Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SwissCham Sambut Hasil Referendum IE-CEPA, Siap Bantu Ekonomi Digital Indonesia

SwissCham Sambut Hasil Referendum IE-CEPA, Siap Bantu Ekonomi Digital Indonesia Perjanjian bantuan hukum Indonesia-Swiss. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Mayoritas masyarakat Swiss mendukung terwujudnya perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia berdasarkan hasil pemungutan suara atau referendum yang dilaksanakan pada Minggu (7/3).

Untuk itu, asosiasi bisnis Kamar Dagang Swiss-Indonesia (SwissCham Indonesia) menyambut baik hasil referendum tersebut yang dipercaya bisa meningkatkan kerja sama ekomomi antar-kedua negara.

“Hasil ini menandai keinginan warga Swiss untuk menjalin hubungan lebih mendalam dengan Indonesia. Kami akan terus berupaya memperkuat relasi tersebut dan mencari peluang kolaborasi baru antara pebisnis Indonesia dan Swiss,” ujar Chris Bendl, Chairman SwissCham Indonesia, Senin (8/3).

Perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Swiss merupakan bagian dari IE-CEPA atau Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) yang diteken pada 16 Desember 2018. EFTA adalah organisasi antarpemerintah untuk mempromosikan perdagangan bebas dan integrasi ekonomi demi kemajuan anggotanya, yaitu Swiss, Norwegia, Liechtenstein, dan Islandia.

IE-CEPA bertujuan memperbaiki akses pasar dengan menghapuskan hambatan perdagangan di kedua pihak. Selain perdagangan, kesepakatan ini memiliki ruang lingkup luas sehingga akan membuka kesempatan kerja sama antara pebisnis di sektor pariwisata, UMKM, kakao dan minyak sawit, pendidikan vokasi, industri maritim, dan perikanan. Perjanjian ini juga akan memperkuat perlindungan hak kekayaan intelektual.

Menurut Bendl, SwissCham Indonesia mengikuti dan menghormati mekanisme untuk meratifikasi IE-CEPA yang tengah berlangsung di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Proses serupa sedang berlangsung di Liechtenstein, sementara Norwegia dan Islandia telah meratifikasi perjanjian ini masing-masing pada Desember 2019 dan Januari 2020.

Henry Chia, Presiden Direktur Endress+Hauser Indonesia, perusahaan penyedia teknologi automasi, menyatakan hasil menggembirakan ini akan mendorong kerja sama lebih lanjut antara komunitas bisnis Swiss dan Indonesia.

Pelaksanaan IE-CEPA juga akan membantu Indonesia mewujudkan target menjadi salah satu pemimpin di sektor ekonomi digital dengan sokongan teknologi dan ketrampilan Endress+Hauser dan perusahaan Swiss lainnya.

“Selain itu, perjanjian IE-CEPA dapat memberi dorongan signifikan untuk mempercepat pemulihan ekonomi paska pandemi di Indonesia, Swiss, dan anggota EFTA lainnya,” kata Henry.

Hubungan Dagang RI-Swiss

indonesia akan memiliki perjanjianperdagangan bebasdengan swiss

©2021 Merdeka.com/istimewa

Bersama anggota SwissCham Indonesia lainnya, Endress+Hauser akan berupaya menjalin kemitraan baru untuk mendukung perekonomian Indonesia secara berkelanjutan, dengan bekal IE-CEPA dan kerja sama Indonesia dan Swiss yang berlangsung selama hampir 70 tahun, kata Henry.

Swiss dan Indonesia telah menjalin kerja sama bilateral kuat di berbagai sektor sejak 1952. Departemen Luar Negeri Swiss menyatakan bahwa Indonesia adalah destinasi terpenting bagi investasi Swiss di Asia, setelah Jepang, Singapura, dan Tiongkok.

Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2020, Swiss berada pada posisi investor asing terbesar ke-17 dan mengucurkan US$ 130,9 juta untuk 554 proyek di Indonesia pada 2020. Nilai perdagangan Indonesia-Swiss mencapai US$ 3,1 miliar pada 2020, menurut data Kementerian Perdagangan.

Mesin, alat elektronik, produk farmasi, dan makanan mendominasi impor Indonesia dari Swiss. Sementara komoditas utama ekspor Indonesia ke Swiss adalah perhiasan, tekstil, mebel, kopi, alas kaki, dan minyak atsiri.

Sementara itu, Swiss telah memiliki 32 perjanjian perdagangan bebas dengan 42 mitra,termasuk Uni Eropa. Perekonomian Swiss yang berorientasi ekspor akan memperolehkeuntungan dari IE-CEPA, berupa akses yang lebih baik ke pasar Indonesia sekaligusmempromosikan prinsip keberlanjutan di seluruh sektor.

CEO PT Indesso Primatama, produsen minyak atsiri, Robby Gunawan mengatakan, ratifikasi IE-CEPA di Indonesia akan menghadirkan pedoman untuk meningkatkan kepatuhanterhadap standar keberlanjutan internasional. Langkah tersebut akan mendukung produkbuatan Indonesia, termasuk ekstrak alami dan bahan kimia aromatik, untuk memasuki pasardengan lebih mudah.

“Perjanjian perdagangan bebas ini memberi batu loncatan bagi kedua pihak untuk meraihkeuntungan dan memperkuat perekonomian mereka,” kata Robby.

(mdk/sya)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?

Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.

Baca Selengkapnya
AS Ungkap Pejabat Indonesia Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Kementerian Kelautan dan Perikanan Jawab Begini
AS Ungkap Pejabat Indonesia Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Kementerian Kelautan dan Perikanan Jawab Begini

SAP melalui agen-agen tertentu terlibat dalam skema untuk menyuap pejabat Indonesia guna mendapatkan keuntungan bisnis.

Baca Selengkapnya
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Relawan IndonesiAnies Jelang Debat Capres: Momentum Perubahan Telah Tiba
Relawan IndonesiAnies Jelang Debat Capres: Momentum Perubahan Telah Tiba

Debat ketiga capres-cawapres akan digelar hari ini di Istora Senayan, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya
Debat Cawapres, Ide Mahfud-Cak Imin-Gibran Meningkatkan Ekspor dan Memperkecil Defisit Neraca Perdagangan
Debat Cawapres, Ide Mahfud-Cak Imin-Gibran Meningkatkan Ekspor dan Memperkecil Defisit Neraca Perdagangan

Dalam subtema perdagangan untuk meliberalisasi perekonomian Indonesia telah meratifikasi lebih dari 25 perjanjian perdagangan bebas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'
VIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'

Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek

Baca Selengkapnya
Cara Cetak Wirausaha Unggul di Indonesia, Kini Sudah Terkumpul 29.780 Ide Bisnis
Cara Cetak Wirausaha Unggul di Indonesia, Kini Sudah Terkumpul 29.780 Ide Bisnis

Tidak hanya peserta yang baru membawa ide bisnis, namun juga banyak peserta yang telah memiliki bisnis bagus, yang turut bersaing dalam seleksi ini.

Baca Selengkapnya
Gelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024
Gelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024

Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.

Baca Selengkapnya
Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis
Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis

Penjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.

Baca Selengkapnya