Selama Pandemi, Pengeluaran Konsumen Gojek Meningkat
Merdeka.com - Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan perubahan pola penggunaan layanan digital oleh konsumen selama pandemi khususnya Gojek. Berdasarkan hasil risetnya, 86 persen konsumen merasakan Gojek membantu dalam penyesuaian kebiasaan baru selama pandemi.
Menariknya, dalam riset tersebut disebutkan bahwa mayoritas konsumen menjadi lebih sering dalam menggunakan layanan GoFood (65 persen), GoPay (68 persen), PayLater (57 persen), dan GoSend (36 persen) dibandingkan sebelum masa pandemi.
Hal ini juga tampak dari meningkatnya rata-rata pengeluaran konsumen per bulan untuk layanan belanja kebutuhan sehari-hari (GoMart, 44 persen), pemesanan makanan (GoFood, 26 persen). Secara keseluruhan jumlah saldo GoPay yang digunakan oleh konsumen per bulan meningkat 8 persen.
Menurut Peneliti LD FEB UI, Alfindra Primaldhi, riset bertujuan untuk melihat perilaku konsumen di Indonesia dalam penggunaan platform digital selama pandemi khususnya Gojek.
"Hasil dari riset kami menunjukkan situasi pandemi mendorong perubahan perilaku dari konsumen, dan tampaknya terjadi percepatan proses digitalisasi oleh konsumen di Indonesia. Selama pandemi konsumen semakin bergantung pada layanan digital tradisional, seperti pemesanan makanan, pengiriman barang, dan pembayaran digital," ungkap Alfindra dalam keterangan persnya, Jumat (9/10).
Layanan Kesehatan dan Amal Meningkat
Selain itu, lanjut dia, terjadi peningkatan penggunaan layanan digital yang sebelumnya belum banyak digunakan oleh konsumen seperti layanan kesehatan melalui GoMed, dan amal melalui GoGive.
"Keberadaan platform digital seperti Gojek membantu konsumen untuk beradaptasi, dan menjaga produktivitas dalam situasi pandemi yang penuh ketidakpastian," jelasnya.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui survei mandiri yang disebarkan secara daring. Populasi penelitian ini adalah konsumen dalam database Gojek yang aktif menggunakan layanan Gojek dalam satu bulan terakhir.
Total responden yang menyelesaikan seluruh kuesioner dan dapat dilakukan analisis adalah 4.199 orang. Hasil penelitian ini dapat digeneralisir pada populasi konsumen Gojek, dengan tingkat kepercayaan 95 persen (M.o.e +/- 1,5 persen). Periode penelitian dilaksanakan di bulan September 2020.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan trafik yang telah diprediksi ini dikontribusikan oleh peningkatan penggunaan media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga aplikasi mobile gaming.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca Selengkapnya50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.
Baca SelengkapnyaAtikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnya