127 Tewas Usai Laga Arema FC vs Persebaya, Dua di Antaranya Anggota Polri
Merdeka.com - Ratusan supporter pada laga Arema FC vs Persebaya meninggal dunia. Dua di antaranya diketahui merupakan anggota Polri yang tengah bertugas.
Kericuhan diawali dari Aremania yang merangsek masuk lapangan. Hasil kemenangan Persebaya meninggalkan kekecewaan tersendiri bagi Aremania.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
-
Dimana kedua pemain itu berada? Namun, Yussa menambahkan, Arya menyebut bahwa dua pemain tersebut sudah berada di Jakarta.
-
Siapa saja pemain Timnas yang jadi polisi? Ada sembilan nama pemain yang tengah menempuh pendidikan untuk menjadi anggota polisi dan harus meninggalkan klub masing-masing untuk sementara waktu. Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji mengatakan ada tujuh pemain dari U-20 dan dua pemain dari timnas U-22. Dari sembilan pemain itu, Ferarri dan Ananda Raehan dipromosikan ke timnas U-22 tatkala meraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja.
-
Apa prestasi yang dimiliki kedua prajurit TNI? Keduanya diketahui memiliki kemampuan mumpuni di bidang olahraga. Di antaranya yakni lari, terjun atletik, hingga sukses mengikuti ajang triatlon di berbagai kesempatan.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Dimana Jenderal Polri bertugas? Carlo Brix Tewu merupakan seorang Purnawirawan Polri yang sekarang menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
-
Apa yang dilakukan TNI-Polri di Pemalang? 'Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,'
127 Korban Meninggal Dunia
Stadion Kanjuruhan Malang menjadi saksi atas kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam. Ribuan supporter berhamburan memasuki area pertandingan hingga mengejar para pemain.
Flare sempat ditembakkan para supporter ke berbagai penjuru. Petugas di lapangan pun merasa kewalahan atas anarki para supporter.
Akibat kerusuhan ini dikabarkan 127 orang meninggal dunia dan lainnya luka-luka. Para korban dilarikan ke rumah sakit terdekat.
©2022 AFP
"Imbas kerusuhan yang terjadi di laga Arema vs Persebaya, total 127 orang meninggal dunia," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dikutip Minggu (2/10).
Para korban dari suporter dievakuasi menggunakan truk Brimob ke rumah sakit terdekat.
Dua Korban Tewas Anggota Polri
Dari 127 korban tewas, di antaranya merupakan anggota Polri. Diungkap, dua anggota polisi menjadi korban atas tragedi yang terjadi pada Sabtu malam tersebut.
©ANTARA/HO-Polda Jatim
"Dua korban tewas merupakan anggota Polri," demikian ujar Nico.
Dua anggota polisi yang meninggal ialah Bripka Andik dan Briptu Fajar Yoyok.
34 Nyawa Melayang di Stadion
Lebih lanjut Nico menambahkan, sejumlah 34 orang diketahui meregang nyawa di Stadion Kanjuruhan. Sementara itu, sisanya meninggal dunia di rumah sakit pada saat mendapat tindakan medis.
Nico turut mengungkap, sejumlah 13 kendaraan dinyatakan rusak akibat kerusuhan. Di antaranya, 10 mobil tersebut yakni milik Polri yang digunakan untuk berdinas.
"Yang meninggal di stadion ada 34 kemudian yang lain meninggal di rumah sakit pada saat upaya proses penolongan. Lalu ada 13 mobil yang rusak, 10 di antaranya mobil dinas milik Polri," ungkapnya.
Arema vs Persebaya Berakhir Ricuh
Sebelumnya, kabar duka bagi dunia sepak bola tanah air. Pertandingan Persebaya vs Arema yang berakhir rusuh menyisakan korban.
Hal tersebut terjadi usai para supporter Aremania kedapatan beraksi hingga menyebabkan sejumlah fasilitas stadion mengalami kerusakan. Saat beraksi, ribuan supporter nampak melempar flare ke berbagai penjuru.
©2022 AFP
Supporter yang berusaha masuk ke dalam lapangan pun sempat dihalau petugas keamanan gabungan dari Polri dan TNI.
Kendati sempat dihalau, namun petugas gabungan disebut kewalahan menghadapi aksi ribuan supporter Aremania yang terus merangsak masuk.
Petugas Gunakan Gas Air Mata
Kewalahan, petugas akhirnya terpaksa menembakkan gas air mata. Namun, petugas keamanan sebenarnya tak menginginkan penggunaan gas air mata untuk meredakan situasi. Namun Nico mengungkap, ada alasan tersendiri bagi petugas keamanan untuk menggunakannya.
Disebut, aksi nekat ribuan supporter yang mulai anarkis membuat petugas terpaksa mengeluarkan gas air mata.
Bahkan disebut, para supporter justru sempat melakukan perlawanan kepada petugas hingga pengrusakan kendaraan di lokasi.
"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," ujarnya.
Hal ini berseberangan dengan aturan FIFA yang tercantum pada FIFA stadium safety and security regulation. Poin 19 b menerangkan, gas air mata tidak diperkenankan untuk sekadar dibawa hingga digunakan saat laga berlangsung. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tersebut terjadi di perkebunan kopi milik warga tepatnya Kelurahan Puguk Kecamatan Seluma Utara, Bengkulu
Baca SelengkapnyaDua anggota Polres Paniai gugur ditembak KKB di halaman Pos Polisi (Pospol) Ndeotadi 99 Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Rabu (20/3).
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaSabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaDua polisi itu ditahan untuk menunggu proses sidang kode etik.
Baca SelengkapnyaAlmarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca SelengkapnyaTak hanya anggota polisi, OTK juga menembak seorang warga sipil.
Baca SelengkapnyaKepala Polres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito, Selasa membenarkan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (15/4).
Baca SelengkapnyaKeduanya meninggal usai melakukan serangkaian proses persiapan pencoblosan.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaDua prajurit TNI itu tersambar petir saat berjaga di depan Pintu Delta 1 Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca Selengkapnya