Yang Tersisa dari Tukang Cukur DPR Jatinegara
Merdeka.com - Suara rambut yang dipotong terdengar samar-samar di antara tepian jalanan. Penuh dengan ketelitian Hasanudin (62) merapikan rambut potongan pelanggan. Dari bagian belakang, samping kanan dan kiri. Memastikan kembali apakah potongan rambut buah tangannya sudah sempurna atau belum.
Pria yang berasal dari Leuwiliang Bogor ini masih mengandalkan pohon sebagai lapak usaha cukurnya. Ia menjadi satu-satunya yang tersisa dari tukang cukur DPR. Bukan tukang cukur untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat namun tukang cukur "Di bawah Pohon Rindang” yang disingkat menjadi DPR.
Dulu, ada 11 orang yang membuka lapak cukur di tempat ini Gereja Koinia Jatinegara, Jakarta Timur. Namun kini hanya Hasan yang memilih untuk bertahan.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoPria yang akrab disapa Hasan ini telah menghabiskan separuh hidupnya sebagai pemangkas rambut. Dari badannya kuat hingga rambutnya mulai beruban. Asam manis jasa pangkas rambut ini sudah ia rasakan.
Hasan mengaku pertama kali datang ke Jakarta saat remaja, kala itu usianya baru 15 tahun. Hasan pun ikut bekerja pada kios cukur rambut pamannya selama 30 tahun di samping Bioskop Nusantara Jatinegara. Setelah pamannya meninggal dunia ia memutuskan untuk berkeliling.
Hingga akhirnya ia memilih mangkal di lokasi sekarang ini, tepat di depan Gereja Koinia Jatinegara, Jakarta Timur. Terhitung sudah 15 tahun, Hasan selalu setia menanti pelanggan jasa cukur rambutnya.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoSemua peralatan cukur jadulnya ia simpan di dalam koper. Dari gunting, sisir, kaca, semprotan air dan jubah pangkas rambut. Sebuah kaca ia ikat kencang kuat-kuat dengan tali di pohon. Dengan tarif Rp 15 ribu per orang, pelanggan sudah menikmati jasa cukur Hasan.
Ia merapikan rambut pelanggan penuh dengan ketelitian. Sembari bercengkrama dan bertukar cerita. Meski hanya di bawah pohon rindang, ia kerap memberi pelayanan ramah kepada siapa pun yang menggunakan jasa cukurnya.
Wajah lelaki bertopi itu memancarkan semangat. Tak terlihat guratan putus asa di wajahnya.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoDulunya, jasa pangkas rambut ini laris pelanggan. Namun, kini nampaknya hanya tinggal kenangan manis saja. Zaman yang serba modern, membuat jasanya tak lagi diminati. Anak-anak muda lebih memilih memangkas rambut ke salon dan barber shop. Bagi anak-anak muda, salon dianggap lebih bersih dan nyaman.
Kini, Hasan seringkali duduk termenung di pinggir tepian jalan. Di bawah pohon rindang yang menaunginya. Kalau lagi dapat penghasilan banyak ia pulang ke Bogor, “Tapi kalau cuma dapat sedikit ya di sini saja, tidur bersama teman-teman di Kantor Pos”, ucap Hasan.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoMenjadi juru cukur rambut adalah jalan hidupnya. Bermodal gunting, tondhes, sisir serta semprotan untuk membasahi rambut, begitulah keluarga Hasan bertahan menjalani hidup. 3 dekade bekerja sebagai pangkas rambut, Hasan dapat menghidupi istri dan delapan anaknya.
(mdk/Tys)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaBikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam
Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaPrakiraan Cuaca Jakarta Sabtu Pagi hingga Malam
Laman resmi BMKG menunjukkan wilayah Jakarta yang akan mengalami hujan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok
Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaMayat Pria Separuh Bugil Ditemukan di Kebun, Sekujur Tubuh Banyak Luka Bacok
Korban tergeletak di jalan menuju perkebunan warga. Korban adalah warga setempat inisial JL (31).
Baca SelengkapnyaPrakiraan Cuaca Jakarta Minggu 3 Maret, Potensi Hujan Petir Siang Hari
pada siang hari sebagian besar wilayah Jakarta diguyur hujan disertai petir
Baca SelengkapnyaHanya di Indonesia, Pria Ini Asyik Makan Sambil Lihat Tawuran di Pinggir Jalan, 'Emang Seru Nih di Sini'
Alih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPria di Lumajang Bakar Diri Setelah Bacok Adik Ipar, Diduga Dipicu Utang Piutang
Seorang warga Lumajang, Jawa Timur menjadi korban pembacokan. Penganiayaan itu dilakukan kakak iparnya yang kemudian nekat membakar dirinya.
Baca Selengkapnya