Merdeka.com - Penyakit jantung pada bayi dapat saja terjadi karena masalah saat mengandung. Dikenal sebagai penyakit jantung bawaan (PJB) atau congenital heart disease, merupakan kelainan pada bayi di struktur dan fungsi jantung sejak lahir.

Mengalami penyakit jantung pada bayi tentu membuat setiap orangtua khawatir dengan tumbuh kembang sang buah hati. Karena pasti akan mengganggu aliran darah ke jantung serta berakibat fatal.

Lalu bagaimana supaya tidak terjadi hal tersebut? Berikut merdeka.com telah rangkum dari berbagai sumber mengenai cara mencegah penyakit jantung pada bayi, dari berbagai sumber.

Penyebab Penyakit Jantung pada Bayi

Penyakit jantung pada bayi memang patut diwaspadai, terutama bagi para calon orangtua baru yang masih muda. Berbagai hal sepele pada masa kehamilan, ternyata bisa berakibat besar pada sang janin hingga terlahir kelak. Berikut penyebab penyakit jantung pada bayi dikutip dari hellosehat.com.

1. Faktor genetik

Adanya keturunan riwayat cacat jantung yang diwariskan dalam keluarga. Selain itu juga bisa disebabkan kelainan genetik lain, seperti down syndrome.

2. Obat-obatan

Beberapa jenis obat yang dikonsumsi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko, seperti obat anti-kejang, anjerawat dan obat golongan statin, yang semuanya tanpa petunjuk dokter semasa hamil.

Reuters

3. Infeksi

Jika ibu terkena infeksi virus pada trimester pertama, hal ini dapat meningkatkan risiko anak lahir dengan cacat jantung, seperti rubella.4. DiabetesIbu hamil yang memiliki riwayat kadar gula darah tinggi tipe 1 atau 2 ternyata juga bisa mempengaruhi perkembangan janin. Diabetes gestasional sejauh ini belum dikaitkan dengan penyakit jantung kongestif.5. Terpapar bahan kimia dan pelarut organik yang tidak cocok, seperti dari cat tembok, cat kuku, atau lem.

6. Suka mengonsumsi alkohol atau penyalahgunaan narkoba selama hamil.

7. Perokok aktif maupun pasif selama kehamilan tentu meningkatkan risiko berbagai macam gangguan, salah satunya cacat jantung di dalam kandungan.

Cara Mencegah Penyakit Jantung pada Bayi

1. Pemeriksaan Sebelum HamilCara mencegah penyakit jantung yang pertama ialah dengan melakukan pemeriksaan ketika sudah merencanakan untuk memiliki seorang anak. Melansir dari alodokter.com, bahwa pemeriksaan darah sebelum mengupayakan kehamilan, baik dalam mendeteksi berbagai penyakit yang sekiranya bisa mengganggu kehamilan.

shutterstock.com/Dmitry Kalinovsky

Salah satu pemeriksaan TORCH (Toksoplasmosis, Other diseases (penyakit-penyakit menular lain), Rubella (campak Jerman), Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes). TORCH yang biasanya dilakukan terhadap wanita untuk mendeteksi penyakit atau infeksi sebagai upaya pencegahan.Apabila terdapat infeksi, pasti dokter bisa melakukan langkah tertentu yang terbaik guna mencegah penyakit tersebut berkembang dalam masa kehamilan.

2. Hindari Rokok dan Sejenisnya

Shutterstock/Aleshyn_AndreiCara mencegah penyakit jantung pada bayi selanjutnya merupakan langkah termudah, yakni menghindari rokok, minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang. Berbagai bahan kimia berbahaya dan nikotin sudah lama dipercaya sebagai perusak organ dalam tubuh.Sebagai ibu hamil, sebaiknya hindari penggunaan rokok serta menghindari asapnya yang lebih berbahaya.3. Konsultasikan Setiap ObatSebagai ibu hamil apabila akan konsumsi obat, apapun jenisnya tetap pastikan untuk dikonsultasikan terlebih dahulu. Beberapa bahan kimia dari obat bisa berisiko bagi ibu hamil, meski tidak semua orang. Namun penting sebagai bentuk pencegahan dan menjaga kesehatan janin.

4. Teratur Periksa Kadar Gula Darah

Shutterstock/Piotr Adamowicz

Bagi ibu hamil penderita diabetes sebaiknya rajin memeriksakan kadar gula darah, serta mengonsumsi gula dengan takaran yang tepat. Mengendalikan kadar gula darah senantiasa normal selama hamil akan mengurangi risiko penyakit jantung pada bayi kelak.5. Hamil di Usia yang TepatCara mencegah penyakit jantung berikutnya dengan merencanakan kehamilan pada usia yang tepat dan tidak terpaut terlalu tua. Bagi ibu hamil terutama orang Asia pada usia di atas 35 tahun, memiliki risiko kondisi medis yang lebih tinggi.Beberapa yang perlu diwaspadai seperti sakit diabetes, dan hipertensi. Sebaiknya ibu hamil pada usia tersebut lebih sering melakukan pemeriksaan prenatal, supaya selalu dalam pengawasan dokter secara berkala.

6. Vaksin Virus Rubella

2016 Merdeka.com

Dikutip dari hellosehat.com, bahwa ibu hamil yang menerima vaksin rubella atau campak Jerman guna menghindari paparan virus rubella. Tetap pastikan dengan pemantauan medis sebagai bentuk pencegahan rubella bagi ibu hamil dan sang janin.

Mengatasi Penyakit Jantung pada Bayi

iStockphotoApabila Anda menghadapi seorang anak maupun bayi yang sudah menunjukkan gejala-gejala penyakit jantung bawaan, berikut dilansir dari Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan oleh Mulyadi M. Djer dan Bambang Madiyono,

1. Menempatkan pasien khususnya neonatus pada lingkungan yang hangat, dapat dilakukan dengan bayi dibedong atau menempatkan pada inkubator.
2. Memberikan oksigen tambahan.
3. Memberikan cairan yang cukup, serta mengatasi gangguan elektrolit dan asam-basa.
4. Mengatasi kegawatan dengan menggunakan obat-obatan jika terdapat tanda tanda seperti gagal jantung, serangan sianotik, renjatan kardiogenik.
5. Menegakkan diagnosis atau jenis kelainan yang diderita. Jika tidak memiliki fasilitas, bayi dapat dirujuk ke tempat yang fasilitasnya lengkap terutama tersedia alat ekokardiografi. Tata laksana PJB dan edukasi yang disampaikan ke orangtua pasien, tergantung dari jenis kelainan sang bayi.
6. Pemantauan yang teliti dan tepat untuk mengetahui adanya komplikasi, sehingga dapat dilakukan tindakan sebelum komplikasi ada.