Rilis Lima Signage Anyar, LG Indonesia Makin Gencar Sasar Korporasi
Merdeka.com - Perusahaan produk elektronik asal Korea, PT LG Electronics Indonesia, semakin agresif menyasar segmen korporasi atau business to business (B2B). Pada kategori produk digital signage (media penampil digital), LG menjadi pemain terbesar di Indonesia.
Di kuartal akhir tahun ini, LG Indonesia meluncurkan lima digital signage anyar sekaligus menyasar sektor baru di segmen B2B, yaitu pemerintahan, korporasi, dan pendidikan.
Agustian Yusetia, B2B Business Head LG Indonesia, menjelaskan dari sisi basis teknologi panelnya, deretan digital signage terbaru ini menjadi representasi inovasi terkini LG pada penggunaan panel Organic Light Emitting Diode (OLED) dan Light Emitting Diode (LED). Dengan lima produk baru ini, LG mengincar terus kenaikan kontribusi divisi B2B terhadap total penjualan LG di Indonesia,setidaknya dapat berkontribusi hingga 30 persen.
“Inovasi yang menitikberatkan pada penciptaan keterhubungan dan kolaborasi lebih baik di antara penggunanya untuk mendukung peningkatan produktivitas kerja menjadi penawaran utama kami,” ujar Agustian di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, Selain memiliki kemampuan lebih menghasilkan warna dalam detail kaya, pilihan panel OLED pada produk digital signage anyar ini menunjukkan inovasi perusahaan pada penciptaan panel OLED transparan. Sementara pada digital signage berbasis LED yang tanpa ada lapisan panel LCD di depan, biasa disebut videotron, pengalaman panjang LG pada indus-tri ini membuatnya mampu menawarkan keseragaman warna lebih baik dengan memperkecil jarak antar deret LED dan pengembangan algoritma terkini LG.
Berikut lima produk anyar signage LG:
1. Transparent OLED Signage
Diperkenalkan pada pameran Integrated System Europe (ISE) di Amsterdam awal tahun ini, media penampil digital LG memiliki keunggulan berupa layarnya yang transparan. Saat layar dalam keadaan aktif dengan berbagai tampilan gambar, seseorang tetap akan dapat melihat obyek yang diletakkan pada sisi belakangnya. Layar dapat digunakan untuk memainkan berbagai macam berkas digital, baik video maupun gambar statis, dengan tingkat transparansi hingga 38 persen.
Tak hanya dapat tegak berdiri seperti layar TV, tingkat kemiringannya dapat diatur sesuai kenyamanan penggunaannya. Layar transparan ini dengan tambahan aplikasi tertentu untuk mengubah layar memiliki kemampuan bereaksi pada sentuhan, sehingga interaksi dapat menjadi lebih intuitif dengan tetap menatap objek sebenarnya.
Di Indonesia, harganya diperkirakan sekitar Rp 300 juta.
Signage seharga Rp 1 Miliar
2019 Merdeka.com
2. LED All-in-One 130 inci
Layar LED terbesar yang pernah diproduksi LG di Korea ini. Perangkat penampil ini cocok untuk video conference dan ruang meeting besar. Tak sekadar meramaikan pasar video conference, perangkat yang hadir dalam seri LAA015FL7B1 ini pun dibuat dengan berbagai inovasi yang menawarkan kenyamanan lebih dalam penggunaannya.
Layar berbentang 130 inci dengan resolusi Full HD dengan jarak antarlampu LED penyusunnya hanya 1,5 milimeter. Semakin berdekatannya jarak antar-LED memberi dampak lebih baik dalam menampilkan gambar dengan warna tampak lebih natural, ujar Agustian.
Sisi audionya juga memiliki keunggulan. Bila pada kebanyakan unit LED Video Conference memiliki unit audio terpisah, LG justru melengkapi perangkat layar video conference ini dengan solusi audio terintegrasi. Jadi perangkat audio dibenamkan pada beberapa bagian dalam layarnya. Tujuannya, sebaran audio lebih merata menjangkau peserta video conference.
Untuk mendukung kenyamanan penggunaan, LG membuat LAA015FL7B1 ini memiliki kompatibilitas dengan dua penyedia perangkat lunak solusi pendukung video conference terkemuka; Crestron dan Cisco VC solution.
Harganya di Indonesia mencapai Rp 1 miliar.
3. Zero Even Bezel Video Wall
Bagi kebutuhan media penampil dalam ruangan berukuran ekstra besar, LG Even Bezel Video Wall hadir menjadi tawaran solusi LG. Tersedia dalam dimensi layar berbentang 55 inci, video wall ini membuat pemiliknya dapat menyusun sejumlah unit dalam matriks horizontal hingga mencapai dimensi luas yang diinginkan. Jadi besar layar tidak terbatas.
Inovasi yang menjadi keunggulan utama video wall ini adalah bingkainya (bezel) tipis hanya 0,44 milimeter. Hal ini membuat jarak antarpanel dalam rangkaian matriks yang dibuat hanya 0,88 milimeter.
Semakin tipisnya jarak antarbingkai membuat gambar dapat tampil lebih utuh dari jarak dekat. Serta membuka peluang semakin luas pengaplikasiannya untuk mendukung berbagai jenis penggunaan, termasuk penggunaan sebagai media pantau terpusat (command center) dalam sebuah institusi pelayanan publik," ujar Agustian.
Harga jualnya di Indonesia diperkkirakan Rp 180 juta per panel ukuran 55 inci.
4. Signage Outdoor 55XE4F
Media penampil ini khusus luar ruangan dan memiliki sertifikasi IP56, artinya media luar ruang ini mampu menahan risiko kerusakan dari pengembunan, siraman air dengan tekanan tertentu hingga risiko masuknya debu dalam jumlah besar.
Resolusi layarnya Full HD dengan tingkat kecerahanmencapai 4.000 nit, sehingga saat matahari terik pun, layarnya masih bisa dibaca sehingga informasi dalam layar bisa dibaca dengan nyaman. Menggunakan panel IPS, maka sudut menontonnya lebih lebar hingga 178 derajat sehingga membuat orang yang melintasinya pun dapat melihat tampilan tayangan tanpa distorsi warna.
Untuk mengimbangi tingkat kecerahan 4.000 nit, LG juga membenamkan sensor penyesuaian tingkat kecerahan secara otomatis. Bekerja mengenali perubahan tingkat pencahayaan lingkungan sekitar, seperti pada rotasi siang dan malam, sensor ini kemudian memberi perintah pada layar untuk menyesuaikan tingkat kecerahannya.
Dengan ketersediaan opsi perangkat lunak LG SuperSign, pemilik dapat melakukan pemutakhiran konten melalui keterhubungan dengan jaringan LAN. Dengan perangkat lunak ini, pemutakhiran dapat dilakukan bersamaan bagi seluruh perangkat LG Signage Outdoor 55XE4F yang tersebar di beberapa lokasi berjauhan sekalipun.
5. Interactive Digital Board
Produk ini bisa dipahami sebagai papan tulis digital. Tak sekadar menjadi papan tulis digital, pembeda utamanya terletak pada inovasi yang membuatnya mampu meningkatkan interaksi antarpenggunanya. Berbagai inovasi yang dibenamkan LG di sini, antara lain tiga pilihan bentang layar; mulai dari 65 inci hingga 86 inci; penerapan teknologi panel IPS sehingga bebas distori warna yang memungkinkan interaksi terjadi pada penggunaan bagi peserta lebih banyak dalam dimensi ruang yang melebar.
Sementara bagi pihak yang menjadi presenter atau pembawa materi, interaksi lebih baik tak hanya terwujud dari user interface yang ramah pengguna, tapi hadir lewat inovasi yang membuat pengalaman menulis pada layar dengan sentuhan lebih natural. Bahkan, layar papan tulis interaktif digital ini mampu mengenali 20 titik sentuhan secara bersamaan.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer
Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaPenurunan Iklan Videotron Anies di Jakarta dan Bekasi, Begini Langkah Dilakukan Bawaslu
Videotron itu harusnya tayang selama sepekan dari 15-21 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Pertama Kali Sejak Pileg 2014, Elektabilitas Gerindra Lampaui PDIP
Dalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaSegini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaHadirkan Inovasi Berbasis AI, LG World Premiere Usung Visi 'Menciptakan Kembali Masa Depan'
LG memperkenalkan visi baru sekaligus tema yang diusung dalam partisipasinya di gelaran Consumer Electronics Show (CES) 2024.
Baca SelengkapnyaJubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaAturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini
Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaTransformasi Digital Hotel Perlu Dilakukan Apalagi Jelang Libur Akhir Tahun
Diperkirakan sejumlah 107,63 juta orang melakukan perjalanan selama libur Nataru 2023/2024.
Baca Selengkapnya