7 Potret Bebizie, Pedangdut Asal Priok Turun ke Jalan Demo Menteri Yasonna
Merdeka.com - Pernyataan Menkum HAM Yasonna H Laoly yang mengatakan kemiskinan adalah sumber tindakan kriminal memicu aksi massa. Pasalnya Yasonna membandingkan masyarakat kawasan elite Menteng dan Tanjung Priok.
Tak terima, warga Tanjung Priok mengepung kantor Kemenkum HAM dengan mengatasnamakan 'Aksi Damai 221 Priok Bersatu'. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kehadiran pedangdut Bebizie. Berikut ulasan lengkapnya:
Bebizie Tak Terima dengan Pernyataan Yasonna
Diketahui, Bebizie merupakan pedangdut asal Tanjung Priok. Mengetahui pernyataan Yasonna soal kemiskinan tindakan kriminal juga membandingkan Priok dan Menteng, ia tidak terima.
Sampaikan Rasa Keberatan Lewat Postingan Instagram
Ucapannya disampaikan secara sopan melalui unggahannya di Instagram @bebizie pada Senin (20/1) kemarin. Dalam unggahannya, Bebizie menyampaikan bahwa apa yang menjadi pernyataan Yasonna itu tidak benar. Bahkan Bebi juga menandai Instagram @yasonna.laoly.
Tuntut Yasonna agar Minta Maaf
Dalam postingan yang berbeda, Bebizie juga menuntut Yasonna agar meminta maaf kepada masyarakat Tanjung Priok.
"Kami pemuda dan warga asli tanjung priok menuntut bapak @yasonna.laoly untuk meminta maaf ! teman-teman sedulur tanjung priok mari bersatu," tulisnya.
Hadiri Aksi Damai 221 Priok Bersatu
Sebagai wanita yang berasal dari Tanjung Priok, tentunya Bebizie sangat tak terima dengan pernyataan Menkumham Yasonna.
Bebizie memutuskan untuk ikut hadir dalam 'Aksi Damai 221 Priok Bersatu' pada Rabu (22/1) hari ini.
Unggah Aksi Damai di Insta story
Ketika Bebizie menghadiri Aksi Damai 221 Priok Bersatu, ia tak lupa untuk mengabadikan momen itu di Insta story-nya. Terlihat dalam videonya, nampak begitu banyak orang asal Tanjung Priok dalam satu kesatuan.
"Priok bersatu..," tulis Bebizie sebagai keterangan video Insta story.
Pernyataan Yasonna Jadi Kontroversi
Sebelumnya, Yasonna mencontohkan bahwa anak yang lahir dari kawasan Tanjung Priok yang terkenal keras dan Menteng yang terkenal sebagai kawasan elit, akan tumbuh besar dengan cara berbeda.
"Yang membuat itu menjadi besar adalah penyakit sosial yang ada. Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah-daerah miskin," katanya.
"Slum areas (daerah kumuh), bukan di Menteng. Anak-anak Menteng tidak. Tapi coba pergi ke Tanjung Priok, di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan," kata Yasonna.
Dari situlah, pernyataan tersebut menuai kontroversi.
Penjelasan Yasonna
Yasonna berharap penjelasannya tentang kriminalitas yang membandingkan wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan Menteng, Jakarta Pusat dipahami secara utuh sehingga tidak salah dalam mengartikan.
Menurutnya, penyebutan wilayah Tanjung Priok berkaitan dengan penjelasannya mengenai faktor kriminogenik (faktor penyebab munculnya tindak pidana) dalam kejahatan dengan mencontohkan orang yang dibesarkan di slum areas (permukiman kumuh) dengan di wilayah Menteng, Jakarta Pusat.
"Jangan disalah, diputar balik, enggak ngerti. Kadang-kadang beritanya tidak lengkap ditanggapi berbeda-beda," kata Yasonna saat ditemui seusai membuka Raker Evaluasi Kinerja dan Anggaran Program Administrasi Hukum Umum di Yogyakarta, Jumat (17/1).
"Mencontohkan orang yang dibesarkan di 'slum areas' dengan di Menteng. (Diartikan) salah lagi, enggak baca semua, nggak ngerti, salah lagi," kata dia.
(mdk/bil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaBikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaBerlangsung Lancar dan Haru, Ini Momen Pisah Sambut Kapolsek Medan Barat
Dalam kesempatan itu, Kompol Riski Amalia menyampaikan permintaan maaf jika selama kurang lebih 9 bulan menjabat ada kesalahan dalam melayani masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Ditembak 11 Peluru Tetap Hidup Turun Gunung, Pembobol Rumah saat Tarawih Gasak Emas Ratusan Juta Diciduk
Aiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaKemenkum HAM Jateng Telusuri Kebenaran Aksi Mesum Napi dan Perempuan di Lapas
Sedangkan mengenai adanya bilik asmara, dengan jelas membantas keberadaan fasilitas tersebut.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Sungai Sarang Buaya, Polisi Cek TPS Rawan Pemilih Ganda
Tak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca Selengkapnya