Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram, Kenali Hukum dan Sejarahnya

5 Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram, Kenali Hukum dan Sejarahnya Ilustrasi puasa. ©Shutterstock/JOAT

Merdeka.com - Puasa Ayyamul Bidh ditunaikan pada hari pertengahan bulan Muharram 1442 jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriyah, yakni pada hari Selasa (1/9/2020), Rabu (2/9/2020) dan Kamis (3/9/2020).

Untuk Baca Alquran Klik di Sini:

Secara bahasa, puasa ayyamul bidh berarti puasa putih. Hal ini berdasarkan sejarah kisah Nabi Adam AS yang melatarbelakangi dikenalnya puasa ayyamul bidh hingga saat ini.

Sebagai umat Islam, alangkah baiknya menjalankan ibadah sunnah sebagai pelengkap dan penyempurna ibadah wajib. Sekiranya selama ini masih ada yang terlewat atau bolong tak dikerjakan, atau bisa jadi salat wajib yang dikerjakan tak khusyuk menjadi tidak sempurna.

Apalagi kali ini masih memasuki bulan Muharram, sebagai waktu yang dimuliakan dalam Islam. Waktu yang tepat untuk memperbanyak amalan, seperti berbuat baik, zikir, shalawat, puasa, dan masih banyak lagi.

Berikut beberapa keutamaan puasa ayyamul bidh, terutama di bulan suci Muharram. Beserta mengenali hukum dan sejarahnya.

Hukum Puasa Ayyamul Bidh

Sejatinya terdapat pendapat para ulama yang membolehkan puasa ayyamul bidh pada tanggal 14, 15, dan 16, sebab masih terhitung sebagai 3 hari di pertengahan bulan.

Mengenai dasar hukum puasa ayyamul bidh, termasuk dalam ibadah sunnah, menurut jumhur ulama. Hal ini diambil dari hadis Nabi Muhammad SAW mengenai anjuran berpuasa di setiap tengah bulan.

Ibnu Milhan Al Qoisiy dari ayahnya ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah)." (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Dikutip dari kitab Bulughul Maram karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, sementara itu menurut pendapat Malikiah, sunnah berpuasa 3 hari setiap bulan dan makruh mengkhususkan hari-hari (13, 14, 15) bidh. Supaya orang-orang awam tak menganggapnya sebagai suatu kewajiban yang diambil dari kebiasaan Rasulullah.

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

ilustrasi sholat dhuha

©2020 Merdeka.com

Bagaikan Puasa Satu Tahun Penuh

Keutamaan puasa ayyamul bidh, dilansir dari NU online, menafsirkan sebuah hadis bahwa menjalankan puasa ini sebanding dengan puasa selama sebulan. Sedangkan bila menjaga setiap bulannya, maka akan memperoleh pahala puasa selama satu tahun penuh.

"Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh," (HR Bukhari-Muslim).

"Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari no. 1979)

Menjalankan Wasiat Rasulullah

muhammad saw

2.bp.blogspot.com

Menunaikan puasa ayyamul bidh memiliki keutamaan sebagai bentuk umat Nabi Muhammad SAW yang sesungguhnya. Berusaha mengamalkan ajaran Rasulullah sebelum wafat, menyampaikan tiga nasehat.

Dari Abu Hurairah r.a., berkata: "Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) mengerjakan puasa selama tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan salat Dhuha, (3) mengerjakan salat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari).

Berkah Mengikuti Ajaran Nabi SAW

ilustrasi sholat

©2020 Merdeka.com

Keutamaan puasa ayyamul bidh atau biasa disebut puasa putih berikutnya ialah berusaha mengikuti ajaran Nabi SAW. Sebagai bentuk cinta, alangkah baiknya mengkuti ajaran baik yang ditunaikan oleh Rasul.

"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar." (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir dan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Melengkapi Ibadah Bulan Suci Muharram

Bulan Muharram termasuk dalam 4 bulan suci dalam Islam. Alangkah baiknya bila seorang Muslim berusaha melengkapi setiap ibadah di bulan suci Muharram tahun ini. Bisa melalui perbanyak zikir, shalawat, berbuat baik, puasa sunnah dan sebagainya.

Mengenai bulan Muharram tertuang dalam kitab suci AlQuran surat At-Taubah ayat 36 yang artinya:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu."

Kemudian dijelaskan kembali oleh Nabi Muhammad SAW melalui sebuah hadis, mengenai 4 bulan yang dimaksud dalam kitab AlQuran adalah:

Dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo'dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya'ban." (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)

Pintu Surga Ar Rayyan Bagi yang Rajin Puasa

ilustrasi sholat

©2020 Merdeka.com

Sebagian tokoh agama Islam menghubungkan keutamaan puasa ayyamul bidh dengan pahala yang diperoleh oleh hamba yang rajin menjaga kebiasaan puasa. Dari 8 pintu surga, terdapat pintu bernama Ar Rayyan, diperuntukkan bagi seorang muslim yang kerap puasa selama hidupnya.

"Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut "ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, "Mana orang yang berpuasa." Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya." (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).

Niat Puasa Ayyamul Bidh

ilustrasi puasa

©Shutterstock

Pada malam hari atau saat sahur, Anda dapat mengucapkan niat dalam hati atau melafalkan niat puasa ayyamul bidh. Baik dalam bahasa Arab atau Indonesia, sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

"Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala"Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada ayyamul bidh sunah karena Allah Ta'ala."

Sedangkan jika niat diucapkan pada saat sudah terbitnya fajar, bacaannya sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma ayyaami bidh sunnatan lillahi ta'ala."Artinya: "Saya berniat puasa ayyamul bidh, sunah karena Allah ta'ala."

Asal Mula Dikenal Sebagai Puasa Putih

Masih dari lansiran yang sama, menurut keterangan yang terdapat dalam kitab Umdatul Qari'Syarhu Shahihil Bukhari, dijelaskan sebab dinamai ayyamul bidh terkait kisah Nabi Adam AS saat turun ke muka bumi.

Riwayat Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Adam AS turun, seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari hingga menjadi hitam atau gosong.

Selanjutnya Allah SWT memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, 15). Usai menjalankan hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih.

Kemudian puasa hari kedua, sepertiganya lagi menjadi putih. Puasa hari ketiga, sepertiga sisanya jadi putih.

Sejarah Ayyamul Bidh

Sedangkan pendapat lain menyatakan, awal mula dinamai ayyamul bidh, sebab malam-malam tersebut terang benderang.

Malam disinari rembulan dan selalu menyinari bumi sejak matahari terbenam hingga terbit kembali. Oleh karena itu, selama tiga hari di malam dan siangnya nampak terang.

"Pendapat lain menyatakan, hari itu dinamai ayyamul bidh karena malam-malam tersebut terang benderang oleh rembulan dan rembulan selalu menampakkan wajahnya mulai matahari tenggelam sampai terbit kembali di bumi. Karenanya malam dan siang pada saat itu menjadi putih (terang)," dikutip dari Badruddin Al-'Aini Al-Hanafi, 'Umdatul Qari' Syarhu Shahihil Bukhari, juz XVII, halaman 80.

(mdk/kur)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Lengkap, Ketahui Keutamaannya

Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Lengkap, Ketahui Keutamaannya

Ayyamul bidh bulan Rajab 1445 H jatuh pada 25 hingga 28 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
6 Keutamaan Malam Nuzulul Quran, Penuh Keselamatan dan Kesejahteraan

6 Keutamaan Malam Nuzulul Quran, Penuh Keselamatan dan Kesejahteraan

Malam Nuzulul Quran jatuh pada tanggal 17 Ramadhan dalam kalender Hijriyah.

Baca Selengkapnya
Jadwal Puasa Syaban 2024, Ketahui Aturan dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Syaban 2024, Ketahui Aturan dan Keutamaannya

Mulai 11 Februari umat muslim telah memasuki bulan Syaban. Ini jadwal Puasa Syaban 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemenag Tetapkan Lebaran Idulfitri Rabu 10 April 2024

Kemenag Tetapkan Lebaran Idulfitri Rabu 10 April 2024

Penetapan hari Lebaran ini berdasarkan sidang isbat penentuan awal Syawal 1445 Hijriah yang dipimpin langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya
Pemerintah, Muhammadiyah dan NU Lebaran Tanggal Berapa? Kemungkinan Serentak

Pemerintah, Muhammadiyah dan NU Lebaran Tanggal Berapa? Kemungkinan Serentak

Kementerian Agama (Kemenag) akan menjadwalkan sidang isbat penentuan 1 Syawal atau hari Lebaran Idulfitri pada Selasa (9/4).

Baca Selengkapnya
Bolehkah Puasa Syawal Digabung Qadha? Begini Penjelasannya

Bolehkah Puasa Syawal Digabung Qadha? Begini Penjelasannya

Tak mengherankan jika banyak orang masih bingung dengan hal ini, karena qadha puasa adalah kewajiban dan puasa Syawal adalah sunnah yang di bulan tertentu.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Muslim di Leihitu Laksanakan Salat Idulfitri 2024 Hari Ini

Masyarakat Muslim di Leihitu Laksanakan Salat Idulfitri 2024 Hari Ini

Penetapan 1 Ramadhan 1445 hijriah berdasarkan perhitungan/hisab dengan menggunakan kalender tua.

Baca Selengkapnya
Niat Puasa Qadha di Bulan Syawal, Perlu Diketahui

Niat Puasa Qadha di Bulan Syawal, Perlu Diketahui

Selain hukum pelaksanaannya, Anda juga perlu memahami bacaan niat puasa qadha di bulan Syawal dengan baik dan benar

Baca Selengkapnya
PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024

PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024

Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024

Baca Selengkapnya