Sempat Gagal, Astra Tidak Akan Lagi Luncurkan Satelit TROPICS I Milik NASA
Merdeka.com - Perusahaan peluncuran roket Astra mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi menggunakan Rocket 3.3 untuk meluncurkan muatan satelit TROPICS I milik NASA pada Rabu (28/9).
Dilansir dari TechCrunch, Kamis (29/9), perubahan kontrak yang bernilai 7,95 juta dolar ini terjadi setelah peluncuran TROPICS I berakhir gagal tiga bulan lalu. Sementara itu, satelit ini akan digunakan untuk mengukur kelembaban dan tekanan dalam sistem badai, kebutuhan yang sangat mendesak dimana saat ini badai Ian mendarat di pantai barat Florida.
Tiga bulan lalu, perusahaan melakukan peluncuran TROPICS I menggunakan Rocket 3.3 dengan sistem yang lebih ringan dan murah. Kegagalan misi tersebut mengakibatkan hilangnya muatan total, Astra pun mengumumkan perubahan pada rencana bisnisnya.
CEO Astra Chris Kemp mengatakan akan memanifestasikan kembali semua peluncuran pada Rocket 4 yang jauh lebih besar. Menurutnya, roket yang masih dalam tahap pengembangan itu akan memiliki kapasitas muatan 600 kilogram.
"Penutupan dini atas misi TROPICS I disebabkan oleh tingkat konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi dari biasanya," ungkap Kemp dalam pernyataan terpisah.
Ia menambahkan bahwa para insinyur akan melakukan tes tambahan untuk memverifikasi akar penyebab anomali. Investigasinya telah dilakukan dengan partisipasi U.S. Federal Aviation Administration, yang merupakan standar untuk semua anomali penerbangan roket.
NASA pun menyatakan bahwa kedua pihak telah melangsungkan diskusi mengenai upaya peluncuran selanjutnya.
"Astra memberi tahu NASA tentang niat untuk menghentikan Rocket 3.3-nya dan mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut berpotensi tidak melanjutkan peluncuran sebelum musim badai Atlantik 2023," kata NASA dalam pernyataannya.
Di samping itu, ada 12 perusahaan tersisa yang dapat bersaing mendapatkan kontrak TROPICS I untuk menyediakan layanan peluncuran melalui program misi Akuisisi Kelas Ventura dan Rideshare NASA. Perusahaan-perusahaan ini termasuk ABL Space Systems, Rocket Lab, Relativity, Firefly, dan Virgin Orbit.
Reporter Magang: Dinda Khansa Berlian
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah Baterai yang Dijatuhkan NASA dari Luar Angkasa Menimpa Rumah Seorang Pria
Objek yang menembus rumah Otero tersebut diperkirakan sebagai objek dibuang atau dijatuhkan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Baca SelengkapnyaRencana Nekat Ilmuwan Jadikan Asteroid Stasiun Luar Angkasa, Tapi Ini Syaratnya
Rencana ini pada dasarnya sudah dicanangkan lama. Namun tak kunjung terealisasi karena beragam faktor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: Penampakan Roket Space One Jepang Meledak Sesaat Setelah Diluncurkan
Roket tersebut membawa satelit eksperimental pemerintah Jepang yang dapat menggantikan satelit intelijen di orbit.
Baca SelengkapnyaPeristiwa 5 Februari 1971: Pesawat Apollo 14 Mendarat di Bulan, Ini Sejarah dan Misinya
Apollo 14 adalah misi penerbangan antariksa NASA dalam program Apollo, yang bertujuan untuk mendaratkan manusia di bulan.
Baca SelengkapnyaAda 5.500 Satelit Mengelilingi Bumi, Paling Banyak dari Negara Ini
Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
Baca SelengkapnyaNASA Baru Terima Pesan Laser dan Radio dari Luar Angkasa yang Paling Jauh
Sistem komunikasi ini pernah diuji coba dan dilakukan uji coba kembali.
Baca Selengkapnya