3 Terapi Penyakit Skizofrenia, Lengkap dengan Gejalanya yang Tak Boleh Disepelekan
Merdeka.com - Terapi penyakit skizofrenia bisa dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah melakukan terapi yang sangat disarankan agar penyakit segera mereda dan sembuh.
Perlu diketahui, skizofrenia merupakan gangguan kesehatan mental yang terjadi dalam jangka waktu cukup panjang dan sangat mengganggu dalam proses berpikir bagi penderitanya. Halusinasi, delusi, pikiran yang kacau serta perubahan perilaku terjadi pada Anda yang sedang menderita penyakit tersebut.
Parahnya, orang dengan skizofrenia bisa melakukan perilaku yang tidak bisa terkontrol sehingga berujung pada tindakan yang tidak pantas, sulit mengendalikan hasrat dan juga keinginannya. Dijelaskan oleh WHO, jika orang dengan skizofrenia parah membutuhkan pengobatan dalam jangka panjang agar gejalanya meringan.
Lalu apa saja tindakan yang bisa dilakukan untuk meringankannya? Berikut adalah 3 terapi penyakit skizofrenia yang berhasil dirangkum dari Halodoc, Jumat (27/5) untuk Anda pahami.
Gejala Penyakit Skizofrenia
Terapi penyakit Skizofrenia sangat penting untuk dilakukan. Apalagi bagi mereka yang sudah mengalami beberapa gangguan yang tidak nyaman.
Penderita Skizofrenia akan mengalami beragam gangguan yang akan berdampak pada kehidupannya sehari-hari. Beberapa gangguan penyakit Skizofrenia ini antara lain adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Halodoc;
©2012 Merdeka.com/Shutterstock
- Halusinasi, yaitu mendengar, melihat, mencium, atau merasakan hal-hal yang tidak nyata. Paling sering mereka mendengar suara yang jelas dari orang yang dikenal atau pun orang yang tidak dikenal.
- Sulit berkonsentrasi, yaitu pikiran yang carut-marut yang membuat orang dengan kondisi ini kesulitan untuk berkonsentrasi atau fokus pada satu hal.
- Pikiran kacau dan ucapan yang membingungkan. Orang dengan kondisi ini sulit untuk mengatur pikiran mereka. Tidak hanya itu, pengidap juga sering mengeluarkan ucapan yang tidak masuk akal dan terdengar membingungkan.
- Delusi, yaitu keyakinan yang kuat akan sesuatu yang salah. Misalnya merasa orang lain ingin mencelakakan atau membunuh dirinya. Gejala skizofrenia yang satu ini akan berdampak langsung pada perilaku pengidapnya.
Gejala Lain yang Akan dialami Penderita Skizofrenia
Adapun gejala lainnya yang akan dialami juga oleh penderita penyakit Skizofrenia adalah tidak peduli pada kebersihan dan penampilan diri.
Selanjutnya, ialah kesulitan untuk tidur atau polanya yang turut kian berubah. Hal ini kemudian disusul dengan penarikan diri dari lingkungan sosial sekitar, mulai dari keluarga hingga teman.
©Ilustrasi stres
Gejala lainnya adalah penderita akan sangat sensitif dan memiliki suasana hati yang tertekan. Kemudian konflik pada pikiran penderita akan membuat dirinya kesulitan dalam membuat suatu keputusan.
3 Terapi Penyakit Skizofrenia
Terapi penyakit Skizofrenia bisa dilakukan dengan beberapa langkah, salah satunya adalah dengan menggunakan obat-obatan. Ini berguna untuk mengatasi halusinasi dan delusi yang dialami.
© Lifehacker
Dokter umumnya akan meresepkan obat antipsikotik dengan dosis yang rendah. Obat ini diharapkan akan bekerja dengan menghambat efek dopamin serta serotonin.
Dopamin serta serotonin ini ada di dalam otak manusia.
Terapi Elektrokonvulsif
Terapi penyakit Skizofrenia berikutnya adalah bisa dilakukan dengan terapi elektrokonvulsif. Ini merupakan metode yang paling efektif untuk meredakan keinginan bunuh diri, mengatasi gejala depresi berat serta menangani psikosis.
Terapi ini akan dilakukan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Dan dilakukan selama 2 sampai 4 minggu, sehingga dapat dikombinasikan dengan psikoterapi dan pemberian obat.
PsikoterapiAdapula terapi penyakit Skizofrenia berikutnya adalah dengan melakukan psikoterapi yang bertujuan agar pengidap bisa mengendalikan gejala yang dialaminya.
Terapi ini bisa dikombinasikan dengan memberikan obat-obatan. Beberapa metode psikoterapi bisa dilakukan bagi pengidap Skizofrenia, antara lain adalah;
- Terapi remediasi kognitif, yaitu terapi yang mengajarkan pengidap cara memahami lingkungan sosial, serta meningkatkan kemampuan dalam memperhatikan atau mengingat sesuatu, dan mengendalikan pola pikirnya.
- Terapi perilaku kognitif, yang bertujuan untuk mengubah perilaku dan pola pikir pada pengidap.
(mdk/bil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Erotomania, Delusi Merasa Dicintai Orang Lain Padahal Aslinya Tidak
Kondisi psikologis yang ditandai dengan delusi seseorang yang meyakini bahwa orang lain mencintainya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaIbu Bunuh Anak di Bekasi Sering Halusinasi, Pernah ke Bandara karena Bisikan Gaib dan Jalan Kaki Pukul 3 Pagi
Pelaku terindikasi mengalami skizofrenia, sekitar dua bulan lalu
Baca Selengkapnya8 Gejala Gangguan Bipolar yang Penting untuk Diwaspadai, dari Perilaku Impulsif Hingga Gangguan Tidur
Kesehatan mental adalah hal yang harus diperhatikan dengan serius. Salah satu gangguan kesehatan mental yang memerlukan perhatian adalah gangguan bipolar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Mengatasi Sakit Kepala saat Bangun Tidur, Kenali Penyebabnya
Sakit kepala saat bangun tidur bisa membuat kita merasa tidak nyaman dan sulit untuk memulai aktivitas sehari-hari.
Baca SelengkapnyaBagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik
Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaPunya Gangguan Tidur, Kecemasan, dan Stres? Cobalah Tidur dengan Selimut Tebal
Penelitian menunjukkan bahwa selimut tebal bermanfaat bagi penderita kecemasan, autisme, atau hiperaktivitas.
Baca SelengkapnyaTerapi untuk Anak Penderita ADHD, Orang Tua Wajib Tahu
ADHD tidak bisa disembuhkan namun gejala dapat dikontrol dengan terapi.
Baca SelengkapnyaKerap Dianggap Gangguan Mental yang Sama, Kenali Perbedaan Antara Borderline Personality Disorder dan Bipolar
Sejumlah gangguan mental kerap dianggap sebagai hal yang sama. Hal ini lah yang kerap terjadi pada Borderline Personality Disorder dan Bipolar.
Baca SelengkapnyaTangan Gampang Kesemutan? Waspada Neuropati
Gejala neuropati dapat bervariasi tergantung pada jenis saraf yang terkena.
Baca Selengkapnya