Tari Maekat, Simbol Keperkasaan Perang Suku Dawan Pulau Timor
Merdeka.com - Budaya Indonesia begitu melimpah, mencerminkan semboyan dasar negara. Kondisi sosial, geografis tiap daerah membedakan adat istiadat budayanya. Salah satunya Nusa Tenggara Timor yang penuh dengan tanah kering dan padang rumput yang luas. Terdapat suku Dawan penduduk asli Pulau Timor. Mereka punya tradisi tarian yang menunjukkan keperkasaan setelah berperang. Perang sering terjadi antar kerajaan di Pulau Timor.
Suku Dawan juga terkenal dengan Suku Atoni Meto atau sering dijuluki Atoni Pah Meto. Secara harfiah berarti “orang-orang dari tanah kering”. Tanah menjadi simbol harga diri bagi kerajaan di wilayah Amanuban dan Amanatun, Timor Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Konfik antar kerajaan pada zaman swapraja sering tak terelakkan. Penyebabnya tidak lain adalah tindak kriminal dan aturan kerjaan yang dilanggar.
Tari Maekat menjadi tradisi tarian perang yang menunjukkan keperkasaan para pria. Gerakannya mengungkapkan rasa bahagia, berlatar rumah Raja Timor yang melegenda.
Tari Perang Maekat Suku Dawan©2021 Merdeka.com/Dus Banunaek
Bunyi kerincing berirama senada dengan pijakan kaki para penari Maekat. Membuat meriah kegembiraan suasana pasca perang. Senjata utama berupa bilah pedang turut menjadi bagian dari kemenangan. Keperkasaan para pejuang semakin terlihat dalam balutan kemenangan yang menggembirakan.
Tarian Maekat diiringi dengan tabuhan gong, tambur, dan sorak-sorak semangat. Tempo musiknya lambat pada permulaan. Mulai bersemangat dengan tempo cepat pada pertengahan dan melambat pada akhir tarian.
Pada ritual juga diiringi doa dan persembahan dari para perempuan. Mereka turut berbahagia memiliki para pejuang perang yang memenangkan laga.
Tari Perang Maekat Suku Dawan©2021 Merdeka.com/Dus Banunaek
Penari Maekat terdiri dari dua orang laki-laki yang berpasangan. Bak berduel satu lawan satu, tubuh mereka berlenggak-lenggok ikuti iringan musik. Tangan kanan mereka siap siaga menggenggam pedang yang tajam. Tari Maekat juga bisa dilakukan secara berkelompok. Namun jumlah penarinya harus genap. Menggambarkan dua kelompok yang siap berperang di medan laga.
Irama Tari Maekat menirukan gerakan Elang. Tubuh menunduk kaki mereka melangkah perlahan. Tangan mereka menyeimbangkan tubuh dengan membawa pedang. Bak sayap elang yang membentang menakuti mangsa.
Kostum para penari berasal dari kerajinan tenun khas Timor. Helaian kain diikatkan pada kepala membentuk sebuah mahkota. Sarung tenun menambah kesan khas Suku Dawan saat membawakan Tarian Maekat. Tak lupa aksesoris kalung dikenakan pada leher para juara.
Tari Perang Maekat Suku Dawan©2021 Merdeka.com/Dus Banunaek
Di depan rumah para raja ini mereka menari. Hingga kini, bangunan kerajaan ini masih berdiri dengan megah, sama seperti dulu kala. Pemiliknya ialah Raja Sonaf Maslete di Kafamenanu Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ada banyak para raja yang mendiami dan membagi tanah Timor dengan batasan wilayah kerajaan.
Tanah bagi orang Timor sebagai pusaka menjadi perspektif yang wajib diperjuangkan. Orang asing hanya boleh melintas kerajan bagian hanya untuk kepentingan pesta, mencari ternak lepas, hingga urusan adat dan perintah raja. Di luar ketentuan tersebut resiko terbunuh di kerajaan sebelah kerap kali terjadi.
Tari Perang Maekat Suku Dawan©2021 Merdeka.com/Dus Banunaek
Saat ini sudah jarang ditemui perang antar daerah di Timor. Untuk menjaga tarian ini tetap ada, warga masyarakat Timor melestarikannya. Tari Maekat biasa dibawakan pada penyambutan tamu agung, hingga perayaan acara tradisional Suku Dawan.
Anak-anak juga turut dikenalkan pada Tari Maekat. Agar mereka bisa tahu sejarah ritual dan budaya Kerajaan Timor dahulu kala. Acara formal dan edukasi tak ketinggalan menanamkan simbol budaya Timor ini kepada generasi yang akan datang.
(mdk/Ibr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan Umat Muslim di Perbatasan Timor Leste Pawai Obor Bawa Pesan Toleransi
Ribuan Umat Muslim di Perbatasan Timor Leste Pawai Obor Bawa Pesan Toleransi
Baca SelengkapnyaCerita Peltu Satuni saat Tugas di Timor Timur, Mayjen TNI Kunto Sakit Tidak Mau di Evakuasi 'Tak Tembak Nanti Heli Turun'
Kunto Arief dikenal sebagai pemimpin prajurit yang bijak dan menyejahterakan anggotanya di medan perang.
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Gegerit, Simbol Spirit Perjuangan Perempuan Lahat dalam Melawan Penjajahan
Kesenian tradisional dari Sumatera Selatan ini mengisahkan tentang perjuangan kaum perempuan dalam melawan penjajahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Peltu Santuni Tugas di Timor Timur Saking Susahnya, Merokok Join Bareng Mayjen TNI Kunto 'Tinggal 2 Batang di Rokok 11 orang'
Ada cerita menarik yang terungkap saat jatah rokok para prajurit TNI hanya tersisa dua batang saat pertempuran Timor Timur 1994 silam.
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Piriang Suluah, Seni Tradisional Simbol Kehidupan Petani di Padang Panjang
Kesenian tradisional ini menggambarkan kehidupan masyarakat Padang Panjang yang bekerja sebagai petani.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaIni Lima Wilayah Penghasil Timah Terbesar di Indonesia
Kekayaan timah Indonesia sudah dikenal dunia. Bahkan praktik penambangan timah sudah berjalan dua abad lebih.
Baca Selengkapnya6.007 Peserta Tari Jepen Massal Meriahkan HUT Provinsi Kaltim
Tema perayaan HUT ke-67 Provinsi Kalimantan Timur adalah "Membangun Kaltim Untuk Nusantara".
Baca Selengkapnya