Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspada Penipuan Tawarkan Kerja Freelance Hanya Like dan Subscribe Medsos

Waspada Penipuan Tawarkan Kerja Freelance Hanya Like dan Subscribe Medsos Waspada Penipuan Tawarkan Kerja Freelance Hanya Like dan Subscribe Medsos. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Saat ini marak modus penipuan menawarkan pekerjaan freelance. Mengelabui korban mendapatkan uang hanya melakukan like dan subscribe ke akun medsos.

Seorang karyawati menceritakan pengalamannya berkali-kali mendapatkan tawaran itu. Beruntungnya, ia tak mudah percaya. Dia menyadari ada hal yang janggal saat ditawarkan pekerjaan freelance dari seseorang yang tidak ia kenal melalui chat WA.

"Ada yang aneh aja dan udah feeling kayaknya ini penipuan," ujar dia.

Pengamat keamanan siber Vaksincom, Alfons Tanujaya pun mengamini modus baru ini. Ia mengaku nomor HP yang kerap dijadikan riset aktivitas penipuan, juga mendapatkan tawaran pekerjaan serupa.

Setelah dipelajari polanya, Alfons mengungkapkan bahwa aksi penipuan ini bersifat agak eksklusif dalam menjalankan kegiatannya.

"Anda tidak bisa mendaftarkan diri untuk menjadi korban penipuan ini, dan anda harus mengandalkan "keberuntungan" jika mau ditipu," kata dia kepada Merdeka.com, Selasa (30/5).

Penipu akan menggunakan database yang dimilikinya untuk mengincar korbannya. Jika nomor Anda dihubungi oleh penipu, maka akan mendapatkan penawaran kerja freelance, jam kerja fleksibel, bisa bekerja dari mana saja dan tanpa target.

"Dan cukup subscribe channel medsos saja sudah bisa mendapatkan uang tunai Rp 900 ribu sampai Rp 1,8 juta setiap hari," ujarnya.

Dalam penipuan kerja freelance like dan subscribe ini pada awalnya korbannya akan mendapatkan pembayaran sesuai dengan janji dimana setiap kali melakukan subscribe atau like akan mendapatkan transfer uang tunai ke rekeningnya.

Jika korbannya sudah percaya, ia akan ditawari kesempatan untuk mendapatkan hasil lebih besar lagi, tetapi kali ini tidak gratis melainkan ia harus menginvestasikan uangnya guna mendapatkan imbal hasil yang dijanjikan dan tetap bekerja melakukan like dan subscribe pada akun media sosial yang telah ditentukan.

Supaya korbannya lebih percaya lagi kepada metode ini, maka ia akan dimasukkan ke dalam satu group Telegram bersama dengan member lain yang ketika diberikan tugas terlihat bahwa member lain sangat bersemangat menjalankan tugas dan mendapatkan pembayaran.

Ketika ditawarkan tugas baru namun harus menyetorkan sejumlah uang guna menjalankan tugas tersebut, terlihat bahwa member lain sangat bersemangat dan langsung mengambil kesempatan yang diberikan.

"Hal ini memanfaatkan kelemahan psikologis, FOMO alias Fear Of Missing Out atau ketakutan untuk tertinggal dari trend yang sedang terjadi. Dimana member lain terlihat sangat aktif melakukan transaksi dan mendapatkan uang sehingga korban akan terbawa dan ikut mengambil paket yang ditawarkan," kata dia.

Menariknya, ketika korban menyetorkan uang dalam jumlah besar, maka uang setoran itu akan ditahan dengan berbagai alasan dan justru digunakan sebagai senjata agar korbannya menyetorkan uang kembali jika tidak mau setoran awalnya hangus.

"Pada titik tersebut adalah saat penipu memanen hasil kerja kerasnya sudah jelas uang korban akan hilang dan tidak mungkin kembali lagi. Group Telegram akan ditutup dan penipu akan menghilang," jelasnya.

Lalu, apa yang harus dilakukan? Kata Alfons, Jika tidak mau pusing, tolak saja tawarannya dan blok kontak tersebut demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

(mdk/faz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji 2024 Gratis, Laporkan ke Nomor Ini Jika Ada Pungli

Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji 2024 Gratis, Laporkan ke Nomor Ini Jika Ada Pungli

Proses rekrutmen telah dibuka secara online sejak 18 Desember 2023 lalu dan berakhir pada 31 Desember 2023 melalui website https://daftarin.kemkes.go.id.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pemred Merdeka.com Beri Tips Jitu Menulis Siaran Pers Depan Humas Kemenkumham

VIDEO: Pemred Merdeka.com Beri Tips Jitu Menulis Siaran Pers Depan Humas Kemenkumham

Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja sama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Biro Hukerma Kemenkumham) menggelar acara berjudul What's Up.

Baca Selengkapnya
Cara Mengetahui dan Menghindari Penipuan Online Berkedok Aplikasi

Cara Mengetahui dan Menghindari Penipuan Online Berkedok Aplikasi

Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari aplikasi penipuan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menaker Harap Produktivitas Pekerja Meningkat Usai Ikut Program Mudik Gratis

Menaker Harap Produktivitas Pekerja Meningkat Usai Ikut Program Mudik Gratis

Menurut Ida, program mudik gratis dapat meringankan dan mempermudah para pekerja yang akan pulang ke kampung halaman saat Lebaran.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Hentikan Pelaporan Terhadap Ganjar Bagikan Voucher di CFD Solo

Bawaslu Hentikan Pelaporan Terhadap Ganjar Bagikan Voucher di CFD Solo

Berdasarkan kajian awal yang dilakukan oleh bawaslu, syarat materiil yang disampaikan pelapor dinilai belum memenuhi unsur pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Patut Dicoba! Cara Cari Kerja Lintas Jurusan Sekolah hingga Kuliah

Patut Dicoba! Cara Cari Kerja Lintas Jurusan Sekolah hingga Kuliah

Kementerian Ketenagakerjaan memberikan tips bagi lulusan baru atau fresh graduate mencari pekerjaan tapi beda jurusan.

Baca Selengkapnya
Waspada Penipuan Berkedok Promo Cicilan Murah Belanja Kebutuhan Lebaran, Begini Modusnya

Waspada Penipuan Berkedok Promo Cicilan Murah Belanja Kebutuhan Lebaran, Begini Modusnya

Peningkatan modus penipuan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat di bulan puasa.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sindir Orang Pintar Kritik Program Makan Gratis

Prabowo Sindir Orang Pintar Kritik Program Makan Gratis

Prabowo Sindir Orang Pintar Kritik Program Makan Gratis

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Pemuda di Kalideres Terbitkan Sertifikat Habib Palsu Sejak 2023 & Cuan Rp3 Juta per Orang

Duduk Perkara Pemuda di Kalideres Terbitkan Sertifikat Habib Palsu Sejak 2023 & Cuan Rp3 Juta per Orang

Website yang dibuat oleh JMW adalah https://maktabdaimi.blogspot.com/?m=1. Sementara untuk situs resminya tercatat https://rabithahalawiyah.org/.

Baca Selengkapnya