Tak perlu teleskop, yuk nikmati indahnya hujan meteor Orionid
Merdeka.com - Tak perlu jadi pengamat astronomi dan astrologi untuk melihat indahnya hujan meteor. Jadi, indahnya alam semesta di luar Bumi bisa Anda rasakan tanpa menggunakan bantuan teleskop.
Yap, kita memang seharusnya bisa melihat hujan meteor dengan mata telanjang. Namun kita hanya harus berharap bahwa langit malam nanti akan cerah, tanpa diselimuti awan mendung. Biasanya beberapa fragmen dari meteor memang terlihat, tapi sulit dinikmati karena terlalu kecil serta redup. Namun biasanya akan ada satu yang terang dan panjang.
Para pecinta astronomi dan luar angkasa, tentu tahu untuk mencari hujan meteor, akan lebih baik jika kita menjauhi hiruk-pikuk kota yang terlalu banyak lampu. Pasalnya lampu-lampu ini akan membuat polusi cahaya dan langit akan 'terang.' Sudah barang tentu kita harus melihat hujan meteor di langit yang gelap gulita bukan?
Duduklah di tempat yang nyaman, jauh dari banyak lampu kota, lalu siapkan diri Anda untuk menunggu. Yap, Anda hanya harus menunggu agar meteor yang benar-benar indah muncul di hadapan Anda. Bawa camilan atau orang yang terkasih bersama Anda.
Jika melansir dari Telegraph, meteor Orionid bergerak dengan sangat cepat, yakni 65 kilometer per detik. Jadi meski agak redup pun, Anda kemungkinan besar akan melihat beberapa meteor yang memiliki ekor panjang.
Jika Anda melewatkannya, Anda tak perlu khawatir. Ada beberapa kali hujan meteor yang akan ada tiap tahunnya. Pada November mendatang, hujan meteor Leonid akan muncul di 17 dan 18 November. Tandai tanggal Anda yuk!
Jika Anda khawatir tak akan melihat hujan meteor malam ini, tak perlu khawatir. Pasalnya meteor melesat selebar 30 derajat dari titik radiannya, dan melesatnya ke segala arah.
Jika Anda memang tak bisa melihat, kemungkinan besar langit sedang mendung, polusi cahaya, atau kalah terang dengan cahaya bulan. Bagaimana tidak, di Indonesia, malam puncak hujan meteor terjadi ketika bulan pada fase bulan bungkuk. Jadi selain hujan meteor, langit akan didominasi oleh terangnya bulan.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa Itu Hujan Meteor Geminid? Ketahui Proses, Waktu Terjadi dan Cara Melihatnya
Apa itu Hujan Meteor Geminid? ini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaAstronom Temukan Planet yang Mengorbit Bintangnya Jauh Lebih Cepat Dibandingkan Bumi
Planet ini masuk dalam kategori planet orbit pendek yang berada di luar tata surya Bima Sakti.
Baca SelengkapnyaKepala Manusia akan Bengkak jika Terlalu Lama Tinggal di Luar Angkasa, Ini Penyebab dan Solusinya
Salah satu yang akan terjadi pada tubuh astronot adalah Sindrom Neuro-Okular atau kepala jadi bengkak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Galileo Galilei Sempat Disebut sebagai Penemu Planet Neptunus, Tapi Aslinya Bukan Dia
Hal ini menimbulkan pertanyaan rumit: Siapa sebenarnya yang menemukan Neptunus?
Baca SelengkapnyaBukan untuk Internet, Kabel Optic ini Bakal Dipakai Buat Deteksi Gempa di Bulan
Ini merupakan terobosan penting dalam dunia astronomi untuk bisa mendeteksi gempa di Bulan.
Baca SelengkapnyaSedang Mengamati Luar Angkasa, NASA Tak Sengaja Temukan Sinyal Misterius dari Luar Galaksi
Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini.
Baca SelengkapnyaMengenal Zenit Matahari dan Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Apa Artinya?
Fenomena ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran astronomi tentang bentuk Bumi.
Baca SelengkapnyaOrbit Bumi Pernah Berubah Jutaan Tahun Lalu, Begini Dampaknya Bagi Kehidupan
Pada suatu masa ini pernah terjadi. Imbasnya bagi kehidupan begitu mengerikan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Kaget Ada Partikel Misterius Berenergi Besar Jatuh dari Luar Angkasa
Asal usulnya masih belum diketahui namun para ahli percaya hanya peristiwa langit yang paling kuat ini bisa terjadi.
Baca Selengkapnya