Pengamat: Siapapun Tanpa Hak Bisa Lihat Data Sensitif Termasuk Kebocoran Data
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengklaim bahwa data pengguna yang berada di aplikasi eHAC masih terlindungi. Tidak ada sama sekali data pengguna yang bocor. Lembaga analis vpnMentor hanya mengungkapkan potensi kebocoran data yang ada di aplikasi eHAC.
Namun menurut pengamat siber security, Alfons Tanujaya, secara definitif jika ada data yang sifatnya sensitif, terproteksi atau rahasia bisa dilihat saja oleh individu yang tidak memiliki hak, maka hal ini sudah termasuk ke dalam kategori kebocoran data.
"Jika kita menelaah lebih dalam artikel dari VPNmentor yang notabene adalah perusahaan asing dan bukan merupakan mitra Kemenkes, faktanya mereka bukan hanya melihat-lihat saja tetapi seperti mengobok-obok data eHAC dimana diinformasikan bahwa data yang terpapar adalah identitas penumpang, identitas rumah sakit, nomor antrian ketika melakukan test covid, alamat, jenis pengetesan Covid, hasil pengetesan dan tanggal pencetakan sertifikat dan dokumen ID eHAC," jelas Alfons kepada Merdeka.com, Jumat (3/9).
Bahkan, lanjut Alfons, database tersebut mengandung informasi staff yang bertugas membuat akun eHAC dengan detail seperti Nama, nomor ID, nama akun eHAC, alamat email dan informasi apakah menggunakan password default atau tidak. Sayangnya, pernyataan Kemenkes dan BSSN ini tetap meyakini m bahwa tidak ada kebocoran data eHAC.
"Kemkominfo seharusnya adalah kementerian yang paling mengerti IT di Indonesia dan tahu jelas apa itu data dan apa itu definisi kebocoran data. Padahal kalau memang pernyataan tersebut benar, harusnya VPNmentor di proses hukum karena menyebarkan informasi yang tidak benar dan menjelekkan Pemerintah Indonesia karena aplikasi Covid-19 nya mengalami kebocoran data yang massif," terang dia.
Sebelumnya, Anton Setiawan, Jubir BSSN. Anton mengatakan apa yang terjadi bukan terkait dengan kebocoran data. Ini bagian dari proses di mana pihak-pihak yang punya keamanan siber saling bertukar informasi.
"Jadi data-data yang ada masih tersimpan dengan baik. Informasi ini sebagai mitigasi risiko untuk langkah pencegahan. Hasil penelusuran ini juga kami rekomendasikan untuk platform pedulilindungi yang kita gunakan bersama-sama," ungkap Anton.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKementerian Hukum dan HAM Umumkan Hasil Akhir Tes CPNS 2023, Cek di Link Ini
Masa sanggah hasil kelulusan selanjutnya diikuti dengan instansi jawab sanggah selama 7 hari secara bertahap.
Baca SelengkapnyaPentingnya Peran Perempuan dalam Keluarga Mencegah Kejahatan Digital
Mencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hore, Pengusaha UMKM Bisa Pinjam KUR Rp500 Juta Tanpa Agunan
Saat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca SelengkapnyaOPINI: Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca SelengkapnyaMenjaga Privasi di Internet, Makin Jadi Tuntutan
Menjadi penting bagi masyarakat yang ingin menjaga privasinya.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran Tegaskan Data Pertahanan Rahasia Negara: Data Nasabah dan Pasien Saja Rahasia
TKN Prabowo-Gibran mengatakan bahwa data pertahanan adalah bersifat rahasia.
Baca Selengkapnya6 Aplikasi Online Travel ini Terancam Diblokir Kominfo, Ini Penyebabnya
Mereka tak merespons surat peringatan yang dilayangkan Kominfo kepadanya.
Baca Selengkapnya