Soal Pilpres 2014, lebih baik bertarung di sosial media saja
Merdeka.com - Ternyata, 'peperangan' antar-kedua kubu pendukung capres dan cawapres Joko Widodo - Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, menurut Pengamat Pemilihan Presiden 2014 asal Australia Stephen Sherlock lebih baik dilakukan di jejaring sosial.
Memang mulai dari pra sampai, pasca sampai dengan quick count Pilpres 2014 ini, jejaring sosial khususnya Facebook dan Twitter seakan tidak pernah sepi dari status dan komentar baik yang bernada negatif atau juga positif.
Stephen mengatakan bahwa ada baiknya juga pertarungan kedua kubu pendukung itu dilakukan di jejaring sosial daripada harus bertemu langsung di jalanan atau di dunia nyata.
"Lebih baik mereka bertarung di media sosial daripada di jalanan karena dapat mengganggu kepentingan umum," ujarnya, saat memantau langsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 18, Menteng, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Antara (09/07).
Menurut dia dengan adanya pertarungan antara pendukung masing-masing calon presiden Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK, maka dapat terlihat kesadaran politik masyarakat yang meningkat.
Stephen menambahkan bahwa dengan banyaknya media sosial yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi dapat menjadi wadah aspirasi para pendukung masing-masing calon presiden.
Adapun media sosial yang selama ini dijadikan ajang "pertarungan" para pendukung masing-masing pasangan capres adalah Facebook, Twitter dan Path.
Kemudian, Stephen juga menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia sudah berkembang pesat yang dibuktikan dengan proses penyerahterimaan kepemimpinan yang berlangsung damai selama ini.
Namun, Stephen mengharapkan agar siapapun presiden terpilih Indonesia nantinya, dapat terus menjaga hubungan internasional sebagai salah satu pemain utama di tingkat global.
Stephen kemudian menambahkan adanya kemungkinan kericuhan yang dapat terjadi selepas penghitungan hasil suara dari pemilihan presiden 2014 nanti.
"Ada kemungkinan kecil kericuhan terjadi seusai penghitungan suara yang mungkin disebabkan oleh tipisnya perbedaan suara yang diraih masing-masing pasangan capres dan cawapres," tambah Stephen.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengawasan media sosial menjadi salah satu hal yang didalami oleh Bawaslu.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaAiman bakal diperiksa terkait penyeberan berita bohong netralitas Polri di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menjelang Pilpres 2024 yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024, relawan Prabowo-Gibran menggencarkan kampanye langsung ke warga.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak semua pihak untuk menunggu bersama-sama hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaViral di media sosial sosok polisi yang duji kesetiannya dengan pacar oleh atasannya.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnya