XL Axiata Harus Terima Kekalahan Lelang Frekuensi 2,1 Ghz Lawan Telkomsel
Merdeka.com - Pemerintah telah melakukan proses lelang frekuensi 2,1 Ghz yang ditujukan bagi operator selular. Terdapat dua operator seluler yang lolos mengikuti tahap lelang yakni XL Axiata dan Telkomsel.
Bagaimana hasilnya?
Berdasarkan informasi yang didapatkan Merdeka.com dari seorang sumber, XL Axiata harus menelan pil pahit atas kekalahan lelang frekuensi dengan Telkomsel. Hal itu pun telah dikonfirmasi oleh pihak XL Axiata.
"Kami tidak berhasil memenangkan lelang frekuensi 2,1 GHz di kesempatan kali ini," ujar Retno Wulan, Group Head Corporate Communication XL Axiata kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Kamis (6/10).
Menurutnya, kekalahan ini akan menjadi evaluasi pihaknya untuk kesempatan lelang-lelang berikutnya. Sayangnya, Iwul tak berkenan menyampaikan harga lelang yang ditawarkan XL Axiata. Namun menurut sumber, Telkomsel berhasil mendapatkan frekuensi itu lantaran menawarkan harga Rp 600 miliar-an. Artinya, harga yang ditawarkan XL Axiata berada di bawahnya.
"Kami juga tentu menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah atas kesempatan yang diberikan untuk bisa mengikuti proses lelang hingga akhir. Kedepan kami tetap akan berupaya untuk bisa mendapatkan tambahan spektrum frekuensi untuk dapat mendukung implementasi 5G dan digitalisasi di Indonesia," kata dia.
Di sisi lain, sejauh ini pemerintah belum mengumumkan secara resmi pemenang lelang 2,1 Ghz. Menurut Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ismail, pengumuman akan dilakukan setelah melaporkan hasil lelang kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate.
"Insya Allah lah minggu depan," tutur dia.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan dibukanya seleksi penggunaan pita frekuensi radio di spektrum 2,1 GHz untuk keperluan penggunaan 5G bagi operator seluler pada akhir Agustus lalu.
Di awal pengumpulan berkas, terdapat tiga operator selular yang ikut lelang. Namun di perjalanan, Indosat Ooredoo Hutchison menyatakan mundur.
"Setelah pengembalian 1 blok spektrum 2,1 Ghz akibat merger kami adalah pemegang 5 blok lisensi 2,1 Ghz. Jadi hasil evaluasi kami jumlah ini cukup untuk melayani pelanggan kami dengan kualitas excellence," kata Danny Buldansyah, Direktur & Chief Regulatory Officer IOH.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diperkirakan pelanggan akan banyak berkirim konten video atau foto, serta akses streaming baik video, musik, serta gim.
Baca SelengkapnyaMomen Lebaran selalu menghadirkan tantangan operator telekomunikasi dan data karena trafik selalu melonjak cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaDesa-desa pelosok di Sulawesi kini bahagia karena XL Axiata menawarkan internet di wilayahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Upaya terkait kenaikan trafik internet disebut pihak XL sudah diantisipasi.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaMemiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaIni berdasarkan hasil survei Telkomsel Enterprise terhadap warga Indonesia jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaSatelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dengan jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) kini telah melayani sebanyak 86 kota/kabupaten.
Baca Selengkapnya