Waspadalah! Serangan Phishing ke Domain .id Makin Canggih
Merdeka.com - Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) yang dikelola Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) melaporkan data phishing periode kuartal II tahun ini.
Per 30 Juni, IDADX mencatat 44.279 data phishing yang "menyerang" domain .id. Ada kenaikan sebesar 5.579 laporan dibandingkan kuartal I lalu.
Phishing adalah kejahatan internet untuk mendapat informasi pribadi seseorang hingga kredensial akun keuangan. Phishing biasanya dilakukan dengan skema social engineering dan technical subterfuge dengan menanamkan malware ke komputer untuk mencuri informasi kredensial dari korban. Biasanya menggunakan sistem yang mencegat nama pengguna dan kata sandi atau mengarahkan pengguna ke situs web palsu.
Muhammad Fauzi, Deputi Bidang Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi, dan Teknik PANDI menjelaskan kenaikan laporan data phishing ini akibat dua faktor. Pertama, masyarakat Indonesia semakin peduli sehingga langsung melaporkan bila terjadi dugaan phishing. Kedua, pelaku phishing menggunakan lebih dari satu nama domain .id.
Menurutnya, serangan phishing juga kini semakin canggih dengan menggunakan domain berbayar dan fasilitas protokol https. Tujuannya, mencuri data pribadi lebih banyak seperti user name, password, data keuangan, dan lain-lain.
"PANDI sendiri sudah mengembangkan aplikasi crawling terhadap nama domain .id, sehingga bila terindikasi phishing, kami melakukan tindakan lebih dulu sebelum nama domainnya dilaporkan oleh masyarakat," jelas Fauzi dalam jumpa pers IDADX di BSD City, Tangerang, Rabu (3/8).
Berdasarkan data IDADX, organisasi yang banyak menjadi sasaran serangan phishing pada kuartal II adalah Facebook. Sementara jumlah domain unik yang digunakan untuk serangan phishing mencapai 146 domain.
Sektor usaha yang paling ditarget serangan phishing adalah lembaga keuangan, yakni 41 persen. Kedua, e-commerce/ritel sebesar 32 persen, disusul media sosial 21 persen, dan aset kripto serta gaming, masing-masing 3 persen.
"Dari laporan phishing ini, bila terbukti, kami langsung diblokir supaya korban tidak bertambah," pungkas Fauzi.
Domain .id Dipercaya Masyarakat
©2022 Merdeka.com
Yudho Sucahyo, Ketua PANDI, menambahkan IDADX didirikan pada 2021 di bawah kepengurusan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI). IDADX adalah sebuah inisiasi untuk meningkatkan keamanan siber nasional dengan memfasilitasi respons global terhadap kejahatan internet di sektor pemerintah, penegakan hukum, industri, dan komunitas internet.
Kami juga bekerja sama dengan para registrar PANDI untuk memerangi permasalahan phishing di Tanah Air.
"Tujuannya supaya domain .id dipercaya masyarakat, sekaligus menjaga keamanan siber nasional tetap andal," kata Yudho pada kesempatan sama.
IDADX mengumpulkan data phishing dari beberapa sumber data, keanggotaan IDADX, laporan masyarakat, dan Netcraft. Selain itu, data dari APWG (Anti-Phishing Working Group).
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PANDI Kasih Promo Harga Akhir Tahun untuk Belanja Domain .id, Cek Detailnya
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sebagai registri nama domain tingkat tinggi Indonesia (.id), berikan harga spesial domain .id pada akhir tahun.
Baca SelengkapnyaPengguna Domain .ID Tembus 951.421 di 2023
Peningkatan terbesar terjadi pada jumlah pengguna domain BIZ.ID dengan peningkatan 511 persen.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral Data Pelanggan Diretas Hacker, Ini Tanggapan KAI
Ramai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaS.id, Layanan Tautan Pendek Buatan Indonesia Kini Punya 1 Juta Pengguna
S.id, layanan aplikasi web untuk membuat tautan pendek dan microsite untuk bio link, mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023.
Baca Selengkapnya40 Persen Kucing dan Anjing di Indonesia Sudah Vaksinasi Rabies
Jumlah hewan kesayangan yang melimpah di Indonesia menimbulkan beragam permasalahan bagi para pemilik anabul dan hewan peliharaan.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaWaspada, Iming-iming Pinjol Ilegal Jelang Lebaran
Potensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca Selengkapnya