Merdeka.com - Proposal bipartisan baru saat ini tengah membidik Google dan akan memaksanya untuk membubarkan bisnis periklanan digitalnya jika itu disahkan.
Dilaporkan CNBC, Senin (23/5), Kompetisi dan Transparansi dalam Undang-Undang Periklanan Digital baru saja diperkenalkan oleh sekelompok senator di subkomite Kehakiman.
Mereka adalah anggota senator dan ketua, Sens. Mike Lee, R-Utah, dan Amy Klobuchar, D-Minn., serta sebagai Senator Ted Cruz, R-Texas, dan Richard Blumenthal, D-Conn.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa periklanan adalah bagian besar dari Induk Google, Alphabet. Pada kuartal pertama, Alphabet melaporkan pendapatan sebesar USD 68,01 miliar atau setara dengan Rp 997 triliun. Jika dilihat trendnya, USD 54,66 miliar (Rp 800 triliun) di antaranya dihasilkan oleh iklan — naik dari USD 44,68 miliar (Rp 645 triliun) pada tahun sebelumnya.
Google terkenal memiliki andil dalam beberapa langkah proses iklan digital. Perusahaan besutan Larry Page dan Sergey Brin itu menjalankan lelang, atau pertukaran, tempat transaksi iklan dilakukan dan juga menjalankan alat untuk membantu perusahaan menjual dan membeli iklan. Jika undang-undang baru disahkan, ia harus memilih di bagian bisnis mana ia ingin tetap bermain.
"Ketika Anda memiliki Google secara bersamaan melayani sebagai penjual dan pembeli dan menjalankan pertukaran, itu memberi mereka keuntungan yang tidak adil dan tidak semestinya di pasar," kata Lee kepada Wall Street Journal dalam sebuah wawancara.
"Ketika sebuah perusahaan dapat memakai semua langkah ini secara bersamaan, itu sama saja perilaku yang merugikan semua orang," ungkap Lee.
Rencana itu ternyata membuat Google angkat bicara. Juru Bicara Google mengatakan, apa yang dilakukan pihaknya saat ini justru membantu bisnis tumbuh, dan membantu melindungi pengguna dari risiko privasi dan iklan yang menyesatkan.
"Jika itu terjadi, maka akan merugikan penerbit dan pengiklan, menurunkan kualitas iklan, dan menciptakan risiko privasi baru. Dan, pada saat inflasi tinggi, itu akan menghambat usaha kecil yang mencari cara mudah dan efektif untuk tumbuh secara online," kata dia.
Menurutnya, yang perlu menjadi perhatian adalah broker data berkualitas rendah yang mengancam privasi orang Amerika dan membanjiri dengan iklan spam.
"Singkatnya, ini adalah RUU yang salah, pada waktu yang salah, ditujukan pada target yang salah," jelasnya.
[faz]ShopeePay Tingkatkan Limit Saldo Hingga Rp 20 Juta
Sekitar 11 Jam yang laluMengenal Amazfit Bip 3 Series, Smartwatch Entry Level dengan Performa Besar
Sekitar 1 Hari yang laluvivo Perkenalkan T1 5G dengan Kapasitas 256 GB
Sekitar 1 Hari yang laluKominfo: Hati-hati dengan Data Pribadi
Sekitar 1 Hari yang laluHadir di Indonesia, POCO F4 Dibanderol Rp 5 Jutaan
Sekitar 1 Hari yang laluMeriahkan PRJ, Sharp Indonesia Incar Penjualan Lebih Rp 11 Triliun di Tahun Ini
Sekitar 2 Hari yang laluTelkom Kembali Raih The Grand Stevie Award for Organization of The Year
Sekitar 2 Hari yang laluMultipolar Technology Pasarkan Solusi Pemaksimal Kinerja Aplikasi IBM Turbonomic
Sekitar 2 Hari yang laluIOH Gandeng Google Cloud Bantu Pelanggan Digitalisasi Operasional
Sekitar 2 Hari yang laluFresh Factory Raih Pendanaan USD 4,5 Juta dari Berbagai Investor
Sekitar 2 Hari yang laluCatat Ini Rangkaian Impactful #SerunyaBelajar Ada di TikTok
Sekitar 2 Hari yang laluQuipper Scholarship Awards 2022 Salurkan Total Beasiswa Senilai Rp 41,6 Miliar
Sekitar 2 Hari yang laluKebaya Goes to UNESCO, PANDI dan Dian Sastro Luncurkan Laman tradisikebaya.id
Sekitar 2 Hari yang laluHuawei Klaim Berhasil Jual 3.000 Watch Fit 2 dan GT 3 Pro di Hari Pertama
Sekitar 2 Hari yang laluMengenang Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Sosok Kakek yang Hangat dan Dekat dengan Cucu
Sekitar 1 Hari yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 2 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 2 Minggu yang laluIndonesia dan UAE Sepakati IUAE-CEPA, Ini Isinya
Sekitar 22 Jam yang laluJokowi Bertemu Presiden MBZ di Istana Al Shatie
Sekitar 1 Hari yang laluAlasan Jokowi Tak Pernah Pakai Rompi Antipeluru saat Kunjungi Negara Perang
Sekitar 1 Hari yang laluMomen Hangat Pertemuan Jokowi dan Putin di Istana Kremlin
Sekitar 1 Hari yang laluUpdate Kasus Covid-19 Hari Ini per 2 Juli 2022
Sekitar 2 Jam yang laluPeneliti Jurnal Lancet: Covid-19 Kemungkinan Berasal dari Laboratorium AS
Sekitar 13 Jam yang laluWNA Jadi Salah Satu Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Bali
Sekitar 23 Jam yang laluUpdate Kasus Covid-19 Hari Ini 1 Juli 2022
Sekitar 1 Hari yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Kasus Positif Covid-19 Sengaja Dinaikkan Jelang Iduladha
Sekitar 1 Hari yang laluKasus Covid-19 Kian Terkendali, Belanja APBN Sektor Kesehatan Lebih Hemat
Sekitar 1 Hari yang laluKorea Utara Sebut Wabah Covid Muncul Setelah Warga Sentuh "Benda Alien"
Sekitar 1 Hari yang laluKasus Covid-19 Meningkat, Pemerintah Ketatkan Aturan Masker di Luar Ruangan
Sekitar 1 Hari yang laluLelah dengan Lockdown, Miliarder Video Game China Ingin Pindah ke Negara Lain
Sekitar 1 Hari yang laluCovid-19 Melonjak Lagi di Depok, Kasus Harian Lampaui 100
Sekitar 1 Hari yang laluMenghapus Subsidi BBM yang Tinggal Janji
Sekitar 2 Hari yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 4 Minggu yang laluMPR Bandingkan Ketidakadilan terhadap Rusia dengan Israel yang Jajah Palestina
Sekitar 1 Jam yang laluPKS: Terobosan Jokowi Mendamaikan Rusia-Ukraina Harus Diikuti Negara Lain
Sekitar 5 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami