Ucapan Telak Sam Altman ke Elon Musk: Ayolah Bersaing Buat Produk Bagus, Jangan Main Taktik Licik!
Sam Altman menolak tawaran Elon Musk untuk mengakuisisi OpenAI senilai $97,4 miliar, menuding Musk hanya ingin memperlambat perusahaannya.

Pertarungan di industri kecerdasan buatan semakin panas. CEO OpenAI, Sam Altman, menolak tawaran Elon Musk untuk membeli perusahaannya dengan harga fantastis, $97,4 miliar (sekitar Rp1.500 triliun). Dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Altman menyatakan bahwa OpenAI tidak untuk dijual dan menuding Musk hanya ingin menghambat kemajuan perusahaan.
Persaingan Ketat di Dunia AI
Musk, yang merupakan salah satu pendiri OpenAI sebelum akhirnya keluar, kini menjadi pesaing utama Altman setelah mendirikan perusahaan AI sendiri, x.AI. Tawaran akuisisi dari Musk ini bisa menjadi langkah strategis untuk menghambat OpenAI, yang kini bernilai sekitar $100 miliar.
Altman merespons tajam dengan mengatakan, “Elon selalu mencoba berbagai cara untuk memperlambat kami. Saya berharap dia hanya bersaing dengan membuat produk yang lebih baik, bukan dengan taktik seperti ini.” Ucapan tersebut seperti dikutip dari CNN, Kamis (13/2).
Konflik Lama yang Kembali Memanas
Konflik antara Musk dan Altman bukan hal baru. Musk sebelumnya telah menggugat OpenAI, menuduh perusahaan tersebut telah meninggalkan misi nirlaba demi keuntungan. Namun, OpenAI membalas dengan mempublikasikan email Musk dari tahun-tahun awal perusahaan yang menunjukkan bahwa Musk sendiri pernah mengakui kebutuhan untuk menghasilkan keuntungan besar guna mendukung pengembangan AI.
Altman menolak klaim Musk dan menegaskan bahwa OpenAI tetap mempertahankan akarnya sebagai organisasi nirlaba, meskipun ada rencana untuk memisahkan unit bisnis berorientasi profit.
Masa Depan OpenAI di Tengah Tawaran Besar
Meskipun OpenAI adalah organisasi nirlaba, tawaran besar dari Musk dan investor lainnya bisa mempersulit rencana OpenAI ke depan. Jika Musk serius dengan tawarannya, OpenAI mungkin harus membuktikan bahwa strategi internal mereka dapat memberikan valuasi yang lebih baik.
Namun, dengan status OpenAI sebagai nirlaba, mereka tidak berkewajiban secara hukum untuk memaksimalkan keuntungan, sehingga mereka bisa menolak tawaran Musk tanpa harus mempertimbangkan kepentingan finansial semata.
Apapun yang terjadi selanjutnya, persaingan antara dua tokoh besar di industri AI ini dipastikan akan semakin memanas dan berdampak besar pada masa depan teknologi kecerdasan buatan di dunia.