Setelah teknologi 4G, apa rencana Menkominfo?

Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengatakan bahwa pihaknya di tahun depan tetap akan memfokuskan kerja pada dua hal besar.

"Ada dua program besar Kemkominfo yang akan sampai pada tahun 2019 yakni broadband dan efisiensi industri. Ini terkait dengan kebutuhan masyarakat. Kalau gak berkaitan buat apa habiskan uang rakyat," ujar Menkominfo saat diskusi bertajuk '4G, What's Next?' yang diadakan oleh forum Indotelko di Balai Kartini, Jakarta, Senin (7/12).

Untuk broadband, Dia berujar, akan mempercepat dan mengejar fixed broadband sesuai dengan Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) pada tahun 2019. Sementara mobile broadband baru saja menyelesaikan refarming untuk 4G LTE pada frekuensi 1.800 MHz.

"4G kita sudah pakai di frekuensi 1.800 MHz dan 900 MHz. 1.800 MHz yang terbaru," kata dia.

Selanjutnya yakni efisiensi industri. Efisiensi industri ini salah satu caranya adalah dengan berbagai infrastruktur. Nantinya dengan berbagi infrastruktur akan berujung terhadap konsolidasi di industri telekomunikasi.

Saat ini operator selular di Indonesia tercatat lebih dari 5, yakni Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Ceria), Smartfren Telecom (bersama Mobile-8 Telecom dan Bakrie Telecom).

"Sharing infrastruktur bagian dari efisiensi industri. Tapi kan ini baru awal. Nantinya yang diharapkan adalah adanya konsolidasi. Saya ingin ada 4 operator telekomunikasi ke depannya. Saat ini kami sedang mempersiapkan regulasi aktif sharing infrastruktur yang mudah-mudahan bisa cepat selesai," tuturnya.

Yang dimaksud dengan sharing infrastruktur ini berupa penggunaan Base Tranceiver Station (BTS) secara bersama-sama secara aktif. Tujuan dari berbagi infrastruktur ini adalah sebagai bentuk efisiensi industri yang dinilai salah satu defisit neraca perdagangan terbesar di Indonesia.