Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Startup Qlue Sambut Investor Baru di Juni Tahun Ini

Startup Qlue Sambut Investor Baru di Juni Tahun Ini Aplikasi Qlue. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 di Tanah Air membuat situasi kurang bergairah di hampir seluruh sektor usaha. Bisnis cenderung lesu. Investor pun mengerem aksi pendanaan (funding).

Platform Crunchbase.com melaporkan pandemi virus Corona menurunkan nafsu investor global startup. Misalnya di China, dilaporkan akselerasi investor menurun di kuartal I tahun ini. Di benua biru alias Eropa juga demikian, sementara Amerika Serikat dan Kanada menunjukkan pertumbuhan tapi secara kuartalan, belum tahunan.

Menurut data Crunchbase, setiap tahun di dunia ada sekitar 25 ribu startup yang didanai investor atau 5.000-7.000 startup per kuartal. Namun, tahun ini jumlah investasi startup akan mengalami penurunan terbesar sejak krisis keuangan 2008 silam.

Di kuartal I tahun ini, diproyeksikan dana investor global ke startup hanya US$ 63,8 miliar. Turun 17 persen secara kuartalan dan 8 persen secara tahunan. Proyeksi ini merupakan penurunan investasi selama dua tahun terakhir, sejak puncak investasi startup di kuartal IV 2018 yang menembus US$ 83,6 miliar.

Namun, seperti kata orang bijak, selalu ada good news, meski saat krisis sekalipun.

Ya, berita positif datang dari startup Qlue, perusahaan rintisan yang menawarkan solusi smart city dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). Aplikasi Qlue yang memungkinkan warga mengadu/ melapor via smartphone, adalah salah satu produknya yang tenar.

Rama Raditya, Founder dan CEO Qlue, mengatakan startup yang dirintis bersama Andre Hutagalung pada 2014 silam ini mendapat pendanaan baru pada tahun ini. Funding ini datang dari investor baru dan bukan dari investor eksisting Qlue. Disayangkan, Rama tidak bersedia menyebutkan siapa investornya dan berapa nilainya.

Berdasarkan data Qlue, ada beberapa investor sejak badan usaha berdiri pada 2016. Mereka adalah Prasetia Dwidharma, Merah Putih Inc, MDI Ventures (Telkom Group), dan GDP Venture (Djarum Group).

Crunchbase mencatat total funding Qlue mencapai US$ 550 ribu selama lima ronde. Namun, itu di luar funding dari MDI Ventures dan GDP Venture yang tidak diketahui jumlahnya.

"Funding ini akan selesai di Juni atau Juli, sekarang masih proses closing. Ini investor baru, tepatnya corporate venture capital," ujar Rama saat diwawancarai Merdeka.com, baru-baru ini.

Rama belum bersedia membuka profil investor baru Qlue ini.

Sehat, Qlue Punya Recurring Income

rama raditya founder dan ceo qlue

2020 Merdeka.com

Kata milenial bergelar sarjana komputer dan master manajemen sistem informasi Strayer University, Amerika Serikat ini, meski funding Qlue hampir closing, ternyata masih banyak venture capital (VC) yang menawarkan dananya pada Qlue. Sebagian investor tersebut merupakan VC lokal.

Namun, funding yang ditawarkan tersebut khusus karena untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia. Salah satu mitra kerja Qlue adalan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang memimpin Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 RI.

Menurut Rama, funding tetap diperlukan, meski secara operasional Qlue sehat, karena sudah memiliki pendapatan usaha dan recurring income (pendapatan berulang), sehingga sebenarnya dapat berjalan tanpa pendanaan baru.

Pada tahun lalu, Qlue mencatat pertumbuhan bisnis di atas 50 persen dari tahun sebelumnya.Jumlah kliennya juga bertumbuh 89 persen menjadi 85 klien yang terdiri dari instansi pemerintah dan perusahaan swasta.

Namun, funding ini dibutuhkan untuk mendukung rencana ekspansi Qlue, terutama untuk melebarkan sayap ke regional.

Pada tahun ini Qlue punya rencana ekspansi ke Malaysia, Thailand, Vietnam, dan sebagainya. Rama mengaku ingin membawa solusi smart city pada negara-negara yang kurang layanan/solusi ini, sekaligus upaya penetrasi ke pasar smart city negara-negara tersebut.

Rencana ekspansi ini sangat menarik seperti kami menemukan kompetisi baru di sana. Hal ini mendorong kami untuk berinovasi untuk melakukan lokalisasi sistem ekosistem Qlue di pasar luar negeri dengan berkolaborasi dengan mitra lokal terbaik," ujar Rama, seperti dikutip dari KrAsia, baru-baru ini.

Saat ini startup Qlue memiliki beberapa produk solusi. Pertama, QlueApps. Ini aplikasi smartphone pelaporan warga tentang masalah lingkungan, seperti kemacetan, sampah, parkir liar, pengemis, dan sebagainya.

Kemudian ada Qluevision, yakni produk kecerdasan buatan (AI) yang memanfaatkan sistem CCTV untuk mengenali obyek atau memperkuat sistem keamanan lingkungan. Solusi ini memiliki kemampuan mengenali wajah, menghitung obyek/orang, dan sebagainya. Solusi menarik lainnya ada QlueWork, QlueSense, dan QlueDashboard.

Seluruh solusi tersebut menyasar dua segmen pasar, nyakni pemerintahan dan korporasi. Saat ini Qlue bekerja sama dengan beberapa mitra dengan nama-nama besar, seperti Microsoft, SoftBank, Dell Technologies, HewlettPackard Enterprise, Google, Samsung, dan sebagainya. Sedangkan mitra lokalnya, antara lain Telkomsel dan Indosat Ooredoo.

Sedangkan klien atau pengguna Qlue juga cukup banyak. Di segmen korporasi ada Sinarmas Land, Alam Sutera, Agung Sedayu Grup, Wika, Ciputra Group, RSCM, Hutama Karya, Paiton Energy, TransJakarta, MRT Jakarta, dan lain-lain.

Di segmen pemerintahan, Qlue mengklaim solusinya sudah digunakan oleh 25 pemerintah provinsi/kota/kabupaten di Indonesia, serta 22 kepolisian daerah (polda).

(mdk/sya)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Industri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya

Industri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya

Fenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Baca Selengkapnya
Terima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri

Terima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri

Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.

Baca Selengkapnya
Girangnya Elon Musk Uji Coba Tanam Implan di Otak Manusia Akhirnya Sukses

Girangnya Elon Musk Uji Coba Tanam Implan di Otak Manusia Akhirnya Sukses

Uji coba ini adalah yang ditunggu-tunggu Elon Musk terhadap startup besutannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
35 Startup ini Dorong Ekonomi Hijau, Berikut Daftarnya

35 Startup ini Dorong Ekonomi Hijau, Berikut Daftarnya

Berikut adalah nama-nama pendiri dan perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program GEN.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Deretan Nama Program Anies yang Diubah Heru Budi

Deretan Nama Program Anies yang Diubah Heru Budi

Warganet menyoroti soal program Jakpreneur milik Anies yang ia ubah menjadi Jakarta Entreprenur.

Baca Selengkapnya
Gagasan Hilirasi Gibran Didukung Menteri Investasi, Realisasinya Harus Terus Ditingkatkan

Gagasan Hilirasi Gibran Didukung Menteri Investasi, Realisasinya Harus Terus Ditingkatkan

Menurut Bahlil, kebijakan tersebut harus tetap berjalan bahkan ketika ia sudah selesai menjabat.

Baca Selengkapnya
Startup Indonesia Ini Jadi Solusi Efisiensi di Industri, Bisa Pantau Kegiatan Karyawan saat WFH

Startup Indonesia Ini Jadi Solusi Efisiensi di Industri, Bisa Pantau Kegiatan Karyawan saat WFH

Program pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya

Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya

Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya