Merdeka.com - Jenis gangguan mental pada anak merupakan satu hal yang perlu untuk diwaspadai oleh orang tua. Orang tua wajib mengetahui kondisi kesehatan anak baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Terlebih jika sekarang kesehatan mental sudah mulai mendapatkan banyak perhatian.
Kesehatan mental pada anak tentu sangat mempengaruhi kinerja otak anak ketika belajar. Hal ini sangat mengkhawatirkan. Jika anak mengalami gangguan mental, maka kemampuan anak dalam belajar dan berinteraksi secara sosial akan mengalami gangguan. Kemungkinan itulah yang perlu untuk diketahui dan kemudian diwaspadai.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang jenis gangguan mental pada anak yang perlu diwaspadai, dan memuat juga informasi tentang tanda-tanda gangguan mental pada anak.
Melansir dari laman RSUD Buleleng, ada berbagai jenis gangguan mental pada anak yang harus diwaspadai oleh para orang tua. Gangguan ini ada 10 macam. Mulai dari gangguan kecemasan sampai pada skizofrenia. Hal ini tentu adalah kondisi yang membahayakan.
Berikut ini adalah jenis gangguan mental pada anak yang perlu untuk diwaspadai
Jenis gangguan mental pada anak yang pertama adalah gangguan kecemasan. Gangguan ini merupakan gangguan yang merespons hal situasi tertentu dengan ketakutan. Anak biasanya akan mengalami kecemasan yang berlebih dan bahkan bisa menunjukkannya dengan tanda fisik seperti keluarnya keringat.
Jenis gangguan kedua pada anak adalah ADHD. Anak yang mengalami gangguan ini biasanya akan kesulitan dalam memperhatikan sesuatu. Anak juga kesulitan dalam mengikuti arahan. Selain itu, rasa bosan juga kerap menyelimuti perasaan anak. Tidak hanya itu, anak juga cenderung sering bergerak impulsif.
Gangguan mental ketiga pada anak adalah ketika anak mengalami gangguan disruptif. Gangguan ini menyebabkan anak mempunyai kecenderungan untuk melanggar aturan dalam lingkungan mereka, seperti sekolah dan keluarga.
Advertisement
©2021 Merdeka.com
Selanjutnya adalah gangguan perkembangan pervasif. Gangguan jenis ini membuat anak mengalami kebingungan dalam pikiran mereka. Hal itu membuat anak mengalami masalah dalam rangka untuk memahami dunia yang ada di sekeliling mereka.
Selanjutnya, gangguan mental pada anak yang juga perlu mendapatkan perhatian lebih adalah gangguan makan. Gangguan jenis ini merupakan jenis gangguan yang melibatkan emosi dan sikap yang intens. Gangguan makan juga akan berpengaruh pada kesehatan fisik anak.
Selanjutnya, gangguan mental pada anak adalah gangguan belajar dan komunikasi. Gangguan jenis ini biasanya akan berdampak pada kualitas anak dalam menyerap ilmu di sekolah. Selain itu, anak juga mengalami keterbatasan dalam menyampaikan pada yang ada di pikiran mereka.
Gangguan mental pada anak ketujuh adalah skizofrenia. Gangguan jenis ini melibatkan pikiran dan persepsi yang terdistorsi. Anak-anak yang mengalami gangguan ini biasanya tidak akan bisa membedakan sesuatu itu nyata atau tidak.
8. Gangguan Afektif (Mood)
Gangguan mental pada anak selanjutnya adalah gangguan afektif atau mood. Gangguan afektif lebih melibatkan perasaan sedih atau perubahan mood secara cepat dan terus menerus terjadi. Gangguan jenis ini juga masuk dalam kategori depresi dan gangguan bipolar.
Advertisement
Melansir dari laman Hellosehat, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai perihal gangguan mental pada anak. Salah satunya adalah tanda-tandanya. Berikut ini adalah tanda-tanda anak mengalami gangguan mental:
Tanda pertama adalah perubahan perilaku. Jika anak Anda berubah perilakunya, maka Anda perlu mewaspadainya. Perubahan perilaku yang dimaksud adalah ketika anak lebih sering bertengkar, cenderung kasar, dan lain sebagainya.
Tanda kedua adalah adanya perubahan mood pada anak. Biasanya, anak yang mengalami perubahan mood secara tiba-tiba bisa diindikasi bahwa mereka sedang mengalami gangguan mental. Terutama jika kondisi ini terjadi berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Tanda ketiga bahwa anak mengalami gangguan mental adalah kesulitan dalam berkonsentrasi. Anak yang mengalami gangguan mental cenderung sulit untuk fokus atau memperhatikan sesuatu dalam jangka waktu yang lama. Ini juga menjadi penyebab menurunnya prestasi anak di sekolah.
Ini adalah salah satu tanda yang perlu untuk diwaspadai. Anak yang mengalami gangguan mental akan sering mengalami ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan. Perasaan tersebut biasanya akan berujung pada keinginannya untuk menyakiti dirinya sendiri.
Selain itu, pada kasus yang lebih ekstrem, anak yang tidak mendapatkan solusi pada masalahnya tidak menutup kemungkinan akan melakukan percobaan menyakiti diri sendiri dengan bunuh diri.
Tanda dari gangguan mental yang terjadi pada anak juga berhubungan dengan masalah kesehatan fisik. Anak yang mengalami gangguan mental akan mengalami misalnya sakit kepala, sakit perut, dan lain sebagainya. Hal ini biasanya juga diikuti dengan berbagai masalah yang lain.
Anak yang mengalami gangguan mental juga akan mengalami nafsu makan yang menurun. Itu akan menyebabkan anak mengalami penurunan berat badan.
Advertisement
Jadwal dan Cara Daftar Kartu Prakerja, Ketahui Syarat Pentingnya
Sekitar 8 Jam yang laluViral di TikTok, Ini Arti dan Makna Body Count yang Perlu Dipahami
Sekitar 9 Jam yang laluRapor Dua Pemain Timnas di Eropa Sebelum Putuskan Pulang Kampung ke Liga 1
Sekitar 9 Jam yang laluPotret Lukisan Jumbo Soeharto di Jalanan Jakarta Tahun 1994, Sambut PM Selandia Baru
Sekitar 10 Jam yang laluDisorot Usai Demo Pakai Kacamata LV, Ibu Kades Ini Disebut Koleksi Puluhan Tas Mewah
Sekitar 10 Jam yang laluTata Cara Aqiqah untuk Orang Dewasa dalam Agama Islam
Sekitar 10 Jam yang laluSukses Bangun Kota, Ternyata Camat Havid Danang Paling Muda di Kabupaten Sukoharjo
Sekitar 11 Jam yang laluJarang Diketahui, Ternyata Begini Cara Pilot Tidur saat Terbang Jarak Jauh
Sekitar 12 Jam yang laluReaksi Anies Baswedan Akhirnya Diusung Demokrat & PKS buat Nyapres di Pilpres 2024
Sekitar 13 Jam yang laluFoto Masa Muda Edward Syah Pernong Bareng Iwan Bule, Masih Perwira Tugas di Jakpus
Sekitar 13 Jam yang laluVIDEO: Janji Kapolda Metro Tuntaskan Kasus Mahasiswa UI Meninggal Jadi Tersangka
Sekitar 8 Jam yang laluKapolri Akui Banyak Anak Buahnya Minim Pengetahuan soal Pengamanan Olahraga
Sekitar 8 Jam yang laluJaksa Ungkap Teddy Minahasa Minta AKBP Doddy Pisahkan Sabu Untuk Bonus Anggota
Sekitar 10 Jam yang laluPolda Metro Jaya Mutasi Besar-besaran, 30 Kapolsek Diganti
Sekitar 10 Jam yang laluKY Turunkan Ahli Usut Video Diduga Hakim Wahyu Bahas Kasus Sambo dengan Temannya
Sekitar 6 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 1 Hari yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluPose Bripda Reza Hutabarat Adik Brigadir J di Polda Jambi, Jadi Penyidik Ditreskrimum
Sekitar 16 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 1 Hari yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluDuplik Ferdy Sambo, Pengacara: Penuntut Umum Serampangan Sampaikan Tuduhan Kosong
Sekitar 1 Hari yang laluTatapan Mata Ferdy Sambo Saat Penasehat Hukum Bacakan Duplik atas Replik JPU
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 2 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami