Merdeka.com - Platform video pendek terpopuler TikTok menyebut bahwa pihaknya telah menandatangani kesepakatan dengan label musik ternama, yakni Sony Music Entertainment.
Kerja sama ini bertujuan memperluas perpustakaan musik di layanannya. Melalui kesepakatan itu semua pengguna TikTok bisa mengakses portofolio musik Sony, termasuk artis global seperti Beyonce, Martin Garrix, dan Harry Styles.
Dilansir Reuters via Tekno Liputan6.com, kesepakatan tersebut juga akan membuat Sony bisa menggunakan TikTok untuk mempromosikan artis-artisnya.
TikTok merupakan aplikasi berbagi video yang menjadi "rumah" bagi banyak konten viral di internet.
Sebelumnya, TikTok memiliki kerja sama serupa dengan beberapa pihak. Salah satunya kesepakatan selama beberapa tahun dengan platform musik untuk artis independen yang berbasis di Paris, Believe.
Pisah Server Dari ByteDance
Petinggi TikTok di bidang keamanan menyebut dalam dokumen pengadilan baru bahwa server TikTok "sepenuhnya terpisah" dari server milik TikTok versi Tiongkok, yakni Douyin. Hal ini berarti server TikTok saat ini sudah tidak ikut induk perusahaannya yakni ByteDance.
Berdasarkan laporan The Verge, pernyataan ini datang dari kepalan keamanan TikTok global Roland Cloutier yang ingin menyanggah pernyataan salah yang dimuat oleh Departemen Perdagangan AS di pengadilan.
Disebut bahwa TikTok tidak terpisah dari Douyin, yang merupakan versi Tiongkok dari TikTok. Secara khusus, disebut bahwa "fungsionalitas, storage, manajemen internal, dan algoritma, masih berbagi dengan seluruh produk ByteDance lainnya." Hal ini disanggah dalam pengajuan baru Cloutier.
Ia juga menyanggah soal risiko penyalahgunaan data pengguna di AS yang dicurigakan oleh Departemen Perdagangan AS. Hal ini disebut karena TikTok menyewa server dari Alibaba Cloud Singapura dan China Unicom Americas (CUA). Cloutier menyanggah hal ini.
TikTok membenarkan adanya penyewaan ruang pusat data berupa gedung dan listrik, namun tidak soal server. ByteDance memiliki dan mengoperasikan semua server yang disimpan dalam fasilitas yang disewanya dari Alibaba maupun CUA. Server tersebut bahkan disimpan dan dikunci dalam sangkar.
Ketika TikTok menyewa ruang server dari perusahaan lain pun, hal tersebut bukan berarti perusahaan yang menyewakan mendapatkan akses informasi kepemilikan TikTok, apalagi ke pengguna. Data pengguna telah dienkripsi dalam storage, dan dipecah dalam beberapa server, terangnya.
Selain itu, disebut bahwa kode lawas dengan alamat IP Tiongkok telah dihilangkan dari versi lawas aplikasi TikTok. Bug yang mengakses konten dari clipboard pengguna pun telah dihapus. Sehingga kekhawatiran pemanfaatan data pengguna sama sekali hal yang tidak masuk akal.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Andina Librianty [idc]
Baca juga:
Viral Pengantin Ditinggal Ayah Saat Resepsi, Ibu Tirinya Marah-Marah Maksa Pulang
Akun Medsos Unggah Visi Misi Salah Satu Paslon, Ketua KPU Sleman Dipanggil Bawaslu
Bikin Haru, 'Bocah Silver' Belikan Ibu Mi Instan Hasil Keringat Pakai Uang Receh
Kerap Main Media Sosial Jadi Pemicu Perceraian di Lamongan, Begini Fakta di Baliknya
Baby Shark Jadi Video Dengan Views Terbanyak Sepanjang Masa
Masyarakat Diminta Tak Telan Mentah-mentah Informasi di Medsos, Jangan Mudah Emosi
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami