Merdeka.com - Pada 9 Februari lalu, SpaceX melakukan uji api roket statis untuk Starship. Starship adalah kendaraan peluncuran super berat yang dapat digunakan kembali. Dalam pengujiannya itu, SpaceX memfokuskan untuk menguji kinerja mesin.

Dilaporkan IFLScience, Selasa (14/2), Starship memiliki 33 mesin. Dengan begitu, ketika Starship sukses diluncurkan, maka sejarah akan mencatat bahwa roket tersebut menjadi sistem peluncur yang terkuat dalam sejarah. Bahkan mengalahkan rekor yang dibuat oleh Space Launch System dengan Artemis I pada November tahun lalu.

Sejauh ini, memang belum ada jadwal pasti kapan Starship akan diterbangkan. Menurut IFLScience, bisa saja itu terjadi dalam waktu beberapa pekan mendatang. Dengan catatan, SpaceX merasa puas dengan hasil uji coba dan yakin roket itu bisa terbang secepat yang diinginkan.

Dari pengujian 33 mesin itu, tidak semua berjalan dengan baik. Hanya 31 mesin yang menyala. Namun berdasarkan hipotesa tim SpaceX, dengan cuma didukung 31 mesin saja Startship masih cukup kuat meluncur dan mencapai orbit.

Keberhasilan Starship ini dianggap melampaui rencana SpaceX. Pasalnya, perusahaan milik Elon Musk tersebut telah dikontrak oleh NASA untuk menciptakan versi kendaraan peluncuran yang dapat mengangkut astronot dari orbit bulan ke permukaan Bulan. Dan jelas, untuk membawa manusia ke Mars, meskipun itu diprediksikan Elon akan terjadi pada 2024.

Tes mesin itu dilakukan di fasilitas R&D SpaceX di Boca Chica di Texas, di perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko.