Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Teodoro Obiang Nguema Mbasogo

Profil Teodoro Obiang Nguema Mbasogo | Merdeka.com

Teodoro Obiang Nguema Mbasogo lahir pada tanggal 5 Juni 1942 di kota Akoakam-Esangui, distrik Mongomo. Pada tahun 1950, Teodoro memulai studinya dan pada tahun 1958 dia memasuki “Cardenal Cisneros” School of Ebebiyin  dimana dia disana dibaptis oleh seorang imam Katolik. Pada tahun yang sama Teodoro juga terdaftar dalam La Salle Center of Bata. Di universitas ini, Teodoro mengambil bidang studi Administrasi Tenaga Kerja.

Pada tahun 1963, dia terpilih untuk mengikuti kursus Kadet Garda Teritorial dan kemudian pada bulan berikutnya Teodoro masuk ke Akademi Militer Jenderal Zaragoza. Dua tahun kemudian Teodoro ditugaskan sebagai Letnan Dua Pengawal Wilayah Equatorial Guinea untuk yang pertama kalinya. Sejak saat itu karir militernya mulai terus meningkat hingga akhirnya pada tahun 1979, Teodoro dipercaya untuk menjadi Wakil Menteri Angkatan Bersenjata Rakyat.

Pada tanggal 3 Agustus 1979, Teodoro bersama dengan beberapa kawannya memimpin pemberontakan terhadap presiden saat itu, Francisco Macias. Setelah presiden berhasil digulingkan, pada tanggal 18 Agustus Teodoro terpilih untuk menjadi Presiden Dewan Militer Agung dengan keputusan bulat dari petugas lainnya. Di bulan yang sama Teodoro menandatangani keputusan untuk mengampuni semua tahanan politik dan memberikan amnesti umum. Pada tahun 1987, Teodoro mendirikan partai politik pertama di era demokrasi yang baru. Partai itu diberinya nama Partai Demokrat Guinea Khatulistiwa. Dalam pemilihan presiden pertama 1989, Teodoro terpilih kembali untuk menduduki Kepresidenan Republik Guinea Khatulistiwa sebagai calon satu-satunya dari partai itu.

Pada tahun 1996, Teodoro kembali terpilih dalam pemilihan umum pluralis pertama dari tahap demokrasi baru. Pada tahun 2002, dia kembali memperoleh kesuksesan pemilu dengan mayoritas pendukung yang sangat luas. Dalam pemilihan tanggal 29 November 2009, Partai Demokrat Guinea Khatulistiwa memperoleh kemenangan besar dengan memperoleh suara sebesar 95,37% dan lebih dari 260.000 suara. Selain karir militernya, H.E. telah memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Nasional Pendidikan Jarak Jauh (UNED dari Spanyol dan Dokter Honoris Causa dari National University of Equatorial Guinea (Unge). Dia baru-baru ini menyetujui pembentukan Penghargaan UNESCO-Obiang Nguema Mbasogo Internasional Riset Ilmu Kehidupan.

Pada tahun 2010, setelah memimpin Guinea kurang lebih selama 3 dasawarsa, Teodoro jadi perhatian dunia internasional. Dia dianggap memperlihatkan reputasi yang buruk dengan menjadikan Guinea sebagai salah satu negara paling korup dan represif di Afrika. Dalam satu laporan, Human Rights Watch Organization melaporkan bahwa mengurus Teodoro cadangan minyaknya, dengan jumlah miliaran dolar yang diperoleh lebih banyak menguntungkan kelompok elit ketimbang rakyatnya. Cadangan minyak Guinea yang sangat besar digunakan untuk membiayai gaya hidup mewah bagi elit kecil yang mengelilingi Presiden Teodoro, sementara disisi lain sebagian besar penduduk hidup dalam kemiskinan. Selain itu, Teodoro juga dituduh telah menjadikan para penentangnya sebagai sasaran penyiksaan dan penahanan sewenang-wenang. 

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Profil

  • Nama Lengkap

    Teodoro Obiang Nguema Mbasogo

  • Alias

    No Alias

  • Agama

    Katolik

  • Tempat Lahir

    Akoakam-Esangui, distrik Mongomo

  • Tanggal Lahir

    1942-06-05

  • Zodiak

    Gemini

  • Warga Negara

  • Istri

    Constancia Mangue de Obiang Nsue

  • Anak

    Teodoro Nguema Obiang Mangue

  • Biografi

    Teodoro Obiang Nguema Mbasogo lahir pada tanggal 5 Juni 1942 di kota Akoakam-Esangui, distrik Mongomo. Pada tahun 1950, Teodoro memulai studinya dan pada tahun 1958 dia memasuki “Cardenal Cisneros” School of Ebebiyin  dimana dia disana dibaptis oleh seorang imam Katolik. Pada tahun yang sama Teodoro juga terdaftar dalam La Salle Center of Bata. Di universitas ini, Teodoro mengambil bidang studi Administrasi Tenaga Kerja.

    Pada tahun 1963, dia terpilih untuk mengikuti kursus Kadet Garda Teritorial dan kemudian pada bulan berikutnya Teodoro masuk ke Akademi Militer Jenderal Zaragoza. Dua tahun kemudian Teodoro ditugaskan sebagai Letnan Dua Pengawal Wilayah Equatorial Guinea untuk yang pertama kalinya. Sejak saat itu karir militernya mulai terus meningkat hingga akhirnya pada tahun 1979, Teodoro dipercaya untuk menjadi Wakil Menteri Angkatan Bersenjata Rakyat.

    Pada tanggal 3 Agustus 1979, Teodoro bersama dengan beberapa kawannya memimpin pemberontakan terhadap presiden saat itu, Francisco Macias. Setelah presiden berhasil digulingkan, pada tanggal 18 Agustus Teodoro terpilih untuk menjadi Presiden Dewan Militer Agung dengan keputusan bulat dari petugas lainnya. Di bulan yang sama Teodoro menandatangani keputusan untuk mengampuni semua tahanan politik dan memberikan amnesti umum. Pada tahun 1987, Teodoro mendirikan partai politik pertama di era demokrasi yang baru. Partai itu diberinya nama Partai Demokrat Guinea Khatulistiwa. Dalam pemilihan presiden pertama 1989, Teodoro terpilih kembali untuk menduduki Kepresidenan Republik Guinea Khatulistiwa sebagai calon satu-satunya dari partai itu.

    Pada tahun 1996, Teodoro kembali terpilih dalam pemilihan umum pluralis pertama dari tahap demokrasi baru. Pada tahun 2002, dia kembali memperoleh kesuksesan pemilu dengan mayoritas pendukung yang sangat luas. Dalam pemilihan tanggal 29 November 2009, Partai Demokrat Guinea Khatulistiwa memperoleh kemenangan besar dengan memperoleh suara sebesar 95,37% dan lebih dari 260.000 suara. Selain karir militernya, H.E. telah memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Nasional Pendidikan Jarak Jauh (UNED dari Spanyol dan Dokter Honoris Causa dari National University of Equatorial Guinea (Unge). Dia baru-baru ini menyetujui pembentukan Penghargaan UNESCO-Obiang Nguema Mbasogo Internasional Riset Ilmu Kehidupan.

    Pada tahun 2010, setelah memimpin Guinea kurang lebih selama 3 dasawarsa, Teodoro jadi perhatian dunia internasional. Dia dianggap memperlihatkan reputasi yang buruk dengan menjadikan Guinea sebagai salah satu negara paling korup dan represif di Afrika. Dalam satu laporan, Human Rights Watch Organization melaporkan bahwa mengurus Teodoro cadangan minyaknya, dengan jumlah miliaran dolar yang diperoleh lebih banyak menguntungkan kelompok elit ketimbang rakyatnya. Cadangan minyak Guinea yang sangat besar digunakan untuk membiayai gaya hidup mewah bagi elit kecil yang mengelilingi Presiden Teodoro, sementara disisi lain sebagian besar penduduk hidup dalam kemiskinan. Selain itu, Teodoro juga dituduh telah menjadikan para penentangnya sebagai sasaran penyiksaan dan penahanan sewenang-wenang. 

    Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

    Dokter Honoris Causa dari National University of Equatorial Guinea (Unge).

Geser ke atas Berita Selanjutnya