Profil
Thelma Catherine Ryan Nixon
Thelma Catherine Ryan Nixon, atau lebih dikenal sebagai Pat Nixon, adalah ibu negara Amerika Serikat yang ke-37 mendampingi Presiden Richard Nixon. Beliau termasuk salah satu ibu negara yang paling dikenal dan paling dicintai publik Amerika, dan juga merupakan First Lady pertama yang bergelar sarjana, bahkan lulus dengan gelar cum laude dari University of Southern California. Pat menikah dengan Richard Nixon pada tahun 1940, dan ketika Richard bertugas di Angkatan Laut AS selama Perang Dunia II, Pat bekerja sebagai ekonom pemerintah di San Francisco.
Pat mendampingi suaminya dalam berkampanye sejak tahun 1946, kala itu berbuah sukses meraih kursi di House of Representatives Amerika Serikat dan akhirnya menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat pada tahun 1952.
Pat Nixon menemani suaminya dalam berbagai kunjungan ke luar negeri dalam selama tahun-tahun jabatannya sebagai wakil presiden. Beliau mengunjungi 53 negara, dan dikenal karena sering mengunjungi rumah sakit, panti asuhan, dan bahkan sebuah koloni penderita kusta di Panama. Pada bulan November 1958, sebuah artikel di Seattle Times menyebutkan bahwa Pat adalah sosok idaman Ibu negara masa depan atas kemampuannya untuk berbaur dengan masyarakat dari berbagai kelas, negara, ras, maupun agama.
Selanjutnya, selama mendampingi suami sebagai Presiden AS sejak tahun 1968, Pat Nixon rajin menggalakkan kegiatan amal. Ia pun mengoleksi lebih dari 600 karya seni bersejarah dan perabot untuk Gedung Putih. Beliau adalah Ibu Negara yang paling banyak bepergian dalam sejarah AS, sebuah rekor yang tak tertandingi sampai dua puluh lima tahun kemudian oleh Hillary Clinton. Selain menjadi Ibu Negara pertama yang mengunjungi China dan Uni Soviet, ibu 2 orang putri ini juga adalah yang pertama kali memasuki zona tempur, dalam satu kunjungan ke Vietnam Selatan. Pada periode pertamanya, Pat pergi ke 39 dari 50 negara bagian dan pada tahun pertama saja, beliau sudah berjabat tangan dengan seperempat juta orang. Ia menjadi Ibu Negara pertama yang mengunjungi Afrika pada tahun 1972, selama delapan hari ke Ghana, Liberia, dan Pantai Gading.
Pat Nixon memiliki selera seni tinggi, dan beliaulah yang menambahkan artefak ke Executive Mansion, dan lebih dari 600 lukisan ke Gedung Putih. Pat merancang Map Room dan merenovasi ruang China, mengembangkan sistem pencahayaan eksterior untuk Gedung Putih, memerintahkan bendera untuk selalu dikibarkan siang dan malam bahkan ketika presiden tidak ada, dan menginisiasi penyediaan pamflet yang menggambarkan seluruh Gedung Putih bagi wisatawan, sehingga mereka mengerti segalanya; pamflet tersedia dalam bahasa Spanyol, Perancis, Italia dan Rusia.
Terkait skandal Watergate yang menyebabkan Presiden Nixon turun dari jabatannya, Pat Nixon percaya bahwa suaminya tidak bersalah dan mendorong untuk tidak mundur dan melawan semua tuduhan yang dilontarkan padanya. Setelah itu keluarga Nixon kembali ke San Clemente, California pada 1974 dan menetap di La Casa Pacifica, sebelum kemudian pindah lagi ke Park Ridge, New Jersey pada tahun 1991. Pat Nixon meninggal dalam usia 81 tahun di New Jersey pada tanggal 22 Juni 1993, sehari setelah ulang tahun ke-53 pernikahannya. Pada tahun 1994, Pat Nixon Park didirikan di Cerritos, California di tempat yang dulunya adalah rumah masa kecil beliau. Dewan Kota Cerritos mendirikan patung mantan ibu negara tersebut pada tahun 1996, satu dari sedikit patung yang dipersembahkan bagi seorang First Lady.
Oleh: Swasti