Xendit Jadi Startup Unicorn Terbaru di Indonesia, Ini Alasannya
Merdeka.com - Perusahaan infrastruktur pembayaran Xendit mengumumkan perolehan pendanaan Seri-C senilai Rp 2,1 triliun (US$ 150 juta). Putaran pendanaan ini dipimpin Tiger Global Management dengan partisipasi investornya saat ini: Accel, Amasia, dan Goat Capital yang dimiliki oleh Justin Kan.
“Kami sedang melihat pergeseran besar-besar ke ranah digital di hampir semua pelaku usaha baik pemilik toko kecil di Instagram hingga perusahaan besar di Indonesia. Semua usaha kini harus bisa hadir secara digital,” ujar Moses Lo, Founder dan CEO Xendit, dalam rilisnya, Kamis (16/9).
Dengan investasi terbaru ini, Xendit berencana terus melakukan inovasi pada jajaran produknya dengan tujuan ekspansi ke negara-negara terpilih di Asia Tenggara. Kawasan Asia Tenggara merupakan pasar yang sangat menarik bagi pertumbuhan inovasi dan disrupsi, terutama karena 70 persen dari 580 juta populasi di Asia Tenggara saat ini sudah merambah ke dunia online.
Pada tahun ini, nilai ekonomi digital di kawasan ini akan melebihi US$ 100 miliar dan diproyeksikan meningkat tiga kali lipat pada 2025. Xendit mencatat peningkatan total volume pembayaran lebih dari 200 persen secara tahunan di Indonesia dan Filipina.
Pendanaan Seri C ini sekaligus menjadikannya sebagai startup unicorn baru di Indonesia. Tessa Wijaya, Co-Founder & COO Xendit, menambahkan status baru kami sebagai unicorn akan membantu memperkuat misi yang sejak awal menjadi pegangan kami, yaitu menyediakan infrastruktur keuangan yang andal dan aman bagi jutaan perusahaan di seluruh Asia Tenggara dan membantu para pelaku bisnis untuk tumbuh dan maju bersama ekonomi digital yang sedang berkembang.
Xendit menyediakan solusi andal untuk tantangan infrastruktur di kawasan Asia Tenggara dengan memperluas akses teknologi demi menciptakan lingkungan persaingan yang setara (equal playing field), sehingga semua pelaku bisnis di Asia Tenggara bisa bertumbuh dengan baik. Menyusul kesuksesan di Indonesia, Xendit telah memasuki pasar Filipina.
“Infrastruktur pembayaran digital Xendit yang dirancang khusus untuk Asia Tenggara, kini menjadi standar baru untuk industri finansial di kawasan ini,” ujar Alex Cook, Partner Tiger Global Management, “Dengan menyediakan gerbang pembayaran (payment gateway) yang andal dan aman, Xendit membuka jalan menuju ekonomi digital bagi para pelaku bisnis. Karena itu, kami sangat senang bermitra dengan Xendit karena kami percaya bahwa mereka akan terus berkembang.”
Sebelumnya Xendit mengumumkan pendanaan Seri-B yang dipimpin oleh Accel pada Maret lalu. Secara total, Xendit telah menggalang dana Rp 3,4 triliun atau setara US$ 238 juta sejak 2015. Xendit juga merupakan startup teknologi Indonesia pertama yang berhasil lulus dari program inkubator YCombinator dan merupakan perusahaan Asia Tenggara terbaik dalam daftar YC Top 100.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zenius, Startup Edutech Tutup Operasional
Startup Zenius mengumumkan pihaknya menutup operasional sementara setelah 20 tahun beroperasi.
Baca Selengkapnya35 Startup ini Dorong Ekonomi Hijau, Berikut Daftarnya
Berikut adalah nama-nama pendiri dan perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program GEN.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Zenius Tutup Usai Beroperasi 20 Tahun di Indonesia
Kabar startup edutech Zenius tutup membuat warganet bernostalgia di media sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Startup Indonesia Ini Jadi Solusi Efisiensi di Industri, Bisa Pantau Kegiatan Karyawan saat WFH
Program pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaPameran Produk Kosmetik dan Suplemen Digelar di Jakarta untuk Cetak Pengusaha Baru, Catat Tanggalnya
Diselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaGirangnya Elon Musk Uji Coba Tanam Implan di Otak Manusia Akhirnya Sukses
Uji coba ini adalah yang ditunggu-tunggu Elon Musk terhadap startup besutannya.
Baca SelengkapnyaPlatform Edutech Angkatan Kerja PINTAR Terima Pendanaan Pra-Seri A USD3 Juta
PINTAR disiapkan sebagai platform edutech yang membangun tenaga kerja masa depan Indonesia yang terampil dan berdaya saing global.
Baca Selengkapnya