Smartfren bayar BHP frekuensi Rp 543 miliar
Merdeka.com - PT Smartfren Telecom Tbk melakukan pembayaran Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) frekuensi sebesar Rp 321 miliar pada pekan lalu sebagai bukti ketaatan perseroan terhadap kewajiban yang harus ditanggung.
"Pelaksanaan pembayaran ini merupakan pemenuhan kewajiban BHP frekuensi sesuai dengan tagihan yang kami terima dari Kementerian Komunikasi dan Informasi," ujar Merza Fachys, Direktur PT Smartfren Telecom Tbk, dalam siaran pers, Senin (9/12).
Total tagihan sesuai Keputusan Kemenkominfo yang menjadi kewajiban salah satu pilar bisnis Sinar Mas ini sebesar lebih Rp 543 miliar, yang mana senilai Rp 321 miliar jatuh tempo pada 6 Desember 2013 dan sisanya akan dibayarkan sebelum jatuh tempo pada 15 Desember 2013 nanti.
"Langkah perseroan ini juga merupakan bentuk komitmen kami sebagai operator telekomunikasi dan data nasional yang berusaha sebaik mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai regulasi yang berlaku. Ke depan, optimalisasi layanan tetap menjadi fokus kami, salah satunya melalui pembangunan dan pengembangan jaringan seiring dengan penambahan jumlah pelanggan, dan perkembangan ekonomi," tambah Merza.
Pihaknya juga optimistis tetap mampu memberikan layanan terbaik di tengah persaingan yang ketat dengan penyedia jasa telekomunikasi dan data lainnya.
"Sebagai perusahaan nasional, kami percaya tetap mampu bersaing secara sehat dalam melayani kebutuhan pengguna dengan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jasa lain di Indonesia yang kini banyak dikuasai asing," tutup Merza.
Baca Juga:
Smart Telekom akui, migrasi ke LTE butuh biaya besar
Apple dan Samsung seharusnya takut pada Indonesia!
Smartfren meriahkan Indocomtech dengan Andromax terbaru
Model cantik di sela-sela peluncuran Andromax Z
Mengintip bodi Andromax Z, smartphone 5,5 inci harga Rp 2 jutaan
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terus Komitmen Berikan Layanan Terbaik, Telkom Kembangkan Next-Generation Digital Connectivity
Seiring dengan perkembangan di bidang teknologi, Telkom Indonesia terus mengembangkan layanan Next-Generation Digital Connectivity.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Soal Suap SAP: Kasus Lama, Skalanya Terlalu Kecil
Budi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.
Baca SelengkapnyaTKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai
Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
IKN Habiskan Rp68,59 T Duit APBN untuk 89 Paket, Ini Rinciannya
Penggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca SelengkapnyaBAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T
BAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.
Baca SelengkapnyaTidak Ingin Harga BBM Naik, Jaringan Ojek Pangkalan Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
Selain itu, mereka juga berharap Prabowo Gibran membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca Selengkapnya