3 Cara Stimulasi Bayi Duduk & Ketahui Usia yang Pas Si Kecil Bisa Duduk
Berikut cara stimulasi bayi duduk dan ketahui usia yang pas untuk si kecil bisa duduk.
Berikut cara stimulasi bayi duduk dan ketahui usia yang pas untuk si kecil bisa duduk.
3 Cara Stimulasi Bayi Duduk & Ketahui Usia yang Pas Si Kecil Bisa Duduk
Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh dan berkembang dengan normal.
Salah satu perkembangan bayi yang sering kali ditanyakan oleh para orang tua adalah kemampuan si kecil duduk. Termasuk usia berapa si kecil mulai bisa duduk.
Tidak bisa dipungkiri, kemampuan bayi bisa duduk merupakan salah satu perkembangan penting yang terjadi dalam kehidupan satu tahun pertamanya.
Sehingga sering kali membuat para orang tua cemas dan khawatir apabila si kecil nantinya justru telat memiliki kemampuan duduk sendiri.
Tahukah pada orang tua, kemampuan motorik kasar si kecil sangat mempengaruhi kemampuan bayi untuk duduk.
-
Apa kemampuan motorik yang bisa dilakukan bayi di usia 3 bulan? Beberapa milestone bayi yang dapat dicapai pada usia ini adalah: Motorik: Bayi dapat mengangkat kepala dengan stabil saat tengkurap atau duduk, menggulung tubuh dari tengkurap ke telentang atau sebaliknya, dan menggapai atau memegang benda yang diberikan.
-
Kapan anak mulai butuh stimulasi motorik? Misalnya, ketika bayi sudah bisa mengangkat kepala dan tengkurap, ia bisa dilatih untuk bermain sambil berada dalam posisi tersebut.
-
Bagaimana cara membantu anak berbicara sejak bayi? Cara pertama dan paling penting untuk membantu anak berbicara adalah dengan mengajaknya berbicara sejak bayi. Anak yang sering diajak berbicara oleh orang tua akan lebih cepat menguasai bahasa dan kosakata daripada anak yang jarang diajak berbicara.
-
Kapan bayi bisa mulai merangkak? Motorik: Bayi dapat merangkak, berdiri dengan bantuan, dan melempar atau menjatuhkan benda.
-
Apa saja tips menidurkan bayi? Dalam artikel ini, kami akan membagikan beberapa tips menidurkan bayi secara efektif dengan lebih mudah dan nyaman.
-
Kapan bayi biasanya mulai berjalan? Bayi biasanya akan mulai berjalan tanpa bantuan pada usia 12 hingga 16 bulan.
Kemampuan motorik kasar adalah gerakan yang melibatkan otot-otot besar seperti otot leher, bahu, punggung, perut dan pinggang.
Bukan hanya itu, kemampuan bayi untuk duduk juga membutuhkan kemampuan motorik halus. Seperti menggenggam dan menyentuh.
Karena kemampuan perkembangan setiap bayi tidak lah sama, maka usia bayi untuk bisa duduk juga bisa berbeda-beda. Akan tetapi, bayi biasanya mulai bisa duduk di usia 4 bulan.
Para orang tua juga bisa mendukung kemampuan bayi untuk bisa duduk. Ayah maupun Ibu dapat memberikan stimulasi bayi duduk dengan beberapa cara.
Lantas apa saja cara stimulasi bayi duduk dan ketahui usia yang pas untuk si kecil bisa duduk? Melansir dari Alodokter, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Angkat Badan Bayi ke Posisi Duduk
Cara stimulasi bayi duduk yang pertama adalah dengan membantu mengangkat badan di kecil ke posisi duduk. Orang tua bisa angkat badan bayi secara perlahan ke posisi duduk ketika si kecil dalam posisi terlentang. Usahakan menggunakan suara-suara yang menarik agar latihan ini lebih menyenangkan untuk si kecil.
2. Biasakan Bayi dalam Posisi Tengkurap
Cara stimulasi bayi duduk yang kedua adalah dengan membiasakan si kecil dalam posisi tengkurap. Para orang tua bisa memanfaatkan mainan berwarna-warni untuk menarik perhatiannya.
Selain itu juga bisa menggunakan mainan berbunyi maupun dengan memperlihatkan ekspresi lucu untuk menarik perhatiannya.
Membiasakan bayi dalam posisi tengkurap rupanya mampu menguatkan otot leher, bahu dan punggung si kecil. Di mana nantinya akan menunjang kemampuannya untuk duduk.
3. Biasakan Bayi dalam Posisi Duduk
Cara stimulasi bayi duduk yang terakhir adalah dengan membiasakan si kecil dalam posisi duduk.
Apabila kepala si kecil sudah lebih stabil dan Ia sering mengangkat badannya, Ayah maupun Ibu bisa mencoba membiasakan si kecil dalam posisi duduk.
Sanggah tubuh bayi dengan bantal, kemudian dudukan di kursi khusus bayi atau pangku si kecil beberapa kali dalam sehari selama 5-10 menit.
Usia Bayi Bisa Duduk
1. Bayi Belajar untuk Duduk
Bayi mulai belajar duduk di waktu yang sama ketika mereka mulai bisa tengkurap dan mengangkat kepala, yakni sekitar usia 3-4 bulan. Ia akan mulai mencoba duduk dengan cara memiringkan badannya kemudian belajar menggunakan lengan untuk menopang badannya dengan perlahan-lahan.
Pada usia 5-6 bulan, otot punggung si kecil sudah cukup kuat untuk berusaha duduk. Meskipun masih banyak dibantu oleh lengannya sendiri. Pada usia ini, si kecil belum mampu untuk duduk dengan stabil.
Akan tetapi, seiring perkembangan otot punggung serta keseimbangan tubuhnya, posisi duduk si kecil pun akan semakin stabil.
2. Bayi Mulai Bisa Duduk
Pada awalnya, bayi akan banyak terjatuh ke samping tidak lama setelah mereka berhasil duduk.
Karenanya, orang tua atau pengasuh harus tetap bersiaga menjaganya. Pada tahap awal, si kecil hanya bisa duduk selama 1-2 detik sebelum akhirnya terjatuh.
Namun seiring bertambah kuatnya otot-otot penopang tubuh, si kecil semakin mampu duduk lebih lama.
Memasuki usia 6-7 bulan, si kecil akan mulai mencoba menggenggam atau meraih berbagai macam benda di sekitarnya.
Pada momen ini, si kecil bisa diajak bermain dengan mainan atau benda lain yang mudah diraihnya. Tujuannya adalah agar mereka bisa melatih koordinasi gerakan tubuh dan belajar menyeimbangkan tubuhnya.
Setelah berhasil duduk dengan stabil, si kecil akan mulai mencoba posisi baru dengan tangan dan kakinya untuk belajar merangkak.
Menjelang usia 1 tahun, biasanya si kecil sudah dapat merangkak dan bergerak aktif.
Namun perlu diingat, usia bayi bisa duduk berbeda-beda.
Oleh karena itu, para orang tua tidak perlu khawatir berlebihan apabila si kecil belum bisa duduk di usia 4-6 bulan.
Sebab, sebagian bayi mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mereka belajar duduk. Meski begitu, para orang tua tetap memantau perkembangan kemampuan duduk si kecil.
Apabila si kecil belum bisa duduk hingga usia 9 bulan, maka sebaiknya para orang tua memeriksakan sang buah hati ke dokter spesialis anak.