Menelusuri Benteng Belgica Banda Neira, Mirip Pentagon di Amerika
Merdeka.com - Menelusuri sejarah Maluku tak hanya tentang buah pala nya yang mendunia. Pada masa Kolonial, buah pala bagaikan emas hitam bagi penjajah. Perlawanan atas monopoli perdagangan pala memicu pendirian Benteng Belgica. Benteng ini merupakan saksi bisu perlawanan rakyat Maluku terhadap kebengisan penjajah. Hingga saat ini, Benteng Belgica dapat dilihat untuk wisatawan umum. Lokasinya tepat berada di Banda Neira, Nusantara, Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Sekilas dari kejauhan benteng ini biasa saja. Namun berbeda jika dilihat dari atas, bangunan membentuk pentagon. Ya, bangunan Benteng Belgica memang mirip markas militer terkuat di Amerika yakni Gedung Pentagon. Yang membedakan di antaranya ialah 5 menara pandang di tiap sudut Benteng Belgica. Memang terkesan kuno, namun benteng ini tetap kokoh berdiri hingga kini.
Lokasinya sangat strategis, berada di sebuah bukit. Memudahkan benteng ini memantau wilayah Banda dan Neira.
©2021 Merdeka.com/Cannes Nobel Wingardi
Menuju pintu utama benteng ini harus melewati anak tangga. Lokasinya berada di Bukit Tabaleku setinggi 30 meter. Tiap sudut didirikan sebuah menara untuk memantau musuh. Terdapat 5 sisi tembok benteng membentuk sebuah sudut pertahanan. Sudut terluarnya didesain semcam balkon yang diberi nama bastiong.
Sepanjang dinding terdapat 23 pintu dan jendela yang berbentuk lengkung. Tepat di dalam benteng tedapat 23 ruangan. Penggunaanya berbeda beda, mulai dari ruang perwira hingga tahanan. Terdapat 7 ruang perwira, satu ruang rapat, satu ruang barak, dua ruang tahanan, dan dua ruangan yang mungkin sebagai gudang persenjataan dan penyuplai makanan.
©2021 Merdeka.com/Cannes Nobel Wingardi
Naik ke atas benteng terdapat beberapa meriam masih tertinggal. Langsung mengarah ke pelabuhan. Menghalau musuh datang. Mendekati sudut benteng, disediakan anak tangga untuk menaiki menara. Harus hati-hati karena lubang yang begitu sempit. Tangga besi juga sudah mulai berkarat harus waspada saat menaikinya.
Gunung menjulang tinggi di seberang Pulau Neira. Gunung berapi Banda Api menjadi panorama indah latar belakang Benteng Belgica. Melihat ke Timur dan Utara terdapat permukiman masyarakat Pulau Neira. Sedangkan Tenggara benteng, terdapat Rumah pengasingan Bung Hatta. Persis disamping kompleks Benteng Belgica.
©2021 Merdeka.com/Cannes Nobel Wingardi
Benteng Belgica didirikan atas sebuah koreksi pada benteng Nassau yang berada di bibir pantai. Lokasinya sangat mudah dicapai perlawanan pribumi Neira. Tepatnya pada abad 16 oleh bangsa Portugis. Kemudian pada 14 September 1611, Gubernur Jenderal Pieter Both menggagas pendirian benteng kecil di atas bukit setinggi 30 meter. Benteng tersebut diberi nama Fort Belgica.
Pada bulan Maret 1667 Admiral Cornelis Speelman datang di Pulau Neira. Speelman memerintahkan Andrian de Leeuw, seorang arsitek Belanda. Ia diminta mendesain Benteng Belgica hingga nampak seperti saat ini. Pembangunan benteng berlangsung dari tahun 1672 hingga 1673.
Perjalanan benteng berlanjut pada tahun 1795 berhasil direbut Inggris. Inggris merebut benteng Belgica dan menguasai Banda hingga abad 19. Benteng Belgica sendiri dipugar Indonesia pada tahun 1991. Tepat pada tahun 1915, Benteng Belgica secara resmi terdaftar sebagai Cagar Budaya peringkat Nasional.
©2021 Merdeka.com/Cannes Nobel Wingardi
Benteng Belgica berdiri seluas 2.707 meter persegi. Sedangkan lahanya seluas 27.293 meter persegi. Pada zamannya Benteng Belgica dijuluki “Mahkota Berpucuk Lima Di Atas Kepala Keluarga Nassau Dan Pelindung Banda”. Sebagai basis militer Belanda yang disegani daratan Banda dan Sekitarnya.
Saat ini Benteng Belgica terbuka untuk wisatawan. Wisatawan dapat mengunjungi bangunan ratusan tahun ini dengan menyeberangi lautan dari Ambon. Namun Kapal tujuan Banda Neira hanya berperasi dua kali dalam seminggu. Harga tiketnya mulai dari Rp 400 ribu. Alternatif lain ialah menyewa speedboat, namun harus merogoh Rp 2.5 hingga Rp 4 juta. Sungguh perjuangan untuk melihat lebih dekat Benteng Belgica.
(mdk/Ibr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benteng Belgica saksi bisu perlawanan rakyat Maluku dari kekejaman penjajah.
Baca SelengkapnyaPerjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaBentuk arsitekturnya sekilas mirip benteng Fort Nassau yang berada di Kepulauan Banda, Maluku
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaSebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaSerangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaTempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.
Baca SelengkapnyaAtas jasa serta perjuangannya, namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah ruas jalan yang ada di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaat itu, carok jadi strategi penjajah mengadu domba pribumi dengan jagoan kaki tangan mereka.
Baca Selengkapnya