sorotan

Cerita Cewek Cantik Kasih Gaji Pertama ke Orangtua tapi Ditolak, Alasan Sang Ibu jadi Sorotan

Sang ibu justru menolak dengan alasan yang membuatnya terharu.

Baca Selengkapnya
3.213 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Jawa Barat Selama 2023

3.213 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Jawa Barat Selama 2023

Kapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa penurunan angka kecelakaan berada di angka 6 persen dibandingkan tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Sedang Seleksi Jasmani, Casis Polri ini Menangis Ayahnya Meninggal, AKBP Manang Langsung Mengandengnya 'Sabar ya'

Sedang Seleksi Jasmani, Casis Polri ini Menangis Ayahnya Meninggal, AKBP Manang Langsung Mengandengnya 'Sabar ya'

Casis Polda Jabar dijemput perwira polisi AKBP Manang usai mendengar kabar ayahnya meninggal. Begini cerita selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Cerita Unik di Balik Renyahnya Rengginang, Camilan Khas Sunda yang Tercipta secara Tak Sengaja

Cerita Unik di Balik Renyahnya Rengginang, Camilan Khas Sunda yang Tercipta secara Tak Sengaja

Rengginang sudah ada sejak puluhan tahun silam di tanah Priangan

Baca Selengkapnya
Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri

Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri

Sosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.

Baca Selengkapnya