Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jejak Kelam John Kei, Awal Urusan Sama Polisi di Kasus Pembunuhan Tahun 1992

Jejak Kelam John Kei, Awal Urusan Sama Polisi di Kasus Pembunuhan Tahun 1992 John Kei. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Nama John Kei kembali bikin heboh atas tindakan penyerangan rumah pamannya Nus Kei. Peristiwa yang terjadi di Perumahan Green Lake City, membuat John kembali mendekam di balik jeruji.

Sudah kesekian kalinya John Kei terjerat kasus pidana. Berikut ulasannya.

Pembunuhan Bos Besar

012 ovan zaihnudin

©2016 Merdeka.com

Keterlibatan John Refra Kei di daftar kepolisian, saat dirinya berurusan dalam kasus pembunuhan Tan Harry Tantono atau lebih akrab disapa Ayung.

Ayung ditemukan tewas akibat 32 tusukan di pinggang, leher, serta perut. Kamar nomor 2701, Swiss-Belhotel, Jakarta Pusat, menjadi saksi bisu kebengisan John Kei dan para anak buahnya pada 26 Januari 2012.

Melihat hasil reka adegan yang dilakukan jajaran Polda Metro Jaya, John Kei kala itu berada di kamar dan mengamati proses penusukan. Saat anak buahnya menghabisi nyawa Ayung, sang 'Bos Sanex Steel'.

"Menyatakan terpidana satu John Kei telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan pembunuhan secara terencana. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa John Refra alias John Kei selama 12 tahun," ujar Ketua Majelis Hakim Supraja di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (28/12).

Pembunuhan di Tempat Kerja

john kei

©2020 Merdeka.com

Sebuah ketidaksengajaan yang diakui oleh John Kei, saat dirinya menjadi tersangka pembunuhan. Saat John tengah bekerja, datang sekitar enam orang membuat keributan.

Peristiwa pada 12 Mei 1992 itu memicu John untuk berusaha melerai. Tak disangka ada yang memukulnya dari belakang. Sontak emosi terpancing lalu mengambil golok.

Tak ada niat membunuh, John Kei mengaku hanya ingin memotong tangan korban. Saat ditebaskan, ternyata di luar dugaan langsung mengenai leher dan mati di tempat.

"Saya lagi pisahin, terus saya dipukul dari belakang, sempat berantem, polisi datang menyelesaikan. Saya pulang ke rumah, masih panasan dan balik lagi ambil golok," ujar John Kei dikutip dari akun Youtube Kick Andy Show.

John tidak berniat untuk membunuh, ia hanya ingin melukai tangan korban. "Di luar dugaan, parang pas kena leher, mati. Saya kejar mereka yang lain lari, saya hantam lagi kakinya," tuturnya.

"Saya merasa jago kalau bisa bunuh orang, waktu itu," timpal John Kei.

Selah menjadi buronan polisi selama 1 minggu, John memutuskan untuk menyerahkan diri ke Polda.

"Tanggal 24 Mei, saya menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. Ya, pertama kali dalam hidup masuk penjara tuh," ungkapnya.

Penyerangan Paman Sendiri

john kei ditangkap polisi

John Kei ©2020 Merdeka.com/istimewa

Kasus yang masih segar baru-baru ini, yakni penyerangan kediaman, sekaligus rencana pembunuhan terhadap Nus Kei. Belum genap setengah tahun John Kei dinyatakan bebas, sudah membuat masalah lagi.

Dia bersama 30 anak buahnya terjerat kasus penyerangan di Green Lake City dan penganiayaan di Cengkareng. Hingga menewaskan satu orang dan empat lainnya luka-luka. Melakukan perusakan rumah milik Nus Kei, serta mobil putih yang terparkir di depan.

Pria yang mengaku telah membunuh lebih dari satu orang itu kini masih harus menjalani persidangan. John Kei yang berawal merantau ke Jawa untuk mengubah nasib miskin orang tua, kini telah memilih jalan meraup kekayaannya sendiri.

Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana menjelaskan, dalam percakapan pelaku ditemukan, ada perintah pembunuhan dari John Kei. Kasus ini karena penyelesaian tanah yang tak kunjung menemukan titik temu.

"Ada perintah dari John Kei kepada anggotanya indikator pemufakatan jahat perencanaan pembunuhan terhadap saudara NK dan EDR," jelas Nana di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/6).

Kirim Pesan Singkat Lewat WhatsApp

Agrapinus Rumatora alias Nus Kei mengatakan bawah dirinya sempat mengirim sebuah pesan singkat pada keponakannya John Kei. Sebelum terjadi perencanaan pembunuhan memang sempat ada konflik antara keduanya yakni soal sengketa tanah. Nus Kei meminta agar segera bertemu dengan sang keponakan secara empat mata tanpa harus melibatkan orang lain."Saya sampaikan di sini ini sebenernya masalah pribadi berdua Nus Kei dan John Kei, kita dapat dari barang bukti yang ada di WA. Sempat Nus Kei sampaikan di situ 'tolong John kita ketemu aja berdua jangan membawa kita punya anggota, ini urusan pribadi kita berdua'," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

John Kei Merasa Dikhianati

Pesan singkat yang dikirimkan Nus Kei kepada sang keponakan John Kei untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan, nyatanya tidak ditanggapi oleh John hingga terjadilah peristiwa penyerangan tersebut. Hal tersebut dikatakan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus pada Selasa (23/6) kemarin."Tetapi tak ditanggapi John Kei, inilah yang terjadi ini," imbuh Yusri.Peristiwa pengeroyokan serta pembacokan yang terjadi sebenarnya berlatar belakang masalah pribadi antara Nus Kei dan John Kei. Menurut Yusri, setiap kali ditanya John Kei selalu mengungkapkan bahwa ia tengah dikhianati oleh sang paman."Sebenarnya ini masalah pribadi yang hasil pemeriksaan John Kei dia akui merasa dikhianati oleh Nus Kei salah satunya masalah uang atau tanah ini, masih ada beberapa lain yang belum diungkapkan John Kei, cuma dia sampaikan setiap ditanyakan itu saya dikhianati oleh Nus Kei, gitu," tegasnya.

Pernyataan Kuasa Hukum John Kei

Kuasa hukum John Kei, Anton Sudanto mengaku bahwa pemilik nama asli John Refra itu sudah menjalani pemeriksaan terkait barang bukti senjata sajam."Ya jadi begini yang pertama saya mau ngomong bahwa ada kejadian dan untuk bang John Kei ini tetap harus dikedepankan bahwa ada azas praduga tak bersalah, tidak boleh kita langsung menyalahkan seseorang sebelum ada kekuatan hukum yang tetap itu satu. Yang kedua bang John Kei sudah diperiksa semalam sampai tadi tentang UUD darurat saja," kata Anton di Polda Metro Jaya, Selasa (23/6).Tak hanya itu, Anton juga membantah soal John Kei perintahkan anak buah lakukan penyerangan. Ia mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam penyidikan."Tentu itu kami membantah (John Kei perintahkan anak buahnya), karena enggak ada bukti sama sekali. Tetapi tetap ini masih dalam penyidikan. Jadi biarkanlah diuji dulu oleh penyidik, kita lihat nanti seperti apa perkembangannya," tutupnya.

John Kei dan Nus Kei Saudara Dekat

Nus Kei mengatakan jika ia dan John Kei memiliki hubungan saudara sangat dekat. Peristiwa tersebut ia katakan hanya semata masalah kesalahpahaman antar-keluarga, hal tersebut tengah dijelaskan Nus Kei pada saat melakukan wawancara yang diunggah oleh saluran Youtube tvOneNews."Hubungan kami ini kan adalah hubungan keluarga yang sangat dekat banget antara paman dan ponakan. Saya adalah pamannya, dia adalah ponakan saya," kata Nus Kei."Jadi saya enggak punya masalah sama beliau, mungkin saja beliau yang punya masalah dengan saya. Cuma memang komunikasi kami agak mandeg. Perjalanan waktu saya enggak tahu akan terjadi kejadian sampai kemarin," imbuhnya.  

(mdk/kur)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.

Baca Selengkapnya
Sejarah Polisi Cepek yang Sekarang Makin Menjamur di Indonesia

Sejarah Polisi Cepek yang Sekarang Makin Menjamur di Indonesia

Dalam getaran megapolitan, keyakinan tersebar bahwa uang bukan barang langka, begitulah bukti adanya para polisi cepek di Ibu Kota. Simak selengkapnya disini!

Baca Selengkapnya
Kejati DKI Nyatakan Berkas Kasus Firli Belum Lengkap, Polisi Mengaku Belum Dapat Informasi

Kejati DKI Nyatakan Berkas Kasus Firli Belum Lengkap, Polisi Mengaku Belum Dapat Informasi

Ade mengaku pihaknya saat ini masih menunggu hasil penelitian yang dikerjakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan

Ketua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan

Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.

Baca Selengkapnya
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Kasus Pengeroyokan Pengunjung hingga Tewas, Polisi Tangkap MC dan Sekuriti Kafe MB Kemang Jaksel

Kasus Pengeroyokan Pengunjung hingga Tewas, Polisi Tangkap MC dan Sekuriti Kafe MB Kemang Jaksel

AM sebelumnya tewas usai mengalami luka tusuk pada tangan kanan dan pinggang kiri, setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.

Baca Selengkapnya
Perjalanan 12 Jam, Polisi Bersenjata Lengkap Kawal Surat Suara Pemilu ke Puncak jaya Tiba-tiba 'Diadang Alam'

Perjalanan 12 Jam, Polisi Bersenjata Lengkap Kawal Surat Suara Pemilu ke Puncak jaya Tiba-tiba 'Diadang Alam'

Dalam perjalanan pengantaran surat suara pemilu itu, para anggota kepolisian Puncak Jaya Papua tiba-tiba mendapati momen tak terduga.

Baca Selengkapnya
Garang Bawa Pedang di Jalan, Tiga Remaja Tertunduk Lemas saat Bertemu Ibu usai Diciduk Polisi

Garang Bawa Pedang di Jalan, Tiga Remaja Tertunduk Lemas saat Bertemu Ibu usai Diciduk Polisi

Tiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil

Baca Selengkapnya