Merdeka.com - Spotify mengklaim jika kehadirannya di Indonesia mencatat pertumbuhan yang positif. Padahal layanan streaming musik asal Swedia ini terhitung resmi masuk ke Indonesia sejak Maret lalu.

Bahkan mereka sesumbar menyebut jika Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan tercepat se-Asia Tenggara. Sayangnya, dia tak menyebutkan juga jumlah pengguna Spotify di Indonesia.

"Sejak kami hadir untuk pertama kalinya, kami secara cepat telah menjadi favorit pengguna di Indonesia untuk mendengarkan layanan musik streaming secara gratis. Kami merasa senang melihat pertumbuhan yang semakin besar ini," ungkap Sunita Kaur, Managing Director Spotify Asia di Jakarta, Rabu (20/07).

Ditambahkannya, semenjak dihadirkan di Indonesia tepat tiga bulan yang lalu, rata-rata para penggunanya rela menghabiskan waktu sebanyak 1.165 miliar menit untuk melakukan streaming musik.

"Pengguna menghabiskan rata-rata 90 menit per hari untuk mendengarkan musik dari Spotify. Mayoritas pengguna di Indonesia mendengarkan musik di Spotify antara jam 12 siang hingga 4 sore, dan jam 8 hingga 11 malam," jelasnya.

Adapun beberapa playlist yang paling sering didengarkan oleh pengguna di Indonesia, termasuk Top Hits Indonesia, Kopikustik dan Generasi Galau. Namun, artis yang paling banyak didengar lagunya dalam kurun waktu tiga bulan terakhir adalah Justin Bieber, sedangkan lagu yang paling sering didengarkan adalah Don’t Let Me Down dari The Chainsmokers.

Sejak peluncurannya pertama kali di Swedia pada 2008, Spotify telah berkontribusi sebesar US$3 miliar kepada para pemilik hak cipta di industri musik. Saat ini, Spotify merupakan penghasil pendapatan terbesar kedua untuk industri musik digital di Eropa, dan layanan streaming musik terbesar dan tersukses di secara global. Dari sisi pembagian pendapatan, 70 persen diberikan kepada pihak-pihak terkait dari kreator. Sisanya, 30 persen untuk Spotify.