Telkomsel Kucurkan Dana USD 150 Juta ke Gojek
Merdeka.com - Telkomsel mengumumkan investasinya kepada startup decacorn Tanah Air, Gojek. Investasi yang diberikan sebesar USD 150 juta atau setara Rp 2,1 triliun. Dengan investasi ini, kedua perusahaan sepakat berkolaborasi untuk memperkuat posisi di Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Investasi ini akan mendukung kedua perusahaan untuk bersinergi dalam mengakselerasi transformasi digital di tanah air. Pasalnya, Gojek dan layanannya digunakan oleh jutaan konsumen dan mitra pengemudi. Sementara, Telkomsel sebagai operator seluler terbesar di Indonesia telah memiliki lebih dari 170 juta pelanggan.
Dengan kolaborasi ini, Gojek dan Telkomsel akan memperkuat layanan digitalnya dan mendorong inovasi serta produk baru, dan meningkatkan kenyamanan pengguna serta pelaku UMKM. Kerja sama ini juga akan membuka berbagai peluang kolaborasi lainnya yang memanfaatkan skala gabungan dari kedua perusahaan sehingga dapat menjangkau jutaan masyarakat Indonesia di seluruh nusantara.
Sinergi melalui teknologi dan ekosistem dari kedua perusahaan karya anak bangsa ini juga akan mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia. Pengguna Gojek dan Telkomsel dapat menantikan beberapa inisiatif yang akan memberikan manfaat dan kenyamanan lebih, seperti produk baru yang dikembangkan bersama, serta program-program inovatif yang dapat memberikan penghematan biaya seperti promosi bersama dan bundling produk.
Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek Group mengatakan, pihaknya bangga bisa berkolaborasi dengan Telkomsel sebagai pemain industri terbesar di industri telekomunikasi.
"Ekonomi digital di Indonesia didorong oleh perkembangan perangkat seluler (mobile-first market), sehingga bila pemain terdepan di industri teknologi dan telekomunikasi berkolaborasi memanfaatkan sumber daya yang ada, ekonomi digital Indonesia bisa lebih terakselerasi ke tahapan yang lebih tinggi (leap frog)," kata Andre.
Menurut Andre, investasi dari Telkomsel akan menempatkan Gojek pada posisi keuangan yang lebih kuat untuk mendorong pertumbuhan yang lebih baik.
Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro mengatakan, kolaborasi antara Telkomsel dan Gojek berawal dari visi yang sama dari kedua belah pihak yaitu untuk mempertegas posisi pemain lokal sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
"Kami percaya, kerja sama dengan Gojek akan meningkatkan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan, walaupun di saat kita masih menghadapi situasi penuh tantangan di tengah pandemi," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah meyakini, kolaborasi ini bisa memberi potensi nilai tambah yang besar ddalam mengembangkan bisnis layanan digital.
"Kolaborasi ini juga sejalan dengan visi dan misi TelkomGroup untuk mengorkestrasi strategi penguatan synergy value yang sudah berjalan antara kedua perusahaan, yang akan berdampak positif serta memperkuat portofolio bisnis TelkomGroup dalam mengakselerasi perekonomian digital di Indonesia," kata Ririek.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Telkom siap berkolaborasi mendukung langkah Pemprov Bali menerapkan pungutan bagi wisatawan asing.
Baca SelengkapnyaTelkom Indonesia melalui Indibiz menghadirkan solusi transformasi digital untuk pendidikan.
Baca SelengkapnyaDigiTiket dari Indibiz tawarkan kemudahan pencatatan data dan sistem tiket.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
Baca SelengkapnyaPaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca SelengkapnyaTelkom Indonesia resmi meluncurkan Indibiz sebagai ekosistem solusi digital dalam berbagai bidang.
Baca SelengkapnyaInfraCo merupakan salah satu upaya perseroan menjadi perusahaan telekomunikasi digital.
Baca SelengkapnyaPT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya