Merdeka.com - Siapa yang tidak mengenal Sutiyoso. Pria yang akrab disapa Bang Yos ini dikenal akan pengabdiannya di bidang pertahanan. Setelah melakukan sejumlah Operasi pengintaian, Bang Yos berakhir sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada tahun 2016.
Saat memikul jabatan tersebut, Sutiyoso mampu menorehkan satu cerita atau kisah yang menarik. Bagaimana dirinya mampu menaklukkan dedengkot GAM, Din Minimi. Bahkan dengan menggunakan trik mempertemukan Din Minimi dengan keluarganya.
Lantas bagaimana cerita Bang Yos taklukkan dedengkot GAM dengan trik pertemukan dengan keluarganya? Melansir dari akun YouTube voidotid, Selasa (14/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
Segala bujuk rayu telah diusahakan oleh Bang Yos, namun tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya dia menyinggung soal keluarga saat berbicara dengan dedengkot GAM. Bang Yos bertanya sudah berapa lama dia tidak bertemu anak dan istrinya.
"Din, kamu ini sudah berapa tahun ya enggak ketemu anak istrimu?," tanya Bang Yos.
"Ini 4 tahun Pak, jalan 5 tahun Pak," jawab Din Minimi.
"Kamu apa enggak rindu sih sama mereka?," tanya Bang Yos lagi.
"Walah Pak gimana, saya kan pengin lihat anak saya itu sudah segede apa sekarang," kata Din Minimi.
"Din, aku punya usul nih. Kenapa kita berembuk lagi atau saya berembuk di rumahmu saja?," kata Bang Yos mencoba menaklukkan dedengkot GAM.
Advertisement
Awalnya dedengkot GAM ini kaget dengan usulan Bang Yos. Melihat hal itu, Bang Yos lantas memberikan jaminan keamanan bagi Din Minimi saat hendak pulang ke rumah.
"Loh pak, kalau saya suruh turun ke kampung saya, siapa yang menjamin keselamatan saya Pak?," tanya Din Minimi kaget.
"Aku yang jamin kamu, aku Din. Kamu pasti aman kalau dengan saya," jawab Bang Yos meyakinkan.YouTube voidotid ©2021 Merdeka.com
Din Minimi lantas berpikir dan memutuskan untuk mengumpulkan anak buahnya. Akhirnya dedengkot GAM tersebut berbicara ke Bang Yos bahwa dia setuju dengan usulannya. Namun, Din kembali menekankan jika nyawanya berada di Bang Yos.
"Pak nyawa saya di Bapak," kata Din sekali lagi menekankan.
"Iya, kalau kalian diserang kan aku ikut mati juga. Kalau tentara nyerang kamu," kata Bang Yos yang sudah berharap sudah berkoordinasi dengan pasukan Kodam dan Polda.
Din Minimi lantas mencari truk untuk mengangkut anak buahnya. Karena jumlah yang begitu banyak, sebagian anak buah dedengkot GAM ini bahkan ikut di belakang bersama Bang Yos.
Namun siapa sangka, mereka terus menyuarakan yel-yel dan benderanya di tengah jalan. Hal itu membuat Bang Yos berhenti di jalan dan menyuruh Din Minimi untuk menghadapnya.YouTube voidotid ©2021 Merdeka.com
"Din, kalau kamu kaya gini ya sepanjang jalan ribut kaya gini, aku enggak jamin keamanan kamu lagi. Aku minta semua diam, diam saja sudah sampai ke tempatmu. Nanti kalau mau teriak-teriak di sana saja," kata Bang Yos ke Din Minimi.
Advertisement
Begitu sampai di rumah, Bang Yos bisa melihat pemandangan yang dramatis. Din Minimi menangis dengan keluarga hingga kurang lebih selama 30 menit.
"Kamu lihat anakmu tadi, apa tega kamu tinggalkan lagi? Terus anak buahmu saya lihat anak-anak yang remaja kaya begitu, dia harus sekolah, dia ada yang harus bantu orang tuanya bertani. Enggak kasihan kamu, mau bawa lagi ke gunung? Kamu menuntut 5 hal, semua sudah saya akomodir dan yang 4 oleh pemerintah daerah, sekarang apa lagi?," tanya Bang Yos.YouTube voidotid ©2021 Merdeka.com
"Din, kamu tahu enggak sih perjuangan itu selalu ada akhirnya, ada selesainya. Bukan terus-terusan kaya begitu. Percaya lah Din, aku ini Kepala BIN, kamu yakin aku nanti akan ngomong sama Panglima Polda, kamu enggak akan apa-apa. Asal kamu tidak anu senjata lagi, tetapi Din kalau kamu masih bawa ini, aku enggak bisa jamin keamananmu lagi. Karena senjata ini kan, senjata gelap. Lagian kamu DPO, bawa kaya begini, mana bisa ditolerir sama aparat," ujarnya sambil menepuk dada Din Minimi yang terdapat tulisan nomor 1.
"Wah enggak bisa Pak, ini nyawa saya Pak dan anak buah saya di sini Pak," kata Din Minimi.
Setelah dibujuk kembali, Din Minimi lantas memikirkannya. Akhirnya kira-kira pada pukul 2 pagi, Bang Yos berhasil menaklukkan dedengkot GAM.YouTube voidotid ©2021 Merdeka.com
"Baik Pak, sekali lagi Pak saya akan kembali ke kampung. Anak-anak tak suruh kembali juga ke rumah masing-masing, senjata akan diserahkan ke Bapak. Tapi sekali lagi nyawa Din ada di tangan Bapak," kata Din Minimi.
"Sudah percaya sama saya kamu," kata Bang Yos sembari merangkul Din Minimi.
Advertisement
Saat memikul jabatan Kepala BIN, Sutiyoso mampu menorehkan satu cerita atau kisah yang menarik.
Bagaimana dirinya mampu menaklukkan dedengkot GAM, Din Minimi.
Bahkan dengan menggunakan trik mempertemukan Din Minimi dengan keluarganya.
Bhabinkamtibmas ini Terang-terangan jadi 'Tukang Kopi', Warga Langsung Bisa Curhat
Sekitar 24 Menit yang laluSatu Abad NU, Gilang Dirga Menirukan Sosok Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid Tersenyum
Sekitar 28 Menit yang laluBPOM Hentikan Peredaran Obat Sirop Praxion Terkait Gagal Ginjal, Waspadai Tandanya
Sekitar 50 Menit yang laluAngelina Sondakh Blak-blakan kepada Novel Baswedan: Jujur Aku Benci Banget Pak Novel
Sekitar 57 Menit yang lalu3 Cara Mendownload Video dari Facebook dengan Mudah, Begini Langkahnya
Sekitar 2 Jam yang laluBuruh Lepas Baca UUD 45 di HUT Gerindra Salah, Begini Reaksi Prabowo Subianto
Sekitar 2 Jam yang laluDua Jenderal TNI dan Polri Turun Tangan di Kasus Brimob Bentak Babinsa TNI AD
Sekitar 2 Jam yang laluDoa Agar Bahagia dengan Pasangan dalam Islam, Upaya Membuat Rumah Tangga Harmonis
Sekitar 3 Jam yang laluDebat Sengit Kang Bumbu Vs Kang Cincau, Adu Modal Murah Untung Berlimpah
Sekitar 3 Jam yang lalu5 Cara Buat Pizza Ala Rumahan, Tanpa Ribet & Dijamin Enak
Sekitar 3 Jam yang laluMantan Pemain Chelsea Selamat dari Gempa Turki, Tertimbun di Bawah Reruntuhan
Sekitar 3 Jam yang laluLihat Ganjar Pranowo di Gerbang Tol, Warga Ini 'Langsung Loncat' Menghampirinya
Sekitar 3 Jam yang laluKompolnas Desak Penyidik yang Tetapkan Hasya Tersangka Diperiksa
Sekitar 30 Menit yang laluBhabinkamtibmas ini Terang-terangan jadi 'Tukang Kopi', Warga Langsung Bisa Curhat
Sekitar 39 Menit yang laluPolisi Kirim Hasil Investigasi Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di DKI ke BPOM
Sekitar 2 Jam yang laluKreatif, Polisi Tuban Sulap Ratusan Knalpot Brong Sitaan Jadi Patung Kuda
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 3 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 4 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Minggu yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami