Petinggi Huawei sebut Masih Berdiskusi dengan Inggris soal 5G
Merdeka.com - Huawei akhirnya buka suara terkait laporan yang menyebutkan Inggris tak akan memakai teknologi mereka untuk jaringan 5G di negara tersebut. Perusahaan menegaskan masih membuka ruang diiskusi dengan pemerintah Inggris terkait penggunaan teknologinya.
Vice President Huawei, Victor Zhang, menyatakan akan mengambil berbagai langkah dalam mengatasi pembatasan yang diusulkan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).
"Saat ini kami bekerja sama secara dekat bersama-sama dengan para pelanggan kami mengambil langkah-langkah dalam mengatasi batasan yang diusulkan oleh Amerika Serikat, sehingga Inggris bisa menjaga posisi kepemimpinannya saat ini dalam penerapan teknologi 5G. Sebagaimana komitmen kami, kami masih terbuka untuk berdiskusi dengan pemerintah Inggris," ujar Zhang dalam keterangannya pada Rabu (8/7).
Zhang menilai masih terlalu dini untuk menyatakan dampak dari pembatasan tersebut. Dia pun menganggap hal tersebut tidak ada kaitannya dengan keamanan, tapi lebih pada soal posisi pasar. Dia menegaskan semua produk serta solusi Huawei menggunakan teknologi dan komponen-komponen yang telah diawasi ketat oleh pemerintah Inggris.
"Teknologi kami telah digunakan secara luas dalam jaringan 5G di seluruh negeri, dan telah membantu masyarakat di sana untuk tetap terhubung selama penerapan lockdown," tutur Zhang menegaskan.
Sebelumnya, Huawei benar-benar akan dihapus dari daftar penggunaan teknologi 5G di Inggris. Penghapusan itu berdasarkan prediksi dari berbagai orang jika Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, akan menimbang-nimbang menghapus Huawei dari jaringan 5G. Hal itu seperi dilaporkan The Daily Telegraph, Senin (6/7).
Diberitakan Reuters, Senin (6/7), pemerintah Inggris disebut sedang menyusun proposal untuk berhenti memasang peralatan teknologi baru Huawei di jaringan 5G dalam waktu enam bulan.
Selain itu, Inggris juga akan mempercepat penghapusan teknologi Huawei yang sudah digunakan. Langkah baru ini dilakukan setelah badan inteljen Inggris, GCHQ, meningkatkan status kekhawatiran keamanan terkait teknologi Tiongkok.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Andina Librianty
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Huawei Segera Rilis Produk Baru di Indonesia Sasar Anak Muda
Produk terbarunya akan mengadopsi teknologi Nearlink yang belum pernah ada pada produk sebelumnya.
Baca SelengkapnyaApple Digosipkan Hentikan Pengembangan iPhone Layar Lipat?
Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaCerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat
Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaHabiskan USD1,4 Miliar, Mobil Listrik Xiaomi Siap Bersaing dengan Tesla
Xiaomi dikabarkan sudah mendaftar izin penjualan mobil listrik pertamanya yang diberi nama SU7.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaTerus Komitmen Berikan Layanan Terbaik, Telkom Kembangkan Next-Generation Digital Connectivity
Seiring dengan perkembangan di bidang teknologi, Telkom Indonesia terus mengembangkan layanan Next-Generation Digital Connectivity.
Baca Selengkapnya