Platform S.id Tembus 1,5 Juta Pengguna
S.id merupakan platform dalam membuat mikrositus dan memendekkan tautan dengan kode S.id/.

Atmaji Sapto Anggoro, Direktur PT Aidi Digital Global (ADG) selaku pengembang platform digital S.id menyebut sejak pertengahan Januari, tembus 1,5 juta pengguna aktif dengan total tautan link pemendek sebanyak 15,3 juta, sedangkan microsite mencapai 1,43 miliar pengunjung.
S.id merupakan platform dalam membuat mikrositus dan memendekkan tautan dengan kode S.id/.
“Kami bangga, karena dalam kurun waktu dua tahun setengah, apresiasi pengguna shortener (pemendek) link dan bio-link (microsite) terhadap kehadiran platform S.id semakin semarak,” ujar dia dalam keterangan resminya, Kamis (23/1).
Meski begitu, lanjut Sapto, pihaknya tak boleh berpuas diri. Oleh sebab itu, akan terus meningkatkan keandalan platform S.id agar semakin bermakna bagi peradaban digital nasional dan global.
Penting Bagi Perusahaan
Platform S.id khusus untuk pemendek, sangat penting buat perusahaan yang akan mengiklankan produk atau branding sehingga mudah diingat pengguna, misalnya cukup menuliskan s.id/Merek-X tidak perlu menuliskan URL yang panjang dan ribet.
“Sedangkan microsite, saat ini cukup banyak membantu para guru dan dosen yang memajang mata ajarnya di S.id tanpa harus capek-capek memikirkan hosting bila membuat domain. Selain guru, para pelaku UMKM dan penyelenggara Event Organizer atau Wedding Organizer sudah banyak yang familiar dan memanfaatkan platform S.id,” terang Sapto.
Sebagai platform digital yang terbuka, dimana pengguna bisa membuat konten secara mendiri (UGC/user generated content), Sapto mengakui banyak sekali tantangan, terutama menyangkut keamanan dan kenyamanan pengguna dari gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti judi online, pornografi, dan phising.
“Untuk itu, tim pengembang terus berupaya melakukan tindakan penapisan konten (blocking),” kata dia.
Sebagai bukti keseriusan pengembang platform S.id melakukan teknis penapisan dengan metode pre-factum dan post-factum. Pre-factum dilakukan dengan mencatat banyak kode yang sudah dalam black-listed, sedangkan beberapa yang lolos dilakukan post-factum action sehingga akan memperkecil jumlah konten sampah demi kenyamanan pengguna.
Blokir 26 Ribu Akun
Selama ini S.id berhasil memblokir lebih dari 26.000 akun yang terindikasi penyalahgunaan, menambahkan 500.000 daftar domain berbahaya, dan 205.000 tautan berbahaya ke dalam daftar blokir.
Angka ini, kata Sapto, meningkat signifikan dibandingkan tahun 2014, di mana S.id menambahkan 450.000 domain dan 100.000 tautan berbahaya.
Adapun, ancaman dari domain dan tautan berbahaya yang ditangani S.id mencakup berbagai kategori, sebesar 92% berupa phising, 0,1% spam, 1% scam, dan 2% konten judi online.
"Untuk mendukung upaya ini, S.id menggandeng berbagai pihak kompeten seperti IDADX, NetCraft, PhishLabs, Phishtank, SURBL, VirusTotal, URLVoid, dan lainnya," terang Sapto.