Merdeka.com - Hacker selalu dikenal dengan keahliannya membobol sistem teknologi informasi sebuah perusahaan atau organisasi. Kebanyakan orang berpendapat bahwa tujuan hacker ujung-ujungnya adalah faktor ekonomi. Meminta ‘imbalan’ finansial kepada target yang sistem IT-nya sudah diacak-acak. Jadi, mau apapun modusnya hacker berujung duit.

Apakah benar begitu?

Sayangnya, tidak semua serangan siber mutlak karena duit. Menurut Panji Wasmana, National Technology Officer Microsoft Indonesia, ada beragam alasan yang mendorong hacker membobol sebuah sistem.

"Ada berbagai alasan yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk melancarkan serangan siber," ungkap Panji kepada Merdeka.com, Kamis (9/2).

Alasan itu, lanjut Panji, di antaranya sebagai berikut:

Ekonomi
Aspek ini salah satunya bisa dilihat dari serangan ransomware, di mana pelaku serangan meng-encrypt data kita, dan data tersebut baru dapat dibuka jika kita membayar sejumlah uang.

Menurut Microsoft Digital Defense Report 2022, 50 persen upaya cybersecurity recovery di Microsoft terkait dengan insiden ransomware. Hal ini menunjukkan maraknya dan besarnya dampak serangan ransomware ini.

Politik atau Kenegaraan
Saat ini, kerap melihat adanya nation state threats – ancaman siber dari negara tertentu dengan maksud yang jelas untuk memajukan kepentingan nasional negara bersangkutan.

"Dalam beberapa tahun terakhir, nation state threats telah meningkatkan ketegangan antar negara, yang semakin mendorong pentingnya penguatan postur keamanan siber," ungkap Panji.

Masih menurut Digital Defense Report 2022, temuan Microsoft menunjukkan bahwa serangan yang menargetkan infrastruktur kritikal negara meningkat sebesar 40 persen dalam satu tahun terakhir, dengan sektor TI, layanan keuangan, sistem transportasi, dan infrastruktur komunikasi sebagai target utamanya.

Sistem Sosial
Ketika seseorang atau sekelompok orang merasakan ketidakadilan dalam tatanan sosial dan politik, ada kalanya mereka menyuarakan perasaan tersebut melalui protes. Dan upaya protes ini salah satunya dilakukan melalui serangan siber.

Keingintahuan
Ada pelaku serangan atau kejahatan siber yang melakukan aksi mereka karena menganggap aksi ini sebagai hal yang menantang dan seru. Apalagi bagi pelaku yang baru mencoba, kesuksesan serangan bisa menjadi sesuatu yang mereka banggakan di kelompok/komunitasnya.

"Karena itu, penting bagi kita untuk #BeCyberSmart dengan melakukan berbagai upaya keamanan dasar, agar dapat memperkuat keamanan siber kita. Ada lima langkah yang bisa kita lakukan, yaitu dengan 1) menggunakan multi-factor authentication, 2) menerapkan prinsip Zero Trust, 3) menggunakan anti-malware modern, 4) selalu update teknologi yang digunakan, dan 5) memproteksi data," terang Panji.