Sering 'Game Over' ketika bermain game? Salahkan otak
Merdeka.com - Bermain video game mungkin merupakan salah satu hal paling menyenangkan yang bisa dilakukan oleh manusia. Tetapi, seringkali kita merasa jengkel ketika terus menerus membuat kesalahan yang membuat 'Game Over'. Kesalahan tidak terletak di game atau konsol yang Anda gunakan, tetapi otak Anda. Bagaimana bisa?
Seperti bagian dari tubuh manusia yang lain, otak manusia pun memiliki keterbatasan. Jarak yang dibutuhkan oleh rangsangan untuk sampai ke otak adalah sekitar 0,08 detik. Dalam selang waktu itu, otak akan menunda reaksi tubuh sebelum rangsangan berhasil dianalisa oleh otak, dengan kata lain tubuh kita membeku.
Sebaliknya, sebuah game rata-rata mempunyai kecepatan perpindahan gambar hingga 50 frame per detiknya. Bahkan, game-game yang dijalankan di TV berkualitas HD dapat meningkat kecepatannya di kisaran 0,014 sampai 0,04 detik. Bisa disimpulkan bila otak kita sejatinya lebih lambat hingga 5 kali dibanding sebuah game, terutama yang bertempo cepat. Oleh karena itu, kita sering terlambat menekan tombol dan berakhir dengan 'Game Over'.
Untungnya, otak dilengkapi dengan sistem prediksi atau yang biasa dikenal dengan gerak reflek untuk membantu tubuh merespon lebih cepat. Misalnya, saat sebuah bola secara tidak sengaja ditendang ke arah kita, secara otomatis tubuh akan bergerak menghindarinya, meski tidak ada perintah dari otak. Fungsi reflek diatur oleh otak bagian dalam, atau Thalamus.
Kelemahan otak lainnya adalah fokus yang terbatas. Saat bermain game-game 'First Person Shooter' seperti 'Point Blank' seringkali gamer tertembak dari musuh yang posisinya seharusnya sudah diketahui sebelumnya. Kasus tersebut muncul karena mata terlalu fokus terhadap beberapa hal saja.
Otak secara otomatis akan menyaring hal-hal penting yang harus segera diproses untuk memberikan respon. Jika terlalu banyak hal yang harus diproses, maka otak bisa membuang hal-hal lain yang dianggap tidak penting. Sayangnya, hal-hal yang tidak penting itulah yang sering membuat karakter game terbunuh.
Oleh sebab itu, kini sebelum menyalahkan game atau konsol yang dianggap lemot atau tidak responsif, lebih baik salahkan dulu otak.
(mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soal paling susah ini dapat mendorong pola pikir lebih kreatif.
Baca SelengkapnyaTebak-tebakan yang menjebak semakin seru dimainkan.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan kecerdasaan sang buah hati ternyata bisa dilakukan melalui permainan. Apa saja rekomendasinya?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Karakter orang akan terlihat bila mengetahui permainan akan berakhir seperti kiamat.
Baca SelengkapnyaPenggemar game di Indonesia ditaksir mencapai 65 juta orang
Baca SelengkapnyaBegini momen seorang bocah laki-laki didatangi macan tutul saat asyik main game.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang teka-teki lucu dan jawabannya yang bikin mikir dan menghibur.
Baca SelengkapnyaTeka-teki adalah permainan sederhana yang bisa menjadi penghibur di tengah rutinitas harian.
Baca SelengkapnyaPenting bagi kamu untuk mengetahui cara mengatasi kram otot agar tetap dapat berolahraga dengan nyaman. Gini caranya!
Baca Selengkapnya