Merdeka.com - Ternyata, banyak orang di luar negeri yang justru tidak ingin terburu-buru untuk mencoba sebuah gadget keluaran terbaru, walaupun perangkat tersebut menarik dan dapat membuat aktivitas sehari-hari mereka lebih mudah dan terbantu.

Hal tersebut terungkap melalui survei yang dilakukan oleh sebuah perusahaan bernama E.ON dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada 2,002 orang dewasa.

Dari survei tersebut terungkap bahwa 87 persen di antara mereka mengatakan tidak akan terburu untuk mencoba gadget terbaru, meskipun 95 persen di antaranya mengakui bahwa teknologi baru itu dapat membuat aktivitas lebih mudah.

Dikutip dari Telegraph (28/01), lebih dari setengah koresponden (56 persen) menjelaskan bahwa mereka lebih baik memilih untuk tetap diam dan menunggu review yang kredibel dan terbukti bagus sebelum memutuskan untuk membeli dan menggunakan gadget terbaru.

Di tahun 2013 lalu The Payments Council, sebuah badan perdagangan untuk kartu kredit dan perbankan perusahaan mengatakan, seperempat warga Inggris secara aktif menghindari cara-cara teknologi yang mempunyai fungsi untuk bertransaksi.

Banyak konsumen masih takut untuk mencoba dan menggunakan layanan pembayaran online atau aplikasi semacam mobile banking karena masalah keamanan.

43 persen dari mereka yang disurvei mengakui berhati-hati untuk menggunakan sistem perbankan online. Namun, 75 persen mengatakan mereka adalah pengguna layanan online banking.

Apabila di negara maju, rata-rata masyarakatnya tidak selalu langsung membeli suatu gadget atau produk baru karena banyak pemikiran, bagaimana dengan di Indonesia?