Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berawal dari Hobi, Dosen di Purworejo Ini Banting Setir Bisnis Cupang saat Pandemi

Berawal dari Hobi, Dosen di Purworejo Ini Banting Setir Bisnis Cupang saat Pandemi Dosen di Purworejo Ini Banting Setir Bisnis Cupang. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Masa pandemi Covid-19 masih menjadi kekhawatiran bagi masyarakat di seluruh dunia. Wabah virus yang masih melanda ini ikut mengancam ekonomi masyarakat. Tidak sedikit karyawan perusahaan terpaksa menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Hingga kini, segelintir masyarakat masih mencoba memutar otak dan banting setir demi mencukupi kebutuhan hidup di masa pandemi. Mencoba peruntungan di dunia bisnis menjadi salah satu cara yang dinilai mudah dan menjamin. Hal ini yang sedang dilakukan Najih Abqori.

Siapa sangka dari hobinya merawat cupang, kini pendapatannya sebagai pengusaha baru bisa lebih banyak dibanding menjadi dosen. Seperti apa kisah Najih Abqori di masa pandemi?

Berikut kisah inspiratif Najih Abqori yang bisa Anda jadikan inspirasi untuk memulai bisnis di masa pandemi Covid-19.

Hobi dari Kecil

Najih Abqori masih berstatus sebagai dosen di salah satu universitas swasta kenamaan di Purworejo, Jawa Tengah. Ia mengaku sudah menyukai ikan sejak kecil.

"Awalnya dari hobi. Sejak umur dua tahun sudah senang ikan, jenis ikan apa aja saya suka," kata Najih Abqori saat dihubungi tim merdeka, Minggu (23/11).

"Sekarang jadi hobi yang menghidupi," imbuh Nofa Anisah sang istri sembari tertawa.

dosen di purworejo ini banting setir bisnis cupang

©2020 Merdeka.com

Melalui hobinya memelihara cupang, tak disangka akan membawa pundi-pundi rupiah bagi keluarga kecilnya.

"Kalau untuk bisnis cupang ini sebenarnya nggak sengaja. Dari mulai pindahan rumah bulan Maret. Rumah kan butuh hiasan ya belinya cupang, dulu masih beli yang harganya lima ribuan," jelasnya.

Ketidaksengajaan Berbisnis

Awalnya hanya hobi mengoleksi ikan cupang murah untuk penghias rumah. Namun kini pria yang akrab disapa Najih mau belajar dan menambah wawasan soal ikan.

"Waktu itu punya cupang cuma satu jenis halfmoon, selang 3 hari beli lagi dua ekor. Terus kan penasaran pengen coba perbanyak (breeding), hitung-hitung Buat kegiatan lah. Karena kan di rumah terus, wong lagi social distancing. Saya search di Youtube 'cara breeding ikan cupang', ternyata banyak banget. Yang lebih menarik, ternyata ikan cupang banyak jenisnya. Terlebih jenis plakat, warna warni bagus, jadi semakin tertarik kan," ujar Najih.

dosen di purworejo ini banting setir bisnis cupang

Kurnia Azizah ©2020 Merdeka.com

Layaknya anak muda zaman sekarang, pria asal Magelang ini juga membagikan koleksi cupangnya di media sosial. Tak diduga ada yang menghubungi dan langsung menawar ikan cupangnya tersebut.

"Waktu itu punya cupang niatnya buat koleksi. Beli terus-terusan sampai banyak banget. Akhirnya iseng-iseng buat akun IG @na_bettamgl. Foto ikan terus upload buat kesenangan. Ternyata ada yang nawar, yaudah lanjut sampai sekarang," imbuhnya.

Khawatir Bisnis Terancam

dosen di purworejo ini banting setir bisnis cupang

©2020 Merdeka.com

Wajar bila pandemi Covid-19 ini menjadi peluang bisnis bagi sebagian insan. Termasuk Najih, yang mengaku mendapat keuntungan sangat tinggi dari bisnisnya sekarang. Meski begitu, ia sempat merasa khawatir apabila peminatnya berkurang.

"Pernah sih, sempat khawatir kalau setelah Covid berakhir, penghobi cupang bakal menurun. Hanya 30 persen," ungkapnya ragu.Tapi keraguan Najih bukan penghalang untuk mempertahankan bisnis barunya tersebut. Sebagai pengusaha baru, ia bisa meyakinkan diri sendiri bahwa pecinta cupang masih banyak.

"Selebihnya yakin sih kalau bisnis ini akan terus berlanjut. Soalnya di ikan cupang itu selalu ada warna baru yang muncul dari persilangan genetik. Misal penghobi menurun pun yang benar-benar menekuni bisnis ini masih banyak, karena lingkupnya tidak hanya Indonesia saja," jelas Najih.

Membagi Waktu dengan Pekerjaan Utama

Semenjak pandemi Covid-19, Najih memang lebih banyak di rumah dan memutuskan untuk membuat toko cupang kecil-kecilan. Namun, kini Najih sudah kembali mengajar ke kampus. Kondisi ini membuat Najih harus membagi waktu agar bisnis barunya tersebut tetap bertahan.

"Kebetulan semester ini dapat 12 SKS dibagi jadi empat hari, Senin-Kamis. Pulang dari kampus sekitar jam satu siang. Sampai rumah langsung urus ikan, nguras, ngasih makan lain-lain. Jadi nggak ada waktu istirahat," papar Najih.

Kondisinya sekarang membuat pria berusia 27 tahun ini rela lembur. Hal ini dilakukan Najih agar tetap bisa menangani keduanya sekaligus.

"Kadang sampai rumah sudah ada yang nunggu mau beli ikan. Yang agak repot kalau ada yang beli malam-malam. Soalnya kalau malam waktunya bikin materi ngajar besoknya. Paling ngalahi lembur," jelasnya.

Pendapatan Lebih Banyak dari Dosen

dosen di purworejo ini banting setir bisnis cupang

Kurnia Azizah ©2020 Merdeka.com

Tak dapat dipungkiri, pendapatannya sebagai pengusaha cupang sudah bisa melebihi gajinya selama ini sebagai dosen. Namun Najih tak menyebutkan secara detail nominalnya.

Semenjak menikah, mereka tinggal di kediaman milik bibinya yang kosong. Rumah tersebut kini disulap bak toko ikan cupang yang berada di Jalan Magelang-Purworejo, Sumberan, Sidomulyo, Salaman, Jawa Tengah.

Deretan ikan hias terlihat cantik tersusun rapi yang siap menyambut para pecinta cupang, baik anak-anak hingga dewasa. Ikan-ikan yang dijual Najih dibanderol mulai dari Rp30 ribu sampai Rp400 ribu, tergantung dari kelangkaan jenis dan warnanya.

"Perjalanan e ki kaya naikin anak tangga satu satu. Dulu awal-awal banget cuma pakai stoples-stoples bekas yang dulu ditinggal sama bulekku. Berdebu kotor kae dibersihke buat wadah cupang. Sekarang Alhamdulillah dah berbentuk walaupun masih sederhana," ungkap Nofa terlihat mensyukuri perjalanan bisnis cupang sang suami yang telah mencukupi kebutuhan rumah tangganya.

(mdk/kur)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hanya Butuh 2-3 Jam per Hari, Pemuda Sidoarjo Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan dari Bisnis Sampingan

Hanya Butuh 2-3 Jam per Hari, Pemuda Sidoarjo Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan dari Bisnis Sampingan

Ia memulai bisnisnya saat pandemi ketika pekerjaan utamanya terdampak.

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya
Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu

Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu

Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).

Baca Selengkapnya
Momen Brigjen TNI Faisol Gagah Sambut Menteri Pensiunan Jenderal Darah Kopassus

Momen Brigjen TNI Faisol Gagah Sambut Menteri Pensiunan Jenderal Darah Kopassus

Komandan Korem 061/Surya Kencana Brigjen TNI Faisol Izuddin Karimi kedapatan menyambut sosok Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Apresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara

Apresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara

Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.

Baca Selengkapnya
Sering Mengurusi ODGJ, Potret Semringah Polisi Baik Saat Liburan Bersama Keluarga 'Adem Banget Mendekat Air Terjun'

Sering Mengurusi ODGJ, Potret Semringah Polisi Baik Saat Liburan Bersama Keluarga 'Adem Banget Mendekat Air Terjun'

Purnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri

Baca Selengkapnya